Share

Bab 54. Kehilangan muka.

Di dalam kamar, terdengar dua orang sedang bertengkar kecil dengan diselingi tawa kecil yang menandakan jika pasangan yang sedang bertengkar karena bahagia.

"Nath, jangan seperti ini. Aku malu." Amala menarik rambut panjang yang telah diikat oleh Nathan dengan sebuat ikat rambut kupu-kupu. Amala juga melebarkan rambutnya ke depan, sengaja untuk menutupi bagian lehernya yang punya banyak bekas kecupan Nathan semalam.

Nathan malah berusaha menahan tawanya sampai bahunya terlihat berguncang.

"Biarkan saja diikat. Jika begitu, bagaimana Kakek akan melihat bukti dari kita?"

Amala memajukan bibirnya, "Iya Kakek, lalu jika Glen melihat bagaimana? Dia tidak mungkin tidak akan bertanya. Anak itu sangat peka." Protes Amala.

Nathan kembali tertawa. Kali ini dia tidak bisa menahannya. "Aku akan menjelaskan padanya."

Amala melotot, "Menjelaskan apa?"

"Ayo, sudahlah. Kakek sudah menunggu kita untuk sarapan. Aku harus segera berangkat ke kantor."

"Iya aku tahu. Tapi aku malu Nath," balas Amala deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status