Share

Bab 1042

Author: Erlina
Berhubung mengkhawatirkan Maria, Naomi tidak menyelidiki hal ini lebih lanjut.

Wanita itu bersembunyi di sudut sambil menggendong anaknya. Dia melihat mobil mewah hitam milik Naomi sekeluarga melaju meninggalkan rumah sakit dengan berlinang air mata.

Keesokan harinya, Naomi bangun pagi untuk membuat sarapan. Mereka tinggal di kamar terbaik hotel ini sehingga kamarnya memiliki dapur. Begitu masuk ke dapur, dia langsung melihat sebuah sosok kecil.

Jayden yang mengenakan celemek sedang berdiri di atas bangku kecil dan sibuk memasak di dapur. Naomi buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan lembut, “Jayden, kok kamu bangun sepagi ini?”

“Pagi, Mama! Aku mau buat sarapan buat semua orang dan Mama Tiara. Kemarin, aku sudah janji mau bawakan makanan enak buat Mama Tiara. Mama Tiara paling suka masakanku. Habis makan, suasana hatinya pasti akan membaik.”

Mendengar jawaban Jayden, hati Naomi langsung terasa hangat. Dia mencubit pipi Jayden dengan lembut dan memuji, “Jayden paling perhatian. Ay
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Theefara
ayo dong thor, Nex up ny ......
goodnovel comment avatar
Theefara
apakah wanita ini bener² ibu jayden
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1965

    Andrew ini orangnya dingin dan kalem. Jarang dia bersikap seperti ini! Caden menghela napas ringan, lalu berjalan ke sofa untuk duduk di tempat. Dia menyalakan rokok, lalu menghisap dalam-dalam.Andrew berdiri di depan jendela sembari menatap Caden. Dia juga tidak berbicara.Caden merokok beberapa saat, baru mengangkat kepalanya untuk menatap Andrew. “Jangan berdiri di sana lagi. Dia sudah pergi. Kemari, kita ngobrol!”Kening Andrew berkerut. Dia merasa ragu sesaat. Pada akhirnya, dia dengan patuhnya duduk di hadapan Caden. Hanya saja, raut wajahnya kelihatan sangat muram.Caden menatap Andrew dengan sangat tenang. “Apa perasaanmu ketika melihat Tiara kehujanan karena kamu?”Andrew tidak berbicara.Caden pun berkata, “Kalau kamu nggak ungkit terus, aku akan ikat kamu, lalu buang ke hadapan Tiara!”Raut wajah Andrew kelihatan murung. Dia menggerakkan bibirnya. “Aku nggak ada perasaan.”Caden menatapnya. “Apa kamu nggak bersedia jujur sama aku? Apa kamu nggak punya sedikit pun perasaan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1964

    Ketika Naomi melihat sosok berantakan Tiara, dia pun merasa sakit hati hingga matanya memanas. Dia mengusap rambut basah Tiara sembari berkata, “Apa kamu bodoh?”Bibir Tiara gemetar. Dia berkata dengan menderita, “Aku cuma ingin bertemu sama dia, tapi dia malah terus menghindariku!”Kening Naomi berkerut. “Jadi, kamu pun menunggu di depan rumahnya sambil kehujanan? Apa kamu ingin dia kasihan sama kamu?”Tiara menggeleng. “Aku nggak ingin dia kasihan sama aku. Aku hanya ingin ketemu sama dia! Aku nggak merasa tenang sama dia. Dia nggak tahu cara menyayangi diri sendiri. Dia juga nggak peduli dengan sedikit pun luka kecil di dirinya. Aku cuma mau lihat apa dia terluka. Setelah diberi lihat, aku pun akan merasa tenang! Tapi, dia malah nggak hiraukan aku!”Naomi merasa kasihan terhadap Tiara. Dia pun merasa marah juga. Ini pertama kalinya dia berkata kasar di hadapan Tiara. “Kamu ingin ketemu sama dia, tapi dia nggak mau ketemuan sama kamu! Dia mau menghindarimu. Apa kamu masih nggak menge

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1963

    Menggila?Caden merasa bingung. “Apa yang terjadi?”Steven berkata, “Nona Tiara datang mencari Andrew. Mereka berdua nggak tahu apa yang terjadi. Satunya nggak buka pintu. Satunya lagi malah kehujanan di luar sana. Tadi aku sudah keluar untuk bujuk mereka, tapi mereka berdua malah nggak menghiraukanku. Hujannya lebat sekali. Aku khawatir Nona Tiara akan jatuh sakit.”Steven tinggal bersebelahan dengan Andrew. Jadi, dia tahu masalah Tiara mencari Andrew. Ketika melihat hujan lebat di luar sana, Andrew juga merasa cemas.Bagaimanapun, Tiara adalah sahabatnya Naomi. Jika terjadi apa-apa dengan Tiara, dia juga sulit untuk menjelaskannya kepada Andrew dan Caden.Kening Caden berkerut. Dia pun mengakhiri panggilan, lalu menghubungi Andrew. Setelah panggilan terhubung, malah tidak ada yang mengangkat.Naomi samar-samar terdengar nama Tiara. Dia pun bertanya dengan kening berkerut, “Apa yang terjadi?”Caden berterus terang, “Telepon dari Steven. Katanya, Tiara lagi berdiri di depan rumah Andre

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1962

    “Sementara, yang berasal dari keluarga sepadan juga pasti satu lingkaran dengan kita. Bisa jadi dia itu teman kita. Jadi, kamu seharusnya lebih mempertimbangkan masa depan keluarga menantunya Baby. Tapi, tentu saja bagus kalau kamu bisa mendidik Baby menjadi pintar!”Dylan menggigit bibirnya. “Aku melakukannya bukan demi kepentingan mereka. Yang penting keluarga mereka gembira saja!”“Semua orang mesti menanggung konsekuensi dari pilihannya. Berhubung pria itu sudah beruntung bisa menikahi kesayangan kita, jangan takut untuk diperas habis-habisan!”Usai berbicara, tanpa menunggu balasan Camila, Dylan pun menyipitkan matanya sembari tersenyum genit. “Camila, malam ini izinkan aku tidur di kamar ini, ya! Coba kamu lihat, di luar sana lagi guntur dan hujan. Menyeramkan sekali!”Setelah Camila keluar rumah sakit dan tinggal di Kediaman Keluarga Hermanto, Dylan pun terus tidur di kamar tamu. Hanya saja, setiap malamnya dia akan mencari berbagai jenis alasan untuk tidak pergi.Camila tahu ap

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1961

    Curah hujan cukup tinggi di musim panas. Langit juga cepat gelap. Hujan seringkali mengguyur tanpa aba-aba.Selesai Naomi dan Caden makan malam di Kediaman Keluarga Hermanto, mereka pun bergegas membawa anak-anak untuk pulang.Di dalam kamar, Camila berkata pada Dylan, “Kenapa kamu lucu sekali? Kamu malah bantu Baby untuk selesaikan tugasnya!”Dylan terbengong sejenak. “Apa Naomi menyadarinya?”Camila menggigit bibirnya tanda dia mengiakan.Hati Dylan terasa penat. “Gimana dia bisa menyadarinya? Jelas-jelas aku tulis dengan tangan kiri!”Camila menjulingkan bola matanya. “Kamu itu ayah angkatnya Baby. Kamu malah ajari dia bermain curang! Bukannya kamu lagi ajari yang nggak-nggak sama dia!”Dylan merasa sangat tidak berdaya. “Aku juga kehabisan akal. Apa kamu tahu betapa sulitnya bagi Baby untuk menyelesaikan tiga lembar tugas itu?”“Bukan, lebih tepatnya bukan Baby, melainkan aku! Tiga lembar, lho! Astaga, jangankan tiga lembar per hari, sepertinya selembar per tiga hari juga nggak aka

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1960

    Sepertinya Sirius bisa merasakan Baby sedang mendekat, dia pun lebih gembira daripada Naomi!”Padahal Naomi masih belum bersuara, Sirius duluan menjerit. Kemudian, dia pun langsung menendang kuat kakinya sembari tertawa.Camila berkata, “Coba kamu lihat betapa Sirius menyukai Baby. Aku berani bertaruh, setelah dia tumbuh besar nanti, setiap harinya pasti akan selalu mengikuti Baby ke mana-mana.”Naomi memeluk Baby, lalu bertanya dengan tersenyum, “Setelah adik kecil dewasa nanti, apa kamu bersedia biarkan dia main bersamamu?”Baby terus mengangguk. “Tentu saja bersedia. Aku akan belikan tali yang paling cantik buat dia. Aku akan ikat dia untuk berlari bersamaku.”Selesai mendengar, Naomi merasa canggung hingga ujung bibirnya berkedut. Namun, Naomi malah kelihatan tenang. Dia berkata dengan tersenyum, “Semalam saat Dylan menceritakan kisah sebelum tidur kepada Baby, Baby tiba-tiba kepikiran ingin membelikan kandang anjing untuk Sirius. Dia bahkan mau beli yang warna pink dengan gambar k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status