Share

Bab 1546

Author: Erlina
Dulu, saat Hayden jatuh dari pohon dan belum sempat mengenai lantai, dia pun akan ditangkap oleh Kakek Kedua.

Saat Hayden jatuh, Kakek Kedua akan segera muncul di sisinya dan bertanya, “Apa ada yang sakit?”

Saat Hayden jatuh ke dalam lumpur, Kakek Kedua akan menariknya keluar. Dia akan menyayangi Hayden dan juga mentertawakan Hayden.

Saat Hayden berada dalam bahaya, Kakek Kedua akan selalu berada di depannya untuk melindunginya ….

Namun hari ini, saat Hayden jatuh dari atas pohon, Kakek Kedua tidak datang untuk menangkapnya.

Saat Hayden jatuh, Kakek Kedua juga tidak datang untuk perhatian terhadapnya.

Saat Hayden jatuh ke dalam lumpur, Kakek Kedua juga tidak menariknya.

Saat Hayden berada dalam bahaya, Kakek Kedua juga tidak muncul di hadapannya untuk melindunginya.

Hayden pergi ke semua tempat yang pernah dikunjunginya bersama Kakek Kedua. Dari tadi dia terus memanggil Kakek Buyut Kedua.

Sayangnya, tidak ada yang membalasnya.

Pada akhirnya, Hayden terjatuh. Dia terjatuh di samping peg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1648

    Saat berseteru, seorang petarung Negara Thaima menyerbu ke atas arena. Dia mengambil ponsel, lalu berbisik beberapa patah kata di samping telinga Zain.Zain segera mengambil ponsel dan berjalan ke samping. Dia membelakangi semua orang untuk mengangkat panggilan. Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon, Zain terus mengangguk!Setelah Zain menyelesaikan panggilannya, dia memelototi Braden dan Hayden dengan galak, kemudian berkata pada semua orang dengan bahasa Thaima, “Pihak Thaima sangat perhatian terhadap masalah kali ini. Kami semua sepakat berkata bahwa perbuatan petarung nomor 3 dan wasit itu nggak benar, kami akan beri mereka hukuman serius!”“Selain itu, keputusan sebelumnya kami cabut, peserta nomor 9 bisa kembali mengikuti pertandingan seperti biasa! Aku mewakili panitia penyelenggara pertandingan ini, dengan sungguh-sungguh meminta maaf kepada para petarung dari Thaima!”Sambil berkata demikian, Zain membungkukkan badannya ke arah para petarung Carika di bawah arena.Di

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1647

    “Kalian, wasit dari pihak Thaima, juga mengabaikan aturan dan nggak menghentikan pertarungan!”“Jadi sebenarnya, apa sejak awal kalian memang menganggap aturan itu nggak penting atau kalian memang sudah bersekongkol dengan petarung Horea. Kalian bekerja sama diam-diam untuk menindas para petarung Carika?”Petarung-petarung Carika di bawah panggung akhirnya merasa suara mereka terwakili. Semuanya berteriak dengan penuh semangat, “Benar! Benar! Benar!”Para petarung dari Horea, Rigira, dan Thaima kelihatan muram. Mereka ingin membalas, tapi setelah melihat bukti video yang jelas, mereka tidak bisa berkata lain!Raut wajah Zain pun menjadi muram. Dia terdiam tidak bisa berkata apa-apa.Braden juga berkata dengan mengerutkan keningnya. “Nenek moyang Negara Carika kami memang pernah berkata, yang menang menjadi raja, yang kalah menjadi perampok! Tapi nenek moyang kami juga berkata, kalah dan menang adalah hal biasa dalam dunia pertempuran!”“Sejak dahulu kala, rakyat Carika nggak pernah ada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1646

    Petarung Negara Carika sungguh emosi.Mereka tidak peduli dengan risiko diskualifikasi dari pertandingan. Mereka pun berdiri berniat naik ke atas panggung untuk melindungi Hayden.Braden dan pengawal wanita segera berdiri, bertugas menenangkan emosi mereka.Di atas panggung, pengawal pria berdiri di samping Hayden menerjemahkan semuanya tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Mereka sedang menunggu perintah dari Hayden.Hayden menggertakkan gigi dan berkata dengan marah, “Dilumpuhkan, lalu lempar ke bawah, ya? Dijadikan contoh supaya yang lain takut? Soal seperti ini, Tuan Hay ahlinya!” Si kecil langsung menyerbu ke depan sambil berbicara, sama sekali tidak memberi kesempatan pria di atas panggung untuk bicara. Dia bukannya menendangnya terbang, melainkan melompat tinggi, kedua kakinya menjepit leher pria itu, lalu dengan cepat melakukan sebuah bantingan keren dan ganas!“Gedebuk!” Pria itu bahkan belum sempat menyadari apa yang terjadi, malah sudah terjatuh keras ke lantai!Mikrofon terl

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1645

    “Berikan peringatan terbuka kepada peserta dari Negara Carika lainnya. Barang siapa yang berani membuat keributan lagi, akan langsung didiskualifikasi!”“Ingatkan semua peserta bahwa saat mereka bertanding di luar negeri, mereka bukan hanya mewakili diri sendiri, tapi dunia seni bela diri dari negara mereka! Mereka juga mewakili bangsa mereka! Jangan lakukan hal-hal yang bisa mempermalukan negara!”Anak buahnya segera mengangguk. “Baik, akan segera aku sampaikan.”Anak buah itu naik ke panggung dengan membawa mikrofon. Dia meminta semua orang untuk tenang. Saat dia hendak menyampaikan maksud dari Zain, Hayden langsung berkata, “Di sini masih ada korban luka. Suruh dokter obati dia dulu!”Pengawal pria di samping Hayden langsung bertindak sebagai penerjemah dan menyampaikan maksud Hayden.Pria yang memegang mic mengerutkan keningnya. Dia dengan tidak sabar menyuruh tim medis untuk membawa petarung nomor 6 meninggalkan tempat. Dia mulai mengumumkan cara penanganan yang disampaikan Zain.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1644

    “Ahh ….”Beberapa petarung Rigira terhantam hingga menjerit histeris.Ekspresi petarung nomor 3 dan wasit kelihatan berkerut. Berhubung tubuh terasa sangat sakit, dia pun hanya bisa menggertakkan giginya saja. Meskipun ingin menjerit, mereka juga tidak berani menjerit terlalu keras!Setelah mereka semua tersadar, mereka mulai memaki ke sisi arena pertandingan dengan bahasa Carika.Dalam seketika, seluruh tempat dipenuhi oleh suara makian! Ada versi bahasa Horea, bahasa Rigira, dan juga bahasa Thaima!Tentu saja, para petarung Carika juga tidak tinggal diam. Mereka berdiri dan mulai melontarkan makian khas dalam bahasa mereka kepada lawan!Akibatnya, “medan perang” pun merambat ke bangku penonton.Petarung dari Horea, Rigira, dan Thaima bersatu dan mulai menyerang petarung-petarung Carika!Padahal sebelumnya, petarung Carika sudah sangat marah. Katanya, ini pertandingan persahabatan, tapi nyatanya petarung dari Horea telah melanggar aturan dan membabi buta memukuli petarung Carika!Sial

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1643

    Ketiga saudara cilik bersama kedua pengawal meninggalkan tempat tinggal menuju ke area pertandingan.Pertandingan seni bela diri kali ini sama seperti pertandingan lainnya, juga melewati beberapa babak, dimulai dari babak penyisihan, semifinal hingga babak final.Hari ini adalah hari pertama pertandingan dimulai. Yang dipertandingkan adalah babak penyisihan.Berhubung jumlah peserta cukup banyak, babak penyisihan dibagi ke beberapa arena.Di arena tempat Hayden berada, terdapat lebih dari 100 orang, tetapi hanya tersedia 3 slot untuk masuk ke babak semifinal.Saat mereka tiba, bangku penonton sudah penuh.Mereka langsung berjalan ke deretan depan dan duduk di kursi yang sudah dibeli sebelumnya, lalu menunggu pertandingan dimulai.Setelah waktunya tiba, pembawa acara menyampaikan kata sambutan pembuka, lalu membacakan kembali peraturan pertandingan, mulai memanggil peserta sesuai nomor.Peserta nomor 1 adalah seorang pria asal Thaima, berusia 55 tahun.Peserta nomor 2 adalah seorang pri

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1642

    “Sementara ini, aku masih nggak bisa membuat kesimpulan. Hanya saja, aku bisa memastikan mereka ikut serta dalam insiden waktu itu,” ucap Caden.Steven menggertakkan giginya. “Dasar berengsek! Mereka memang selalu saja melakukan kejahatan, memang nggak punya hati nurani! Kasihan sekali Raja Seni Bela Diri kita! Sangat disayangkan! Sialan! Cepat atau lambat aku akan buat mereka menyembahku seperti menyembah ayah mereka!”Belum sempat Caden melanjutkan omongannya, Steven pun membantah lagi, “Dasar najis! Aku pun nggak mau punya anak berengsek seperti itu!”Usai berbicara, Steven langsung menyimpan barang bukti. Dia memalingkan kepalanya, lalu bertanya pada Caden, “Apa kita masih perlu ke kediaman kepala asosiasi seni bela diri Negara Thaima?”Caden mengetuk batang rokok. “Kepala asosiasi sebelumnya baru saja meninggal. Kepala asosiasi yang sekarang baru menjabat selama beberapa tahun. Yang dia ketahui pasti nggak sebanyak Raffi. Kita nggak usah ke sana, langsung pulang saja.”Steven meny

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1641

    Caden mengerutkan keningnya. “Selain dua negara itu, apa ada negara lain yang ikut serta?”Raffi segera menggeleng. “Aku juga nggak jelas. Aku mesti tanya mereka. Dalang di balik permasalahan ini belum pasti adalah mereka. Hanya saja, mereka pasti tahu lebih banyak lagi!”“Oh, ya, selain mereka, seharusnya anggota Keluarga Juandra sendiri juga ikut serta dalam kasus penculikan. Kalau nggak, semuanya nggak akan berjalan begitu lancar.”Singkat kata, ada mata-mata di sisi anggota Keluarga Juandra!Mereka dan kekuatan pihak luar saling membantu. Mereka berhasil menyelesaikan kasus penculikan. Pada akhirnya mencelakai istri guru serta mencelakai Mono dan juga Ardi!Kening Caden berkerut. Tatapan sinis di dalam matanya semakin kental!“Apa kamu tahu siapa mata-mata di Keluarga Juandra?”Raffi segera menggeleng. “Aku nggak tahu.”Caden terdiam sejenak, lalu bertanya, “Apa kamu ada bukti tentang semua ini?”“Ada!” Raffi berkata, “Saat mereka datang mencariku, aku sudah melakukan rekaman suara

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1640

    “Sejak saat ini, nggak ada lagi Keluarga Panikun di dalam dunia seni bela diri Negara Thaima!”Napas Raffi semakin terburu-buru. Dia kelihatan sangat panik. Yang dikatakan Caden itu memang adalah kenyataan!“Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?”Caden berkata, “Kalau kamu bekerja sama, aku nggak akan bunuh kamu, juga bisa untuk mendapat nilai seri untuk mempertahankan reputasi Keluarga Panikun. Dengan begitu, kalian tetap bisa mempertahankan kedudukan kalian di dunia seni bela diri Negara Thaima!”“Aku datang ke sini juga untuk menepati janjiku, bukan untuk merenggut nyawamu, juga bukan ingin menghancurkan kalian. Aku nggak punya dendam apa-apa sama kalian.”Kening Raffi berkerut. “Apa yang harus kulakukan?”Caden meliriknya, lalu berkata, “Aku ingin cari tahu informasi. Waktu itu, siapa dalang yang sudah mencelakai Raja Seni Bela Diri?”Raffi terbengong sejenak. “Raja … Seni Bela Diri? Raja Seni Bela Diri yang mana?”Ekspresi Caden kelihatan serius. “Raja Seni Bela Diri Negara Cari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status