Share

Berita Kesedihan 2

Mulan tak berhenti menatap gundukan tanah basah di depannya. Air matanya tak mau berhenti menetes, seperti kesedihan yang tak berkesudahan di hatinya. Kedua tangannya masih terkepal dengan tanah di dalamnya. Dia tidak ingin mempercayai apa yang berada di depannya. Dia ingin kejadian beberapa jam yang lalu hanya sebuah bunga tidur, di mana akan selesai saat dirinya bangun. Namun, sudah dua jam sejak wanita yang dicintainya menutup mata, Mulan tetap saja terjaga. Seakan mengatakan bahwa semua ini nyata. Dia tidak lagi punya siapa-siapa yang dijadikannya sandaran.

“Harusnya Mom jangan pergi sendiri. Ajak aku, Mom,” lirihnya dengan pandangan memburam. Air mata tak terbendung, lagi-lagi yang Mulan lakukan hanya terisak pelan.

Sudah tidak ada siapapun di sini. Memangnya siapa yang Mulan harapkan? Mereka tidak memiliki keluarga lagi, selaian bajingan Robin yang entah ke mana. Namun, Mulan sudah tidak peduli. Lelaki itu memang tidak bisa diharapkan apa-apa.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status