Home / Romansa / Anak Siapa Ini? / Kota yang Padam

Share

Kota yang Padam

Author: Hortenssia
last update Last Updated: 2021-10-06 08:35:20

Mikel mendongak menatap langit yang gelap gulita, ia mengernyitkan hidung karena bau amis anyir darah. Terjadi kecelaka'an beruntun, banyak orang terluka. Tim medis sudah mengevakuasi semuanya, jalanan sedang dibersihkan dengan mobil-mobil bermesin lama. Mikel mengernyitkan dahinya dengan bingung, kenapa kendara'an keluaran sepuluh tahun lalu masih bisa berfungsi? Sedangkan beberapa mobil baru mengalami error sistem?

Mikel mengecek jamnya, jarum di dalam sana berhenti sejak tadi. Mikel berdiri di pinggir trotoar mengamati sekitar, sampai bahunya ditepuk oleh seseorang dengan telapak tangan yang terasa hangat di pundak Mikel, tanpa sengaja Hose mengagetkannya. Kepala Kepolisian daerah tersebut yang memimpin jalannya evakuasi dan mengurusi kekacauan yang tengah terjadi.

“Mikel, sebaiknya kau bergegas meninggalkan daerah ini..”

“Kau mengenalku bukan sehari dua hari 'kan?” Mikel menyingkirkan tangan Hose dari bahunya,

Hose mengangguk-angguk paham. Mikel akan berusaha menyelidiki sumber masalahnya, kawannya ini tidak bisa dicegah.

“Aku mengerti, tetapi sepertinya kau sedang kencan buta hari ini. Ku rasa kau harus mengantarkannya pulang.”

Mikel menautkan kedua alisnya, berkacak pinggang dan menatap pria berkacamata dan baju seragam dinasnya ini dengan marah.

“Percayalah padaku Mikel, semuanya akan segera normal. Anak-anak buahku sudah menyelidiki

bahwa terjadi gangguan hacker iseng yang ingin mencuri uang di salah satu sistem kasir restoran.

Dan kami sudah menangkapnya.”

“Tapi mobil-mobil mati, kau lihat jam kita juga berhenti! Dan kau mengusirku hanya demi perempuan itu?”

Hose tidak mau berdebat dengan Mikel, meski beberapa hal timnya belum menemukan alasan

yang tepat. Setidaknya mereka tadi menyimpulkan hacker amatiran yang mereka tangkap tadi

salah mengerjakan hal isengnya, demi membobol uang kasir dengan menargetkan restoran

seafood baru, karena operasional restoran baru masih rentan dan sistem kemanannya error,

sehingga berdampak ke jaringan lainnya. Kebetulan hari ini cuaca sudah diramalkan akan hujan

saat siang. Terjadi pemadaman bergilir untuk uji coba tenaga baru. Hose berusaha meyakinkan

Mikel, pemerintah setempat juga sudah memberikan pengumuman agar meninggalkan daerah

ini. Untuk diadakan pembersihan dan penyelidikan lebih lanjut dengan aman.

Mikel menghela napasnya kesal, ia meninggalkan Hose. Menepis tangan pria berkacamata bening itu dengan kasar.

“Pastikan antar Nona itu sampai selamat!” 

Teriakan Hose bagaikan angin berlalu di belakang punggung Mikel. Mikel benar-benar marah, 

tetapi Ibunya pasti akan menyalahkannya jika terjadi sesuatu pada Xia. Mikel melangkahkan 

kakinya panjang-panjang, halaman depan restoran keluarga tempatnya duduk dengan Xia kini 

sudah kacau balau, mobil sudah ditarik keluar. Para pegawai sibuk menyapu dan membersihkan 

puing-puing kaca, menyingkirkan pot-pot yang hancur.

Mikel di dalam mengedarkan pandangannya mencari Xia, perempuan berambut krem itu tidak 

ada. Seorang pelayan wanita kisaran berusia 19 tahun mendekatinya, dengan mata yang berbinar-binar polos. Mikel ingat gadis itu mengantarkan makanan di meja seberang tadi, saat ia baru 

duduk menemui Xia.

“Kau mencari perempuan yang bersama denganmu Tuan?”

“Dia dimana?”

“Dia ke belakang, ke toilet barangkali.”

“Terima kasih”

Para pengunjung kebanyakan sudah meninggalkan tempat ini, tertinggal para pegawai yang 

membersihkan kayu-kayu yang patah dan pecahan kaca yang berserakan. Seharusnya di dalam 

toilet hanya ada Xia. Benar-benar merepotkan bagi Mikel.

Mikel tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke toilet wanita, Xia sedang berdiri 

mematut bayangannya sendiri di depan cermin. Xia nampak sangat terkejut melihat kedatangan 

Mikel, tidak menyapanya dan hanya berdiri dengan lengan saling menyilang. Jelas-jelas terlihat 

marah. Tapi kenapa? Xia tidak habis pikir dengan pria ini. Ditatapi begitu lama tanpa sepatah 

katapun membuat Xia salah tingkah. 

“Bisakah kau mengatakan sesuatu? Aku tidak nyaman jika kau terus seperti ini..” Ucap Xia hati-hati sambil menggigit bibir bawahnya sendiri. Mikel hanya mengendikkan bahunya tidak peduli.

“Ayo keluar! ku antarkan kau pulang..” 

“Apa?”

Xia tersadar dari lamunannya. Mikel pergi meninggalkannya, Xia mengikutinya dari belakang. Xia berdeham sekali dua kali 

untuk menarik perhatian Mikel. Sayangnya pria itu tetap berjalan dengan pandangan lurus ke 

depan. 

Xia menghembuskan napasnya frustasi, ia mempercepat langkah kakinya ketika mereka sampai 

di pintu belakang restoran. Mereka berjalan di jalanan gelap, saat ini barangkali pukul 14.00 kalau Xia tidak salah menghitung. Bagaimana cara mereka pulang?

“Kita akan berjalan kaki?” Xia curiga, syukurlah dia hari ini mengenakan sneakers.

“Hanya sampai kereta bawah tanah. Beberapa kerata keluaran lama masih bisa berfungsi.”

Hening, Xia bisa mati membeku karena kedinginan Mikel. Rasanya ingin memukul kepala 

bagian belakang pria jangkung di depannya ini. Xia terseok-seok menghindari genangan air dan 

bebatuan di jalan aspal, langkah kaki Mikel panjang-panjang. Ia kesulitan mengikutinya, hanya 

berjalan selama 5 menit sudah membuatnya banyak berkeringat, napasnya terputus-putus.

Xia akhirnya menyerah dan tidak akan memulai pembicara'an apapun dengan Mikel, rasanya sangat menyesakkan dada ketika ia mencoba membangun percakapan tetapi dijawab sepatah dua 

patah kata.

Mereka berdua harus melewati beberapa gang kecil dan gelap menuju ke stasiun bawah tanah, 

Xia takut karena minimnya pencahaya'an. Melegakan sekali melihat stasiun memiliki penyinaran yang cukup, ia berlari menuju ke peron. Mikel mengamatinya dengan sebal.

“Kekanak-kanakan..”

Gerutu Mikel melihat Xia yang kegirangan berdiri menantikan kereta selanjutnya datang, di dalam kereta mereka berdua tidak kebagian tempat duduk, keduanya sama-sama berdiri dan memegangi pegangan kereta. Kereta terisi penuh para penumpang yang sudah dihimbau untuk 

meninggalkan kota. Saking banyaknya yang berada di dalam kereta, mau tidak mau mereka saling berdempetan. Beberapa kali Xia kehilangan kekuatan pijakan kakinya karena penuh sesak. 

Di dalam hati ia bertanya-tanya dimana Mikel. Ia menoleh ke kanan dan mendongak, kek kiri 

mencari sosok tinggi Mikel.

“Kau mencariku?”

Terdengar suara dalam dan lembut Mikel tepat berada di belakang Xia, Mikel berada di dekatnya selama ini, namun Xia tidak menyadarinya. Xia mengerjapkan matanya dan 

tersadar, bagaimana dia akan membuat Mikel jatuh cinta jika setelah memeluknya tadi di restoran ia sangat canggung setelahnya?

“Ku pikir kau meninggalkan aku,” Terdengar gelak tawa Mikel mendengar Xia yang nampak 

takut-takut.

“Seharusnya aku melakukan itu. Tapi kau sangat merepotkan,”

Kereta beberapa kali berguncang, suara deru mesin terdengar kepayahan karena ini adalah kereta 

model lama, bukan keluaran terbaru yang bisa melesat secepat cahaya. Bahu kiri Mikel terus menerus menjadi sandaran Xia yang nyari jatuh ke belakang. 

“Kau ini benar-benar menyusahkan 'ya?”

“Maaf, aku juga tidak bermaksud sengaja!” Xia kesal sekali karena sejak tadi Mikel mengeluhkan keberadaannya yang merepotkan Mikel. 

Akhirnya Mikel memegangi bahu Xia dengan sebelah tangannya agar perempuan ini tidak jatuh. 

Perjalanan mereka sudah memakan setengah jalan selama sepuluh menit, 

“Perhatian, kereta mengalami sedikit kendala. Jadi..”

Suara pengumuman masinis terputus saat 

mengumumkan. Seketika lampu di dalam kereta juga mati, Xia menjerit, beberapa penumpang 

lainnya juga sama histerisnya, anak-anak dan bayi mulai menangis. 

Xia tanpa sadar melepaskan pegangannya, Mikel menopangnya agar tidak jatuh. Mikel sambil 

menggerutu, 

“Kau bisa tenang tidak?” 

“Hei.. Mikel, aku takut.., bisakah aku memelukmu?”

“Apa?” Pria itu kaget.

Tanpa menantikan jawaban persetujuan Mikel, Xia sudah memeluknya dengan erat agar ia merasa tenang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Anak Siapa Ini?   Tuduhan Palsu

    Mikel tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, Mikel segera menyusul Lennon setelah mendengar kabar dari Ecco.Mikel menyusuri lorong rumah sakit, banyak orang yang megepung jalannya. Matanya memerah karena takut Lennon akan dijadikan objek penelitian.“Minggir!”Mikel mendorong gerombolan pria berbaju medis, salah satu dari mereka menghubungi petugas keamaanan untuk meminta bantuan.“Biarkan aku melihat anak itu!”“Tidak bisa, kami harus mematuhi aturan. Anak itu bukan dari masa ini, bisa saja dia adalah mata-mata atau ancaman bagi kita, Mikel.”“Ancaman? Kau bilang anak kecil itu ancaman?”Mikel tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kerah pria paruh baya itu, menatap matanya dengan amarah yang sudah terkumpul sejak tadi. Akhir-akhir ini Mikel sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan berusaha untuk menerima Lennon, meski Mikel juga tidak yakin Lennon akan bisa tinggal lam

  • Anak Siapa Ini?   Bab 20 : Surat Misterius

    Tahun 2275, selama sebulan penuh seluruh penduduk hidup dalam ketakutan, merka mulai kehabisan sumber makanan, kelaparan, tidak mendapatkan sinyar matahari membuat mereka semakin melemah. Pelindung mereka sudah mulai menipis. Alex terus menebar ancaman dengan mengitari seluruh penjuru tempat dan terkadang menubrukkan dirinya ke gedung-gedung.Seorang pria misterius menepuk pundak Mikel dan menjatuhkan surat yang sudah terlipat menjadi kecil. Mikel dibisiki untuk membukanya sendirian, jangan sampai ada orang yang tau.Mikel mencari salah satu ruangan kosong, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuat perisai perlindungan demi seluruh masyarakat tidak ketakutan dengan sumber daya yang ada. Sayangnya sebulan adalah waktu yang lama untuk terus menerus melakukan ini, tidak akan banyak membantu.Mikel mengeluarkan kertas putih dari sakunya, ia membukanya dengan penasaran.“Apa-apa’an ini?”Dalam surat tertulis bahwa dalam kurun waktu

  • Anak Siapa Ini?   Bab 19 – Sebelum Xia Berkencan

    Siang itu Xia memandangi makanannya dengan tatapan kosong, di kafetaria perusaha’an. Ia sedang memikirkan bagaimana dia harus bertemu dengan Mikel besok. Ayah dan ibunya merencanakan pernikahan keduanya, tetapi Xia tidak terlalu suka untuk menikah dalam waktu dekat. “Ayah mengancam.. mengancam tidak mau menjalani pengobatan. Aku harus apa Ted?” Ted memberikan sekotak jus apel untuk Xia minum, ia sudah mendengarkan keluhan yang sama sejak seminggu yang lalu. “Kalau tidak suka ya tidak usah datang, semudah itu Xia..” “Andai aku bisa kabur..” “Hei.., Mikel tampan dan jenius. Aku suka kalau dia jadi Presdir Grub Shin.. Xia! Kau harus menikah dengannya apapun caranya. Meski kau tidak menyukainya tetapi menikah dengan Mikel akan memberikan banyak keuntungan.” Xia merengut mendengarkan saran Ted, mereka sudah lama mengenal. Sejak 9 tahun yang lalu, Ted adalah salah satu orang kepercaya’an ayahnya dan sangat memprioritaskan perk

  • Anak Siapa Ini?   Bab 18 – Kawan Lama

    Tahun 2250, Mikel berusia 10 tahun. Ia baru saja merayakan ulangtahunnya yang kesepuluh beberapa saat lalu. Sebagai hadiah atas peristiwa bersejarah tersebut Presdir Chun ingin mengabulkan perminta’an Mikel apa saja. Mikel meminta piknik bersama Leon, itulah kenapa mereka sekarang dalam perjalanan menuju tempat perkemahan dengan akomodasi penginapan yang nyaman meski di pinggiran hutan, pemandangan danau yang indah dengan matahari terbit yang akan terlihat lebih jelas saat pagi, dekat dengan hutan untuk berburu rusa oleh para orang dewasa. Mereka bisa juga memancing karena ikan-ikan dilepaskan di danau untuk memuaskan hobi memancing para pengunjung. Sesampainya di penginapan, para orangtua sibuk membereskan barang bawa’an mereka di kamar. Mikel dan Leon berjalan-jalan di sekitar penginapan, kedua anak kecil tersebut berlari-lari dan bermain lempar tangkap bola. “Mikel! Tangkap ini!” Leon adalah tipe orang yang sangat ceria, punya kepribadian yang sangat berbeda dari

  • Anak Siapa Ini?   Bab 17 : Alex dan Majikannya

    Sang ular memasuki wilayah hutan yang berada di pinggiran kota, di sana sudah ada seorang pria yang menunggunya. Tengah duduk di potongan besar batang pohon yang digergaji mesin.Sekarang tidak ada seorangpun yang berada di luar karena pemerintah melarang mereka semua keluar. Lagipula sang ular diperintahkan mengkoyak dan membanting tubuh mereka sampai mati. Kecuali sosok pria yang duduk santai di hadapannya.Lidah sang ular menjulur khas yang dilakukan ular pada umumnya. Sang pria menatap hasil ciptaannya dengan kagum.“Apa kabarmu Alex? Kau bersenang-senang?” tanya pria itu pada ularnya. Diberi nama Alex dengan asal.“Kau bisa bicara dengan santai sekarang. Hanya ada aku di sini..” Ujar pria itu karena si ular malah mendesiskan bahasa yang tidak dia mengerti.“Aku sudah melihatnya, alasan aku diciptakan adalah dia? Hei! Harga diriku t

  • Anak Siapa Ini?   Bab 16 : Ulah Si Ular

    Xia memandang ke luar jendela dari ruangannya, menyaksikan apa yang terjadi di luar. Mobil-mobil yang terparkir di sekitaran gedung porak poranda hancur karena dilewati sang ular, terlihat kepulan asap dari nun jauh di sana.Pemerintah melarang semua warga keluar dari rumah demi keselamatan mereka, para pasukan khusus dikerahkan untuk membunuh sang ular. Namun di berita tidak ada kemajuan, Mikel dijemput oleh helikopter pasukan khusus. Terkadang Xia saat bersama Mikel lupa bahwa Mikel Mizwu Chun adalah orang yang sangat penting, selama ini yang Xia lihat hanya sisi lainnya Mikel sebagai manusia. Xia memeluk dirinya sendiri, ia merindukan Mikel, ingin menciumnya sampai mereka sama-sama kesulitan bernapas.Xia tadi ditelepon Ted untuk tetap berada di ruangannya saja. Xia mempergunakan waktunya tersebut untuk menghubungi ayah dan ibunya, menanyakan kabar mereka. Sistem perisai tidak akan bertahan lama, Xia harap Mikel bisa kembali selamat dan sang ular juga musnah.

  • Anak Siapa Ini?   Bab 15 : Once in a blue moon (18+)

    Xia dan Mikel mendatangi kolam renang dengan canggung, tidak ada seorangpun di sana. Inna dan Ted tidak ada di sana, atau mereka pergi ke tempat yang salah. Xia mengenakan bikin dengan tali yang terikat di lehernya, bawahannya pun bertali di kanan kirinya. Ia memutuskan untuk berenang, Xia melompat ke dalam kolam renang dan seketika bunyi kecipak air terdengar. Mikel menyusulnya, menangkap tubuh Xia dan memeluknya. Membenamkan kepalanya ke dada Xia yang terbuka. Jantung mereka berdua sama bertalu dengan kencang. Wajah mereka memerah, keintiman seperti ini sudah lama sekali mereka tidak rasakan. Mikel tidak bisa menahan dirinya lagi, sementara Xia termangu dipeluk Mikel.“Mike..” Kakinya terasa lemas, air kolam begitu dingin malam ini tetapi sentuhan Mikel terasa panas di kulitnya.Mikel memeluknya lebih erat lagi. Ia lalu mengusap pelan pipi sampai belakang telingan Xia yang lembut. Mereka saling menatap dengan wajah yang sama-sama bersemu kemerahan, saling

  • Anak Siapa Ini?   Bab 14 : Bos Baru yang Tampan

    Xia terkejut melihat Mikel berada di ruangan ayahnya. Presdir Shin dirawat di rumah sakit baru semalam, Xia pikir dia akan menggantikan ayahnya untuk posisi Presdir. Tetapi ia terkejut ketika membuka pintu ruangan ayahnya, ia melihat Mikel sibuk di depan komputer. Aroma parfum maskulin khas milik Mikel memenuhi ruangan ber Ac tersebut.“Kau datang?” Tanya Mikel tanpa memalingkan dari pekerja’annya.“Kenapa kau ada di sini?”Ia ditelepon Presdir Shin, ia diminta menjabat posisi Presdir selama ia sakit. Dengan hangat memintanya secara pribadi, Presdir Shin tau Mikel sudah seminggu terakhir diblacklist ayahnya sendiri. Mikel berusaha menolak tetapi ia dipaksa, lagipula mengurusi Grub Shin tidak serumit Grub Chun. Mikel bisa menangani masalah lab sembari menjabat posisi Presdir.Dan sekarang Xia berkacak pinggang setelah meletakkan mapnya di meja. Mikel tampak tidak terlalu memperhatikannya. Xia kesal, sebagai anak

  • Anak Siapa Ini?   Bab 13 : Menjadi Papa Lennon & Stalker

    Lennon tertidur dalam dekapan Mikel, Ecco mengecek keduanya. Menyelimuti mereka lalu mematikan lampu kamar. Kini Ecco seperti memiliki dua anak yang harus dia urus, Mikel yang keras kepala dan Lennon yang masih kecil. Ecco meninggalkan keduanya. Keduanya terlelap selepas Mikel membacakannya cerita anak-anak dari tablet.Mikel bermimpi, dalam mimpinya dia berumur 10 tahun, selalu bersama-sama sejak mereka balita karena orangtua mereka juga dekat. Ia punya sahabat karib seusianya bernama Sean. Mereka pergi piknik keluarga di salah satu hutan, keduanya berjalan menyusuri hutan lebih dalam karena penasaran mengejar kelinci. Bencana itu terjadi, tanah di sekitar jurang longsong. Sean ikut terjatuh. Namun Mikel berusaha memegangi tangannya, sayangnya ia tidak cukup kuat menahan beban lebih lama. Pegangan Sean terlepas. Mikel setelahnya menangis dan memilih menutup diri, ia menyalahkan dirinya atas kematian Sean. Sejak saat itulah Mikel tidak mau terlalu dekat dengan orang lain, ia kh

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status