Share

33. Malam Pertama

"Kita jalan-jalannya naik motor aja mau nggak?"

Mas Fandy bertanya setelah kami kembali ke kamar. Sehabis menikmati makan malam bersama. Kami juga baru selesai melaksanakan shalat isya berjamaah.

"Em, boleh juga Mas."

"Asyik. Yuk ah pergi."

Seketika Mas Fandy menggandeng tanganku. Membuat diri ini terhenyak dan menatapnya sejenak.

"Lo kenapa, 'kan udah halal. Seperti ini pun boleh."

Tangan Mas Fandy yang tadinya memegang lenganku kini berpindah ke pundak. Aku hanya tersenyum, aneh jika menolak. Sebab benar kata Mas Fandy, kami sekarang sudah halal. Apapun itu boleh, kecuali yang satu itu.

Belum siappp ...

Kami melangkahkan kaki bersamaan, menuruni tangga namun terhalangi oleh papa dan mama.

"Lo pengantin baru mau kemana malam-malam?"

Aku meremas jemari, ini semua ide konyol Mas Fandy. Harusnya kami di kamar saja, nonton mungkin atau tidur barangkali. Ck! Mbak Mira sama Mas Sabri aja stay di kamar.

"Kami mau cari angin segar, Pa. Em, pengen jalan-jalan keliling Magelang sama Sabrina.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status