Share

Bab 625

Penulis: Erlina
Naomi menghindari tatapan Caden dan menegaskan, "Sudah kubilang jangan tanya dulu. Kalau kamu tanya lagi, aku benar-benar marah!"

Caden terdiam. Sudah jelas Naomi mengenal ibunya Rayden, bahkan sangat familier. Namun, kenapa Naomi tidak ingin memberi tahu Caden? Apa Naomi ....

Caden teringat sesuatu. Dia mengernyit dan menahan napas. Beberapa detik kemudian, jantung Caden berdegup kencang dan dia merasa antusias.

Caden menghela napas dan wajahnya menegang. Dia menatap Naomi dengan ekspresi terkejut dan berucap, "Naomi ...."

"Ya?" sahut Naomi.

Caden berujar, "Kamu ...."

Melihat Caden yang emosional, Naomi bertanya, "Kenapa?"

Petir menyambar. Hujan masih belum reda, malah makin deras. Caden menelan ludah dan mengurungkan niatnya untuk bicara. Dia menggendong Naomi lagi, lalu berkata, "Kita pulang dulu."

Caden ingin mengetahui jawabannya. Jika Naomi tidak ingin memberitahunya, itu berarti dia ingin menutupinya. Biarpun Caden bertanya, Naomi juga tidak akan mengatakannya. Jadi, Caden harus
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Risye Viani
jadi semangat bacanya klo happy gni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1681

    “Kak, apa kamu benar-benar suka sama Kak Camila?”Dylan terdiam.Cella pun berkata, “Aku peringatkan kamu, Dylan, Camila itu idolanya bibiku! Semalam sebelum tidur, bibiku ajak aku ngobrolin masalah semua kebaikan Camila! Dia merekomendasikanku untuk menjadi penggemarnya! Kalau kamu berani menggodanya atau bersikap berengsek sama dia, bibiku pasti akan hajar kamu sampai mati!”Dylan berkata, “Kamu jangan omong kosong! Nanti saat bertemu dengan Shawn, kamu segera klarifikasi aku masih lajang sekarang!”Cella sungguh bingung. “Tapi … Kak, merusak hubungan orang lain itu nggak bermoral. Kalau aku membantumu, bukannya aku juga nggak bermoral? Gimana kalau Shawn marah, lalu katakan yang buruk-buruk tentangku di hadapan cowok idamanku?”Dylan menjulingkan bola matanya. “Kalau dia mempublikasikan hubungannya dengan Camila, kemudian aku mengejar Camila secara terang-terangan, itu baru namanya merusak hubungan orang lain! Intinya, sekarang mereka masih belum mengumumkan hubungan mereka! Lagi pu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1680

    Shawn Kusnadi, tahun ini berusia 22 tahun, sejak kecil tumbuh besar di Yinggris, merupakan warga negara Yinggris keturunan Carika.Latar belakang keluarga dan identitas orang tuanya tidak diketahui. Namun, berdasarkan hasil penyelidikan, sejak kecil dia bersekolah di sekolah swasta bangsawan di Yinggris. Gaya berpakaiannya pun selalu menggunakan merek-merek ternama.Teman-temannya kebanyakan berasal dari keluarga kaya. Dia sering terlihat di tempat-tempat kelas atas.Singkat kata, kemungkinan besar keluarganya sangat kaya.Shawn sendiri memang sangat luar biasa. Sejak kecil, dia selalu menjadi siswa berprestasi, tipe “anak orang lain” yang diidamkan para orang tua.Kehidupan pribadinya juga sangat sehat, tidak memiliki gaya hidup buruk, dan tidak memiliki riwayat hubungan asmara yang kacau. Saat ini, dia masih lajang!Saat Dylan membaca hasil penyelidikan ini, dia pun merasa minder untuk pertama kalinya! Tadinya Dylan mengira Shawn adalah tipe pria muda yang tidak ingin berusaha, hanya

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1679

    Dylan tidak tahu kenapa dirinya sepenat ini. Hanya saja, dia merasa sangat tidak gembira!Di area parkiran bawah tanah, setelah Dylan melihat Camila dan Shawn berjalan ke dalam lift, dia baru menuruni mobil. Baru saja Dylan menuruni mobil, Camila tiba-tiba berjalan kembali.Saat melihat Dylan, Camila sungguh merasa syok! Begitu pula dengan Dylan, dia juga merasa syok!Beberapa saat kemudian, Camila spontan membungkus tubuhnya dengan jaket. Tubuhnya masih kelihatan kurus. Meski dia sudah mengandung tiga bulan, dia masih tidak kelihatan gemuk. Ditambah lagi dia mengenakan pakaian longgar, jadi tidak kelihatan bagian perutnya. Hanya saja, Camila spontan menutupi bagian perutnya.Camila berjalan maju untuk menyapanya, “Kenapa kamu di sini?”Bibir Dylan bergerak. “Aku tinggal di sini.”Camila merasa syok. “Kamu tinggal di sini?”Dylan mengangguk. “Emm!”Ketika mendengar Camila membeli vila di Vila Emira, dia segera membeli rumah di samping Camila dengan harga tinggi.Saat membeli, Dylan jug

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1678

    Setelah menenangkan diri dengan duduk bersandar, Dylan bertanya pada Cella, “Gimana orang si Shawn?”Cella berterus terang, “Latar belakang keluarganya cukup bagus, tapi aku nggak tahu latar belakangnya. Setahuku, dia sangat unggul! Tubuhnya bagus, wajahnya tampan, temperamennya baik, prestasinya juga sangat bagus. Dia adalah tokoh terkenal di sekolah kami. Ada banyak cewek yang suka sama dia!”Kening Dylan berkerut. Dia bertanya dengan tidak gembira, “Apa dia lebih unggul daripada aku? Apa dia lebih tampan daripada aku? Apa dia lebih disukai cewek daripada aku?”Cella terbengong sejenak, lalu menyipitkan matanya. “Kak, kamu jujur sama aku, apa Shawn itu saingan asmaramu?”Dylan terdiam.Cella berkata, “Aku lihat kamu lagi cemburu. Biasanya orang-orang yang akan membandingkan diri dengan saingan asmaranya!” Cella menunjukkan ekspresi disayangkan. “Tadi aku takut akan ketawa, makanya aku nggak berani angkat kepalaku. Kemudian, aku memusatkan perhatianku di diri Shawn saja. Aku nggak mem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1677

    Camila terbengong sejenak. “Kebetulan sekali. Dia juga kuliah di universitas seni di Wundun. Kekasihmu itu ambil jurusan apa?”Dylan berkata, “Di Institut Seni Canbera, jurusan menggambar.”Camila merasa sangat syok. Dia segera melihat pria muda di hadapannya. “Shawn, teman sekolahmu!”Saat ini, gadis itu baru mengangkat kepalanya. Ketika melihat si pria muda, mereka berdua kelihatan sangat syok!“Shawn!”“Cella?”Gadis itu kelihatan sangat gembira. “Kenapa kamu ada di Kota Jawhar?”Shawn berdiri, lalu membalas dengan sangat sopan, “Aku datang main beberapa hari di sini. Kenapa kamu juga bisa ada di Kota Jawhar?”Gadis itu berkata dengan penuh antusias, “Aku datang ke Kota Jawhar untuk mengunjungi bibiku.”Pria muda itu melihat Dylan dengan bingung. “Dia itu kekasihmu?”Dylan menatapnya dengan tatapan penuh amarah. “Iya!”Begitu Cella mendengar, dia segera melepaskan lengan Dylan. “Bukan, bukan, kamu jangan salah paham. Dia itu kakakku!”Dylan terdiam, begitu pula dengan Naomi dan Cami

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1676

    Dylan segera berkata, “Jangan bertanya hal yang nggak seharusnya kamu tanya. Ayo, pergi, kamu mesti bersikap lebih natural, jangan sampai kebongkar. Kalau nggak bisa, kamu cukup rangkul lenganku dan berdiri di sampingku saja, nggak usah bicara.”Wanita itu kelihatan sangat percaya diri. “Tenang saja! Saya jamin akan bikin Anda puas!”Dylan segera menunjukkan ekspresi kesal. “Apa perlu berbicara seformal itu? Apa aku begitu tua?”Si wanita tersenyum bersalah. “Nggak tua, nggak tua, kok. Kakakku paling ganteng! Orang kedua terganteng di dunia!” Kemudian, si wanita melanjutkan omongannya, “Pria idamanku itu orang pertama terganteng di dunia!”Dylan menjulingkan bola matanya sembari menggigit bibirnya. Dia membawa si wanita berjalan ke dalam restoran.Wanita itu merangkul lengan Dylan secara terang-terangan. Dalam sekilas mata, mereka berdua memang mirip dengan sepasang kekasih.Di dalam restoran.Di meja dekat jendela, Camila dan Naomi duduk bersama, sedangkan si pria muda duduk di sebera

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1675

    Caden terdiam sesaat, lalu bertanya lagi, “Apa perlu aku telepon Naomi sekarang?”Dylan segera membalas, “Nggak usah!”Naomi sedang bersama dengan Camila. Seandainya Caden menelepon sekarang, bukannya keberadaan Dylan akan terungkap?“Kita bicarakan lagi setelah kamu pulang nanti. Hati-hati di jalan.”Panggilan diakhiri. Dylan menyimpan ponselnya, lalu berjalan ke luar bandara.Baru saja Dylan keluar, dia pun melihat Camila sedang berdiri di samping mobil. Dia mendekati pria muda itu sembari bersenda gurau. Pria uda itu pun membelai rambut Camila dengan lembut.Pria muda itu tersenyum, lalu membungkukkan tubuhnya dengan elegan, melakukan gerakan mempersilakan Camila memasuki mobil.Setelah Camila memasuki mobil dengan gembira, pria muda itu menutup pintu, lalu duduk di bangku samping pengemudi. Mereka pun melaju ke sebuah restoran ….Mereka bertiga menuruni mobil. Camila merangkul lengan Naomi, lalu mengobrol sembari berjalan ke dalam restoran. Pria muda itu masih saja mengikuti di bel

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1674

    Meski orang itu mengenakan masker, Dylan juga bisa melihat dia adalah pria muda yang tampan. Tubuhnya proporsional dan juga berwibawa. Tinggi badannya mencapai 1,9 meter, membuat penampilannya kelihatan berwibawa.Sepotong jaket panjang yang sederhana dikenakan di dirinya, Namun, dia seolah-olah terlihat sedang berjalan di atas panggung peragaan busana.Bahkan saat berdiri 2,8 meter di samping Camila yang berkesan dingin dan elegan, dia sama sekali tidak kalah pesona.Dalam sekilas mata, mereka kelihatan seperti pasangan yang serasi. Dia membantu Camila untuk mendorong koper, lalu melihat Camila berlari memeluk Naomi dengan tatapan penuh kasih dan lembut, mengingatkannya untuk berhati-hati.Setelah Camila berpelukan dengan Naomi, dia merangkul lengan pria itu, lalu memperkenalkannya kepada Naomi.Pria itu juga melambaikan tangannya ke sisi Naomi, lalu menyapa dengan sopan.Naomi mengangguk dengan tersenyum. Dia kelihatan sangat puas. Setelah mereka bertiga selesai menyapa dan berjalan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1673

    Naomi bertanya, “Apa dia masih mau pergi ke Negara Rigira dan Horea?”Caden berkata, “Belum pasti. Meskipun pergi, juga bulan Oktober tahun depan.”Jadwal pertandingan telah ditetapkan Hayden secara terang-terangan. Bulan Oktober adalah hari peringatan kematian Kakek Kedua.Naomi masih tidak mengetahui masalah Kakek Kedua. Dia bertanya lagi, “Kapan kalian pulangnya?”Caden membalas, “Kami pulang hari ini.”Dengan kondisi di depan mata, terlalu banyak orang yang ingin mencari tahu identitas Hayden. Jadi, Caden mesti segera membawa Hayden kembali ke Kota Jawhar, kembali ke markasnya sendiri. Selama berada di area kekuasaannya sendiri, dia baru bisa melindungi Hayden dengan baik.“Sekarang kamu lagi ngapain?”Naomi membalas, “Aku lagi jemput Camila di bandara. Nanti malam kita lakukan panggilan video.”“Oke.”Panggilan diakhiri. Caden segera mengatur pesawat pribadi untuk pulang ke Kota Jawhar hari ini.Saat kembali ke tempat tinggal, Braden, Hayden, dan Rayden juga sudah kembali. Braden

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status