Share

Bab 1119

Author: Erlina
Keesokan paginya. Padahal Naomi belum menghubungi Leon, Leon duluan menghubunginya.

Kening Naomi seketika berkerut. Dia mengangkat panggilan. “Halo.”

“Naomi, apa Mama Nancy di rumahmu? Aku mau bawa mamaku untuk minta maaf sama dia. Kata pelayan rumah, dia pergi sama kamu semalam.”

Naomi juga tidak merahasiakannya. “Iya, aku nggak tenang membiarkan Bibi sendirian di rumah. Jadi, aku bawa dia untuk tinggal di rumahku.”

“Terima kasih.”

“Kamu nggak usah berterima kasih. Semalam aku kehilangan kendali. Aku yang seharusnya minta maaf.”

Leon merasa gembira. Dia segera berkata, “Kamu nggak usah minta maaf. Kamu nggak bersalah. Aku sebagai suami Camila, memang punya tanggung jawab atas masalah ini. Sudah seharusnya kalian marah dan pukul aku.”

Naomi menahan rasa jijik di hati, kemudian berbicara, “Sebenarnya kita semua mengerti, masalah ini bukan salahmu.”

Tanpa menunggu Leon berkata-kata, Naomi segera berkata, “Apa kamu ada waktu sekarang?”

Leon terbengong sejenak. “Ada! Ada apa?”

“Kalau begi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1668

    Ruangan hening dalam seketika!Beberapa saat kemudian, para petarung Negara Carika berdiri, lalu menjerit dengan suara lantang,“Hidup Negara Carika! Negara Thaima sampah!”“Hidup Negara Carika! Negara Thaima sampah!”Para petarung Negara Thaima serempak menunjukkan ekspresi muram.Seorang pria berotot tiba-tiba berjalan ke atas panggung hendak menantang Hayden. Hayden tidak berbasa-basi, langsung menerima tantangan.Hayden juga tidak menunjukkan sikap belas kasihannya. Sama seperti memukul peserta nomor 44, langsung mematahkan kaki tangannya, menjadikannya sebagai orang cacat!Selanjutnya, Hayden langsung melumpuhkan empat peserta babak awal Negara Thaima!Tidak menyiksa mereka dan juga tidak banyak bicara. Semuanya dilakukan dengan tegas dan langsung, melumpuhkan mereka dalam seketika, benar-benar tersingkir dari dunia bela diri!Para petarung Carika bersorak dengan keras, “Hidup Negara Carika!” Suara itu menggema di seluruh arena!Wajah para tetua Thaima berubah pucat dan kelihatan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1667

    Para warganet Carika mulai menangis terharu.[ Negara Carika kita masih belum kalah! Kami masih punya peserta! Kami masih punya harapan! ]Para warganet Horea, Rigira, dan Thaima bersuara.[ Apa ini yang dinamakan harapan? Sepertinya orang Carika sudah kehilangan akal sehatnya, malah menaruh harapan di diri seorang bocah cilik! ][ Dia masih secilik ini, sepertinya dia akan jatuh ditendang olehku! Bisa jadi dia akan mati dengan satu tendanganku! ][ Sepertinya nggak usah ditendang. Aku cukup menggunakan satu jari tanganku saja untuk membunuhnya! Dasar sampah! ]Di dalam arena pertandingan, para petarung Carika yang tahu dengan kehebatan Hayden spontan meneteskan air mata. Mereka pun menjerit,“Dik, kamu sudah kembali! Semangat, Dik! Hajar mereka! Angkat reputasi negara kita!”“Demi nama Negara Carika! Demi nama Mono Juandra, Raja Seni Bela Diri Carika!”Di atas arena pertandingan, wasit dan peserta nomor 44 juga terbengong.Bukannya bocah cilik ini telah meninggal di Yenar dua hari seb

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1666

    Pemilik komentar yang diviralkan dan warganet negara-negara yang ikut bertaruh seperti Horea, Rigira, dan Thaima menjadi semakin arogan.[ Kekaisaran Horea kami menuntut agar saat orang Carika melakukan siaran langsung permintaan maaf, mereka harus mengakui kepada seluruh dunia bahwa kalian adalah anjing plagiat. Semua budaya tradisional kalian hasil jiplakan dari kami! Bahkan penulis puisi terkenal itu juga milik kami! ][ Pihak Rigira menuntut agar saat orang Carika siaran langsung meminta maaf, mereka harus berlutut! ][ Kami dari pihak Thaima menuntut agar saat orang Carika siaran langsung meminta maaf, mereka harus mengakui Raja Bela Diri Carika, Mono Juandra, adalah sampah! Dulu dia takut dengan kami, makanya nggak berani datang ke Thaima untuk menantang kami! ]Warganet Carika benar-benar dibuat marah, tapi tidak tahu bagaimana membalas mereka!Orang yang bisa melihat dengan jernih tahu bahwa para petarung Carika telah dijebak oleh orang licik. Mereka mengalami sakit perut yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1665

    Kali ini, Hayden baru merasa puas. Dia bertanya pada Rayden, “Ada apa dengan masalah mundur dari pertandingan? Aku bisa masuk ke babak semifinal juga dengan mengandalkan kemampuanku sendiri. Atas dasar apa aku disuruh untuk mundur?”Rayden berkata dengan raut muramnya, “Pihak Thaima mengira kamu sudah mati. Mereka pun langsung mengumumkan kabar kamu mundur dari pertandingan. Orang-orang Rigira, Horea, dan Thaima mengatakan kamu mundur dari pertandingan karena takut!”“Katanya kamu bisa mengalahkan Zain juga karena bermain curang! Saat bertanding dengan para ahli, kamu nggak berkesempatan untuk main curang, makanya kamu langsung mundur!”Emosi Hayden sungguh membara. “Aku ganti pakaian dulu. Kita ke area pertandingan!”Satu jam kemudian, mereka telah tiba di lokasi pertandingan babak semifinal.Helena dan Aditya terus berjaga di sisi mereka. Sebelum keluar tadi, Helena juga merias wajah mereka untuk menyembunyikan identitas mereka.Orang-orang telah memenuhi isi ruangan pertandingan. Me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1664

    Ketika wasit melihat situasi, dia langsung berjalan maju dan meniup peluit. “Peserta nomor 81 kalah. Peserta nomor 44 menang!”Peserta nomor 81 yang berada di bawah panggung mengerutkan keningnya. Dia tidak menjelaskan, melainkan buru-buru membangkitkan tubuhnya, lalu berjalan ke belakang panggung dengan terpincang-pincang.Rayden sungguh merasa marah. “Coba kalian lihat, kondisinya sama persis dengan peserta nomor 51, dia sakit perut juga! Peserta nomor 44 sama sekali nggak kasih kesempatan bicara sama peserta negara kami. Jelas sekali dia itu sengaja!”Kening Hayden berkerut. “Sakit perut?”Rayden mengatakan, “Saat pertandingan belum dimulai, beberapa peserta Negara Carika mulai mengunggah status mengatakan mereka sudah sakit perut sejak semalam. Mereka sudah sakit perut dari semalam.”“Tadi kondisi peserta nomor 52 juga seperti itu. Dia merasa sakit perut ketika bertanding. Dia memegang perutnya ingin menjerit untuk menghentikan pertandingan. Alhasil, malah ditendang oleh peserta no

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1663

    “Kalau begitu, kamu akan rugi besar. Kamu akan kehilangan putra baikmu!”Lagi-lagi Caden terdiam.Hayden pun membujuknya, “Aku tahu Papa sangat mencintaiku. Papa pasti nggak akan benar-benar marah, juga nggak akan beri tahu Mama! Aku mau mandi di atas dulu.”Usai berbicara, Hayden langsung berlari. Caden menatap bayangan punggungnya dengan ekspresi tidak berdaya. “Aku hanya maafkan kamu kali ini saja. Jangan sampai kamu mengulanginya lagi!”Hayden menoleh memberi Caden senyuman manis. “Emm!”Tatapan Caden menjadi penuh kasih sayang. Dia pun tersenyum tidak berdaya.Di lantai atas, begitu Braden dan Rayden melihat Hayden, mereka segera bertanya, “Apa kamu baik-baik saja?”“Apa kamu terluka?”Hayden menggeleng. “Nggak, kok. Tadi saat aku masuk rumah, aku ketemu sama Papa. Aku sungguh merasa syok. Aku kira dia bakal hajar aku.”Braden berkata, “Kita merencanakan semua ini tanpa sepengetahuan Papa. Papa memang merasa kesal. Tapi dibandingkan dengan hal itu, dia lebih khawatir terjadi sesua

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1662

    Hayden diam-diam kembali ke tempat tinggalnya. Begitu memasuki rumah, dia pun bertemu dengan Caden!Caden sedang duduk di sofa ruang tamu sembari melihat ponselnya. Saat menyadari gerak-gerik, dia langsung mengangkat kepalanya dan melihat ke sisi pintu ….Seorang “pengemis” berwajah dan bertubuh kotor masuk ke dalam pandangannya. Si bocah cilik seperti baru kembali dari tempat pengungsian atau bermain dari lumpur saja ….Wajahnya kotor, tubuhnya kotor, rambutnya kotor, bahkan sepatunya juga kotor!Wajah tampan Hayden telah dilumuri oleh kotoran hingga tidak terlihat wujud aslinya lagi.Rambut pendek yang bersih dan kembang ini telah berubah menjadi kandang ayam saja. Semalam Hayden keluar dengan mengenakan sepatu olahraga putih, sekarang sepatu itu telah berubah menjadi warna coklat keabuan dengan beraneka ragam warna lainnya.Setelan olahraga bermerek mewah di tubuhnya telah memiliki satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh … begitu banyak lubang.Dari atas kepala hingga ujung kaki,

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1661

    “Transfer sekarang! Mesti ditransfer! Aku hitung sampai sepuluh. Kalau uangnya belum masuk, aku akan ledakkan kepalanya! Satu, dua, tiga ….”Semua orang melihat ke sisi layar dengan menarik napas dalam-dalam!Ketika melihat hitung mundur akan segera berakhir, eksekutif Negara Thaima segera menyuruh anggota untuk mengirim uang.Penculik berkata, “Masih belum cukup! Transfer dua triliun lagi!”Dua triliun?Pihak Negara Thaima terbengong. Dia menggeleng kepada Helena!Helena berkata pada penculik dengan menangis, “Kami benar-benar nggak punya uang dua triliun lagi. Kami ….”Penculik menyela, “Bukannya Negara Thaima ingin membantu kalian? Kalau kalian nggak ada, suruh mereka saja! Kami nggak peduli siapa yang keluarkan uang itu, kami hanya ingin uangnya!”Helena kembali melihat ke pihak Thaima dengan mata memerah. Pihak Thaima segera turun tangan sendiri untuk berinteraksi.“Kami nggak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Kami … dorr!”Tanpa menunggu si pria menyelesaik

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1660

    Lokasi itu menunjukkan bahwa Hayden bukan berada di kawasan kejahatan, melainkan di kawasan militer. Itu adalah wilayah kekuasaan Raid!Jika Hayden berada di kawasan kejahatan, pihak Thaima dapat menyelamatkan Hayden dengan lebih mudah. Namun, berhubung Hayden berada di kawasan militer, hal ini menjadi sangat rumit.Melihat orang-orang dari pihak Thaima yang tidak berbicara, Helena lanjut beraktik dan berseru sambil menangis, “Nggak peduli itu di kawasan kejahatan ataupun di kawasan militer, kita sudah susah payah temukan lokasi Hay! Kalian harus pergi selamatkan dia secepat mungkin!”Perwakilan dari Asosiasi Bela Diri Carika bertanya dengan ekspresi suram, “Jangan-jangan, kalian benar-benar takut sama mereka? Kalau kalian benar-benar takut sama mereka, siapa lagi yang berani datang berlibur di Thaima? Tempat ini sama sekali nggak aman!”Ekspresi semua orang dari pihak Thaima langsung menjadi suram, tetapi tidak ada yang berkata-kata.Setelah ruang konferensi hening beberapa saat, ekse

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status