Share

Chapter 29 : Santai di Pantai

    Seperti biasa aku melenggang bahagia di pasir pantai. Guliran butir pasir terasa seperti refleksi bagiku. Satu-satunya yang berbeda adalah kehadiran Richard yang membuntuti satu langkah di belakangku. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan dalam keheningan, semoga saja bukan hal-hal yang dapat merusak kesenangan hari ini.

    Iseng-iseng aku memunguti kerikil berbentuk bulat dengan permukaan licin. Siapa tahu berguna di lain waktu. Setelah mengumpulkan cukup banyak aku menyortir, kerikil yang paling sempurna kusimpan, selebihnya kulempar ke laut.

    "Mau dibuat apa?" tanya Richard penasaran.

    "Entahlah. Menarik saja."

    "Kupikir kamu mau mulai mengkoleksi bebatuan."

    Aku tertawa, "Tidak lah. Ini spontan kok. Kalau sudah bosan mungkin akan kubuang."

    "Habis manis sepah dibuang." Richard mengkonfirmasi dengan pepatah yang kebetulan dia ketahui.

    "Kamu kej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status