Share

Bab 2193

Author: Erlina
Ketika melihat Andrew berjalan keluar lift, dia pun berinisiatif untuk menyapa, “Aku ada di sini!”

Andrew berjalan kemari. “Di mana Kak Naomi?”

“Dia lagi bersama Robbin di laboratorium. Dia akan kembali sebentar lagi. Andrew ….” Caden tidak melanjutkan ucapannya.

Andrew merasa bingung. “Ada apa?”

Caden mengisap rokok, lalu mengembuskannya. “Nanti setelah luka Tiara sudah pulih total, kamu liburkan dirimu sendiri, bawa dia untuk jalan-jalan.”

Andrew bertanya, “Bukannya mau berperang?”

Caden berkata, “Sementara ini masih belum butuh bantuanmu. Kamu hanya perlu jalan-jalan di luar sana.”

Kening Andrew berkerut ketika melihatnya. Dia terdiam beberapa detik, lalu bertanya, “Ada apa denganmu?”

Caden bertanya kembali, “Emm?”

Andrew menatap Caden lekat-lekat. “Kenapa kamu sesedih itu? Apa yang terjadi?”

Mereka telah bersahabat selama 20-an tahun. Dia cukup memahami Caden. Saat ini, tatapan Caden kelihatan suram, suasana hatinya juga terasa tertekan. Dapat diketahui bahwa dia sedang merasa sang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2393

    Andrew terdiam.Andrew tahu suasana hati Steven sekiranya ada hubungannya dengan Liman. Hanya saja, bagaimanapun Dinala adalah seorang perempuan, apa bagus untuk terus berhubungan dengannya? Jangan-jangan malah akan terjadi sesuatu?Berhubung menyadari ada seseorang di depan pintu, Andrew juga tidak berbicara lagi. Dia juga bisa menebak bahwa orang itu adalah Dinala.Di luar kamar pasien, Dinala telah kembali dari mengantar Harazi. Saat mendengar Andrew dan Steven sedang mengobrol soal dirinya dan Diaz, Dinala spontan menghentikan langkah kakinya.Ketika mendengar ucapan Steven, Dinala merasa terharu dan juga kasihan. Dia tahu masalah adik laki-laki Steven. Steven pernah mengatakannya kepada Dinala bahwa ada satu nyawa manusia di antara mereka berdua. Jadi, hubungan mereka tidak mungkin akan kembali seperti semula.Dinala juga memiliki adik laki-laki. Dia saja tidak berani membayangkan betapa sakit hatinya seandainya dia putus hubungan dengan Diaz! Jadi, Steven pasti merasa sakit ….Se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2392

    Dylan berkata, “Kalau begitu, dia pun akan memiliki adik perempuan. Steven juga cukup kesepian. Bagus juga kalau ada Dinala dan Diaz yang menemaninya.”Camila penasaran. “Ada apa dengan adiknya Steven? Apa dia benar-benar sudah putus hubungan dengan Steven? Apa hubungan mereka berdua sudah nggak ada kemungkinan untuk diperbaiki lagi?”Dylan mengangguk. “Boleh dikatakan nihil.”Bagaimanapun, ada seorang nyawa di antara mereka berdua. Hanya saja, Dylan tidak merasa hal itu adalah sesuatu hal buruk. Dia malah merasa lebih bagus jika hubungan Steven dan Liman tidak kembali seperti semula!Liman dibesarkan oleh Tora. Siapa si Tora itu? Lingkungan tumbuh besar seseorang sangat berpengaruh besar terhadap karakter seseorang!Tora mengatakan dia tidak menyuruh Liman untuk berbuat jahat, apa benar dia tidak melakukan perbuatan jahat? Orang baik mana yang bisa tinggal bersama Tora dalam waktu selama itu?Semua orang yang menjadi pion Tora juga tidak bodoh. Mereka pasti bisa menyadari bahwa Tora b

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2391

    Steven berkata kepada Harazi, “Kami sudah mengulur waktumu, jadi kami akan tanggung jawab. Hari ini, aku akan bayar kamu dengan upah dua jam.”Biasanya tutor dibayar per jam. Gara-gara makan, mereka telah menghabiskan waktu setengah jam. Harazi terpaksa menunggu selama setengah jam.Harazi terbengong sejenak, lalu segera mengucapkan rasa terima kasih. Selanjutnya, suasana hati Steven mulai membaik.Begitu melihat Dinala tersenyum terhadap Harazi, dia pun membatin, ‘Memangnya kenapa? Tadi Dinala saja suapin aku makan!’Gara-gara “disuapi makan", Steven pun merasa sangat gembira.Menjelang siang hari, Dylan dan Camila datang ke rumah sakit. Pada saat ini, Harazi masih belum pergi, dia sedang mengajar Dinala di kamar pasien.Dylan mengobrol sejenak dengan Steven, sedangkan Camila berjalan ke depan jendela. “Dinala lagi belajar di dalam.”Dinala segera berdiri untuk menyapa, “Kak Camila.”Camila menyerahkan bunga segar di tangan kepada Dinala. “Nah untukmu.”Dinala merasa syok. “Buat aku?”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2390

    Steven bersandar di atas ranjang sembari menatap mereka dengan tenang. Hanya saja, hatinya malah terasa penat. Untung saja tidak lama kemudian, sarapan yang Steven pesan telah diantar kemari.Begitu kurir pengantar makanan datang, Steven segera memanggil Dinala, “Dinala, makan sini.”Dinala tidak ingin makan, tetapi dia tetap berdiri dengan patuhnya. Dia bertanya kepada Steven, “Kenapa kamu nggak makan?”Steven membalas, “Aku makannya sambil rebahan.”“Apa perlu aku suapin kamu?” tanya Dinala dengan raut lugu.Kata dokter, Steven tidak bisa menggerakkan kakinya untuk sementara waktu. Jadi, Dinala mengira Steven tidak bisa makan dengan duduk. Dia juga tidak tahu bahwa bagian atas ranjang pasien bisa dinaikkan.Steven terbengong sejenak. Tadinya dia tidak membutuhkannya, tetapi entah apa yang dia pikirkan, dia pun mengangguk dengan muka tebal. “Butuh.”Selesai berbicara, Steven pun takut Dinala tidak melihat rasa canggung dari dirinya, dia pun memalingkan kepalanya untuk menatap Harazi.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2389

    Harazi melihat Dinala. Dia menaikkan gagang kacamatanya, lalu berkata dengan tersenyum, “Apa kamu juga berasal dari Kota Amara? Begitu mendengar namamu, aku tahu kita itu berasal dari satu kampung.”Dinala mengangguk. “Emm!”Jarang-jarang Dinala bisa bertemu dengan orang dari Kota Amara. Dia pun bersikap sangat ramah terhadap Harazi, sungguh berbeda ketika sedang memperlakukan orang lain.Steven bersandar di atas ranjang sembari menatap Dinala, entah kenapa hatinya malah terasa penat. Dia selalu memikirkan cara untuk menyenangkan Dinala, tetapi hasilnya malah tidak memuaskan.Kedudukan Steven di dalam hati Dinala bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Yellow dan orang yang baru ditemuinya sekali. Entah ada apa dengan diri Steven, dia malah tidak memiliki kesan bagus terhadap Harazi, bahkan ingin mengusirnya pergi!Hanya saja setelah dipikir-pikir, bukannya yang penting Dinala merasa gembira? Setiap harinya Steven selalu memutar otak untuk menyenangkan Dinala, sekarang Dinala sudah meras

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2388

    “Kak Steven,” panggil Dinala.Hati Steven tiba-tiba merasa gugup. Sebelumnya ada banyak yang memanggil Steven dengan panggilan “Kak". Hanya saja, ketika mendengar Dinala memanggilnya seperti itu, rasanya berbeda dengan orang lain. Apa karena suara Dinala terlalu enak didengar? Atau karena kedua mata Dinala kelihatan berkilauan ketika memanggil Steven dengan sebutan “kakak" ….Ketika melihat Steven tidak berbicara, Dinala pun merasa bingung. “Nggak … nggak boleh ya?”Dinala berpikir sesaat. Dia merasa paling cocok untuk memanggil “Kakak". Usia Diaz masih muda. Dia selalu memanggil yang lebih tua darinya dengan panggilan Paman atau Bibi. Hanya saja, Dinala tidak boleh mengikuti cara panggil Diaz.Usia Dinala tidak kecil banyak dari Steven. Dia saja memanggil Naomi dan Camila dengan sebutan “Kakak", kalau dia memanggil Steven dengan sebutan “Paman", bukannya jadi beda tingkatan?Steven mengalihkan pemikirannya. “Boleh! Tentu saja boleh! Kelak, kamu panggil seperti ini saja! Coba panggil s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status