Share

Ciuman dan Emosi

Setelah menyelesaikan urusannya di dapur, Mulan berniat kembali ke kamarnya. Tubuhnya benar-benar lelah, terasa remuk setelah beberapa jam hanya berdiri dan berdansa dengan Alfa. Belum lagi bersikap ramah dengan senyum yang terus tersungging di bibirnya. Bukan cuma kakinya yang terasa bengkak, bibirnya bahkan sudah kaku setelah berjam-jam memaksa senyum.  

Beruntung Alfa tidak memaksanya bertahan sampai pesta benar-benar usai. Pria itu cukup peka membaca raut bosannya dan mengajaknya pulang lebih dulu. Demi apa pun, Mulan sangat berterima kasih pada pemuda itu. Dia tidak memiliki alasan untuk bertahan lebih lama dalam pesta yang membosankan. Apalagi mangsanya sudah lebih dulu menghilang bahkan di waktu awal pesta dimulai.

Saat Mulan berniat menutup kembali pintu kamarnya, sebuah kaki malah menghalangi pintu. Mulan mendongak dan menemukan pria yang sejak tadi menghilang kini berada di depan wajahnya.

Juan dengan rahangnya yang mengeras. Penampilannya yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status