Share

Bab 23 : Hilang Kesadaran

Lantunan azan Ashar mengalir lembut membelai telinga. Hana beranjak dari kursi lalu mengambil air wudu dan salat empat rakaat. Setelah selesai, dia duduk di kursi samping jendela dengan sekat kaca persegi yang terbuka. Wanita yang tengah hamil itu menarik napas panjang dan mengembuskannya pelan. Entah kenapa sejak tadi perasaannya tak enak, pikirannya terus tertuju kepada mantan suaminya.

“Hana, sore ini kamu ngajar, gak?” tanya Fatimah.

Hana mengangguk. “Iya, ngajar. Tapi ... perasaanku gak enak, Bi. Kok tiba-tiba, inget A Razi terus, ya? Apa jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi dengannya?”

“Kamu kangen kali,” timpal Fatimah.

“Ah, Bibi.”

“Jangan dipikirkan, kamu fokus aja dengan hidup kamu sekarang,” tukas Fatimah.

“Kalau gak salah tebak, sekarang mereka pasti sedang bulan madu di luar negeri,” bisik Hana lirih. Ada perasaan teriris
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status