Share

Saingan

Kylie melotot terkejut dan refleks berdiri dari posisi duduknya, menimbulkan bunyi yang sangat keras dan mengganggu suasana bilik restoran yang sangat berkelas. Dia sudah mendengar banyak rumor tentang kisah kasih calon istrinya, tapi dia tidak pernah mengira bahwa akan menjadi saksi dari salah satu kisah cinta Myesha yang paling populer.

Kisah antara Myesha dengan rekan bisnisnya yang paling akrab, Ivy Hemlock.

Karena masyarakat sudah lebih open-minded belakangan ini, maka kisah dua wanita itu menjadi perbincangan dan isu besar selama beberapa waktu. Dua orang yang sama-sama memiliki darah bangsawan, menjalankan perusahaan mereka sendiri, tapi dengan pesona yang kontras. Myesha yang dingin dan dewasa, serta Ivy yang cerah dan menggoda. Ditambah keduanya memiliki paras yang luar biasa cantik, tentu saja akan sangat menyenangkan melihat dua wanita ini bersama.

Andai saja sosok yang dengan lancang mencium calon istrinya adalah seorang pria, Kylie pasti akan langsung menghajarnya hingga setengah mati di tempat. Sayangnya yang mencium Myesha adalah seorang wanita, tentu saja Kylie tidak bisa melayangkan tinju padanya karena tindakan itu sangat tidak beretika.

Hal yang membuat amarah Kylie semakin melonjak adalah bahwa Myesha tidak memberikan reaksi pada ciuman itu, seolah sudah terbiasa. Myesha bahkan membiarkan Ivy memeluk lehernya dari belakang, menolak melepaskan diri seolah dialah pasangan sah Myesha disini. Jujur saja Kylie tidak keberatan dengan penyuka sesama jenis, tapi dia membenci interaksi dua wanita didepannya.

Dia merasa cemburu .... 

"Berhenti mengacau, Ivy" Dingin Myesha.

"Kau marah?" Ivy masih enggan melepaskan pelukan sepihaknya.

Myesha yang memahami kebiasaan orang ini, tidak melakukan tindakan kasar dan hanya memperingatkan

"Dasar lancang, ada kakak iparmu disini."

"Eh? Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku?"

"Berhenti menebar kesalahpahaman."

"Jahatnya ..."

Ivy beralih menatap Kylie yang menjadi pengamat dihadapannya, menampilkan senyum cantik tanpa menyentuh mata. Tatapannya sedingin es dan setajam belati, seolah hendak menguliti Kylie hidup-hidup dan mengupas selapis demi selapis dagingnya untuk diasinkan. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu, tapi Ivy menatapnya seolah memiliki dendam kesumat pada pria itu.

Kylie sendiri tidak lebih baik, sosoknya yang dikenal sebagai pria dingin dan ramah, kini hanya menampilkan sisi bekunya. Berharap dengan tatapan ini 'sang perusak rumah tangga' akan sadar diri dan mundur, kemudian pergi.

"Ivy Hemlock" Singkatnya.

"Kylie Elijah" dia membalas tak kalah singkat.

Myesha menangkap aura permusuhan dari dua orang ini, tapi dia terlalu malas untuk membenarkan situasi mengingat ini bukan pertama kalinya terjadi. Ivy selalu suka melakukan kontak fisik dengannya, dan menurutnya sebagai sesama wanita itu normal-normal saja. Lagipula Myesha tau jelas bahwa Ivy bukanlah seorang lesbian, wanita ini menyukai laki-laki muda yang imut dan enerjik.

Namun tentu saja hal ini tidak perlu diketahui oleh publik, hanya orang-orang dengan lingkaran pertemanan yang sama dengan mereka yang mengetahui hal tersebut. Ivy adalah wanita seksi yang hidup terlalu glamor, bebas dan tak terkekang. Inilah alasan yang membuatnya dipasangkan dengan Myesha.

"Manner, Ivy" peringatnya.

Manik hijau wanita itu terkulai, tapi dia tetap menurut dan duduk di sebelah Myesha. Kylie tetap menatap wanita itu dengan pandangan tidak suka, otak di kepala tampannya itu sudah membuat berbagai asumsi sendiri akan hubungan keduanya. Tapi dia sama sekali tidak menyalahkan calon istrinya, karena sejak awal Myesha anteng-anteng saja.

Kepekaannya terhadap lingkungan kini membuat Myesha refleks menatap dingin Kylie, pria itu langsung cemberut dan menundukkan kepalanya. Myesha kembali membuka mulutnya

"Aku tidak suka bertele-tele, jadi aku akan berbicara secara langsung."

Baik Ivy dan Kylie yang tertunduk murung kini menatap wanita itu lamat-lamat, seolah Myesha adalah pusat dunia bagi keduanya. Wanita itu kembali mengerutkan kening dan melanjutkan pembicaraan

"Kylie dan aku akan mulai tinggal bersama untuk membiasakan diri. Oleh karena itu Ivy, kau tidak kuizinkan untuk masuk ke apartemenku lagi. Karena itu tidak pantas."

Ivy mengerang protes

"Kau meninggalkanku hanya untuk pria bunga seperti dia?"

Myesha meliriknya

"Bukan pria bunga, dia Kylie Elijah."

"Tetap saja! Kenapa harus dia?! Bukankah kita sudah cukup bahagia selama ini?!" Ivy mulai mendramatisir keadaan.

"Hentikan, Ivy."

Wanita itu kembali cemberut

"Kau yakin memilih dia? Pernikahan bukan untuk main-main, Myesha."

Kylie tidak tahan lagi dan ikut bersuara

"Maaf menginterupsi, tapi menurut saya hal tersebut bukan hak anda untuk ikut campur."

Ivy mengalihkan pandangannya kembali pada satu-satunya pria di bilik ini, mencemooh

"Dan kenapa aku tidak diizinkan untuk ikut campur? Myesha milikku, kau hanyalah aktor dibawah sayapnya. Sedangkan aku sudah sejak lama terbang bersamanya."

Kylie mengepalkan tangannya kuat-kuat dibawah meja, tersinggung tapi tetap berusaha untuk tenang karena Myesha sedang mengamatinya. Mungkinkah jika jawaban yang akan dia lontarkan tidak memuaskan, atau begitu dia kalah dari perdebatan ini, maka Myesha akan mencapnya sebagai pria cantik yang tidak berguna dan hanya bermodal wajah saja?

Pria itu berhasil mendapatkan ketenangannya kembali dengan sedikit pemaksaan, lalu kembali membuka mulutnya

"Pernikahan bukan untuk main-main, memang benar seperti yang anda katakan. Ini adalah urusan dua orang yang hendak menyatukan dua keluarga besar, bukan hanya tentang kami saja. Saya mengerti akan  kekhawatiran anda, dan itu wajar mengingat hubungan baik kalian. Tapi saya rasa anda tidak berhak untuk ikut campur dan memberi kami saran yang menyesatkan, karena anda tidak berada dalam posisi yang berhak untuk mengajukan keberatan."

Kylie mengambil jeda sejenak dan menatap Myesha secara terang-terangan, mendapati wanita itu cukup tertarik dengan hal-hal yang baru dia katakan. Pria itu menekan kegugupannya dan melanjutkan

"Anda bukan dari pihak keluarganya, anda adalah sahabat yang bertugas untuk selalu mendukung keputusannya. Karena itu nona Hemlock, anda ..."

Ivy tersenyum sinis, tubuh sintalnya semakin merapat ke tubuh Myesha. Bahkan melingkarkan kedua tangannya di lengan pihak lain erat-erat, seolah sedang mengklaim wilayah kekuasaannya dan tidak akan membiarkan orang ketiga masuk. Setelah memastikan tindakannya tidak memicu kekesalan Myesha, Ivy memberi Kylie tatapan provokatif tanpa mengatakan apa-apa. 

Satu-satunya pria di ruangan itu yang sekali lagi terkacangi dan menjadi roda ketiga, menahan diri untuk tidak membalas provokasi terang-terangan ini. Dia tidak ingin kesan Myesha padanya semakin merosot berkat rubah betina ini, Kylie dengan tenang kembali melanjutkan

".... Anda cukup memberi saran dan dukungan yang diperlukan, jangan berlebihan dan melewati batas. Apalagi berusaha menjadi sesuatu yang muncul di tengah hubungan kami, karena itu sangat tidak pantas."

"Dan kenapa aku harus menurutimu?" Ketus Ivy.

"Itu urusan anda" dingin Kylie.

Myesha meneguk minumannya untuk terakhir kali, menatap Kylie dengan mata penuh penilaian tanpa sedikitpun sorot menghakimi. Sedikitnya dia mengerti bagaimana tindakan Kylie saat menghadapi provokasi diam-diam seperti ini, sudah lumayan jika menilik dari dia yang sejak awal tidak memiliki latar belakang yang sama dengannya.

Dia cukup puas sudah memilih pria yang adaptif tapi tidak manipulatif.

Kylie sendiri merasa bahwa dia sudah melakukan pekerjaan dengan sangat baik, menilai dari wajah masam Ivy Hemlock yang masih mengikatkan lengannya pada Myesha Abigail. Sementara yang ditempeli tidak menunjukkan reaksi yang berarti, tetap dingin dan tak tersentuh seolah dialah pusat galaksi Bimasakti, dan dua orang lain hanya mahluk biasa yang tidak memiliki kualifikasi apapun untuk bicara padanya.

Namun Kylie samar-samar bisa melihat secercah kepuasan di manik amber calon istrinya, diam-diam merasa bangga dan menyalakan kembang api didalam hatinya. Setidaknya dengan ini dia berhasil sedikit membuktikan nilai dirinya pada Myesha, wanita itu tidak akan lagi menatapnya seolah dia adalah bunga pajangan yang hanya cantik dan diam, melainkan pria muda adaptif dan berpotensi untuk menjaganya.

Myesha menggosok jari lentiknya ke gelas dan meletakkannya perlahan, menyeka bibir merahnya menggunakan sapu tangan dan beranjak

"Sudah cukup. Kai, mari pulang."

Pulang ....

Ternyata Myesha masih ingat tentang masalah tinggal bersama untuk membiasakan diri, wajahnya seketika merona. Tapi dia cukup pintar untuk mengangguk seperti anak baik dan mengikuti tepat dibelakangnya, meninggalkan Ivy didalam bilik sendirian.

Sebuah siluet tubuh tiba-tiba melesat melewatinya dan dengan kecepatan tinggi menabrakkan diri pada Myesha, pihak lain yang sudah menduganya dengan sigap menangkap tubuh yang sudah bertahun-tahun dikenalnya. Siapa lagi kalau bukan Ivy Hemlock yang masih keras kepala menolak untuk melepaskan?

Kylie bisa melihat jelas bahu Ivy yang bergerak naik turun dengan cepat, dia juga samar-samar bisa mendengar suara terisak yang sangat menyedihkan. Tangan Myesha kini mendarat di punggung si wanita, memberi beberapa tepukan menenangkan dengan wajahnya yang masih tanpa ekspresi. Kylie bergerak maju dan mengikis jarak mereka, dia berdiri tepat dibelakang punggung Ivy dan berhadapan langsung dengan wajah Myesha yang tenang.

Dia mau tidak mau merasa tidak nyaman dengan gelagat dua wanita ini, bukan karena jijik atau apa, melainkan lebih seperti cemburu. Ivy masih terisak pelan dan menguseli ceruk leher Myesha, nada suaranya yang sangat mengiris hati saat dia mulai berbicara dengan suara yang gemetaran

"Kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini ..." Isaknya.

Kylie merasakan sorot matanya menggelap begitu menduga apa yang akan dikatakan oleh wanita yang sedang menangis ini, Myesha masih mengusap lembut punggung wanita itu. Matanya yang tenang sedikit menenangkan kekhawatiran Kylie, tapi tetap saja dia masih tercengang begitu mendengar lanjutan kalimat tadi.

Ivy yang menangis tanpa suara dan hanya terus terisak karena kekurangan oksigen, mengeratkan pelukannya pada Myesha tanpa sedikitpun melukainya, dengan putus asa berbisik

"... Aku mencintaimu dan kau tau itu, Myesha." 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status