Share

Bab 1620

Author: Erlina
Seorang pria yang mengenakan celana pendek itu sedang mencambuknya.

Ketika melihat gambaran ini, kedua mata Dylan hampir copot dan mulai memerah. “Sialan!”

Dylan menjerit, lalu langsung melayangkan tinjuan!

Belum sempat si pria merespons, dia pun telah dipukul.

Dylan mengulurkan tangannya untuk menarik selimut membungkus tubuh si wanita. Kemudian, dia menjambak si pria dan tidak berhenti memukul wajah si pria!

Dylan bagai telah kehilangan akal sehatnya saja. Dia berkata dengan geram, “Beraninya kamu pukul dia! Kamu malah berani pukul dia! Aku akan habisi kamu ….”

Saking marahnya, bibir Dylan bahkan merasa gemetar, matanya juga basah!

“Kak Dylan!” Pengawal datang untuk menarik Dylan.

Dylan menepis pengawal dengan kuat. “Awas!”

Pengawal sungguh panik. “Kak Dylan, berhenti!”

Amarah Dylan langsung meluap. “Minggir!”

Pengawal terkejut hingga melakukan gerakan menelan ludah. Dia sudah sepuluh tahun bekerja dengan Dylan. Dia tidak pernah melihat Dylan yang semarah ini!

Lantaran tidak berhas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Andriani Tanjung
cerita nya bagus tpi lanjutan nya kapan, jangan nanggung dong ceritanya ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1829

    “Aku tahu Bu Naomi itu istrimu. Aku nggak ingin buat kue tar itu, tapi dia malah mengancamku. Kalau aku nggak melakukan sesuai yang dia minta, dia akan melukai orang yang kusayangi. Jadi, aku pun menuruti kemauannya untuk membuat kue tar itu, lalu menyerahkannya kepada Bu Naomi.”Aurelius menghela napas panjang. “Dulu, aku nggak pernah berhubungan dengan Bu Naomi dan Bu Camila. Mereka bisa begitu menjaga jarak denganku pasti ada alasannya. Aku curiga karena mata dan ginjalku ini. Sebenarnya yang mereka nggak sukai itu bukan aku, melainkan si Leon.”Aurelius berkata dengan sangat serius. Dia sama sekali tidak seperti sedang berbohong. Kening Caden pun berkerut. Dia sedang merenung ….Seandainya yang dikatakan Aurelius itu benar bahwa mata dan ginjal Leon ada di tubuhnya, wajar jika Naomi dan Camila akan merasa risi ketika melihatnya. Selain itu, mengenai masalah kue tar di malam Hari Raya Yimle … semuanya sungguh masuk akal. Jika benar seperti ini, itu berarti Aurelius tidak bersalah!

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1828

    “Pak Caden, Bu Naomi.” Aurelius tersenyum, lalu menyapa mereka. Dia kelihatannya tidak berbahaya sama sekali.Naomi mengerutkan keningnya! Berhubung dia sangat risi dengan Aurelius, dia pun tidak sanggup untuk bersandiwara. Dia hampir saja menulis kata “benci” di atas wajahnya.Caden memahami Naomi. Dia pun melihat Naomi sembari berkata, “Kalian pergi jalan-jalan saja. Aku dan Pak Aurelius cari tempat untuk duduk dulu. Kalau ada apa-apa, kamu bisa telepon aku.”Naomi ingin menghindari Aurelius. Dia segera mengangguk. “Oke.”Tentu saja Nichelle tidak keberatan. Dia mengambil tas dari tangan Aurelius, lalu menjinjit ujung kakinya untuk mencium Aurelius. “Kamu ngobrol sebentar ya sama Kak Caden. Aku jalan-jalan dulu sama Kak Naomi. Sampai jumpa.”Aurelius mengangguk dengan lembut. “Oke.”Naomi memandang bayangan punggung mereka. Sepertinya dia sedang melihat Nichelle, tapi sebenarnya dia sedang melihat Naomi. Hingga bayangan tubuh itu menghilang, Aurelius baru berinisiatif untuk berbicara

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1827

    Ponsel berdering selama beberapa saat. Caden mengambil ponselnya berjalan ke dalam kamar. Dia berhenti di depan kamar mandi, lalu berkata, “Naomi, Nichelle telepon kamu.”Suara air di dalam kamar mandi berhenti. “Siapa?”“Nichelle.”Kening Naomi berkerut. “Malam-malam begini, ngapain dia telepon aku? Kamu bantu aku angkat dulu. Bilang saja aku lagi mandi, nggak bisa angkat.”Gara-gara Aurelius, Naomi juga tidak ingin berhubungan dengan Nichelle. Lagi pula, Naomi juga sudah memperingati Nichelle melalui Edward. Jika dia bersikeras ingin bersama dengan Aurelius, mereka semua juga tidak berdaya.Caden mengiakan, lalu mengambil ponselnya keluar ruangan. Baru saja panggilan diangkat, langsung terdengar suara Nichelle. “Kak Naomi, apa kamu juga lagi di Negara Horea?”Caden menyipitkan matanya dan berkata, “Aku ini Caden. Naomi lagi mandi. Saat ini, dia lagi nggak bisa angkat telepon. Ada urusan apa kamu cari dia?”Nichelle merasa syok. “Oh, maaf, Kak Caden. Aku kira Kak Naomi. Dengar-dengar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1826

    Hal itu berarti kedatangan mereka itu benar. Kenapa Aurelius menyuruh anggotanya untuk mengikuti mereka? Jelas sekali ada sesuatu yang dirahasiakan! Aurelius pasti tidak tenang dengan tujuan kedatangan mereka ke Negara Horea. Dia khawatir mereka akan menyadari sesuatu!Caden membalas pengawal, “Nggak usah dihiraukan dulu!”Caden sedang menargetkan Aurelius. Dia tidak akan menghebohkan massa dengan gampangnya. Mereka bertujuh seperti wisatawan pada umumnya, memotret beberapa pemandangan, makan beberapa jajanan khas lokal, lalu kembali ke hotel untuk beristirahat.Mereka menginap di kamar hotel presidential suite. Begitu masuk ke hotel, Jayden langsung memasuki ruang baca. Dia sedang sibuk dengan karya kompetisinya.Naomi pun membantu Baby untuk membasuh tubuhnya. Di dalam ruang tamu, Caden bersama Braden, Hayden, dan Rayden sedang mengerumuni si Putih untuk melakukan rapat.Saat sedang jalan-jalan santai tadi sore, Putih juga tidak bersantai-santai. Ia diutus Hayden pergi ke Kediaman Ke

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1825

    Pada pertengahan bulan Maret, mereka sekeluarga bertujuh tiba di Negara Horea. Begitu mereka tiba di area Horea, Aurelius langsung mengetahuinya. Aurelius menggenggam ponselnya dengan raut muram. “Kenapa mereka pergi ke Negara Horea? Ngapain mereka ke sana?”Orang di ujung telepon berkata, “Nggak tahu. Mereka baru tiba di bandara Negara Horea setengah jam lalu. Mereka datang sekeluarga bertujuh. Sekarang mereka lagi perjalanan ke hotel.”Kening Aurelius berkerut. “Awasi dengan ketat. Kalau mereka sampai berhubungan dengan Keluarga Kimara, segera hubungi aku!”“Aku mengerti!”Setelah panggilan diakhiri, Aurelius berpikir sejenak, lalu mengirim pesan kepadanya.[ Apa kamu bisa bicara saat ini? ]Orang di ujung telepon tidak membalas. Beberapa saat kemudian, orang itu langsung menelepon. Terdengar suara seorang wanita paruh baya. Dia bertanya dengan bahasa Horea, “Ada apa?”Aurelius membalas dengan bahasa Horea, “Musuhku pergi ke Negara Horea. Aku nggak tahu apakah mereka akan berkunjung

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1824

    Dylan bertanya dengan kening berkerut, “Apa yang sudah dia lakukan?”Caden berkata, “Saat malam Hari Raya Yimle, dia kasih Naomi sebuah kue tar berbentuk hati. Sejak itu, aku pun merasa nggak normal.”Dylan terbengong sejenak. “Waktu itu, kamu suruh kami kirim foto ke grup karena masalah ini?”Caden mengangguk. “Emm, aku merasa dia suka sama Naomi. Tatapannya aneh ketika melihat Naomi. Apalagi Camila dan Naomi sangat risi sama dia. Pria yang bisa membuat mereka berdua merasa nggak tenang dan juga suka sama Naomi, sepertinya cuma Leon saja.”Selesai berbicara, Caden pun mengungkapkan isi hatinya lagi, “Jangan meremehkan indra keenam seorang wanita. Terkadang sangat manjur.”Dylan merasa syok. “Maksudmu, Aurelius itu Leon?”Caden tidak mengangguk dan juga tidak menggeleng. “Nggak tahu. Aku merasa pasti ada hubungan di antara Aurelius dan Leon. Jadi, nggak ada salahnya untuk mewaspadainya.”Raut wajah Dylan menjadi muram. Bagi Camila, Leon adalah ancaman yang paling besar! Jika ada kesemp

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status