Share

Fakta 2

“Jadi, ada apa?” tanya Mulan tanpa mau basa-basi. Dia berusaha bersikap tenang dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Tatapannya mengamati pria di depannya yang secara terang-terangan memberi sikap tak suka padanya.

Mulan mendecih dalam hati. Ternyata seperti ini sifat asli pengawal itu. Pengawal yang jarang bicara dan bersikap dingin ternyata cukup menyebalkan dan menganggu. Padahal sejak awal, Mulan merasa tidak mengusik pria itu, bahkan tidak membuat masalah sedikit pun. Namun, sepertinya Bruce memang tidak pernah menyukainya karena permainan konyolnya dengan Maya. Peduli setan, bukan Mulan yang memulai. Dia hanya memanfaatkan keadaan.

“Kapan permainan kalian berakhir?”

Mulan menaikkan sebelah alisnya, pertanyaan itu lagi. Tanpa dijelaskan, Mulan tahu ke arah mana percakapan ini.

“Kamu rindu Maya?” pancing Mulan yang mulai melancarkan dugaannya. “Jika kamu rindu, kenapa tidak temui Maya saja dan janga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status