Share

Chapter 47 : Dansa Pertama

    Hari ini hari Sabtu. Nanti sore aku dan Richard akan menghabiskan waktu berdua dalam pesta pernikahan orang yang tidak kukenal sama sekali. Demi mengejar jam empat sore aku kerja ngebut sejak pagi. Aku bahkan lupa waktu. Kalau bukan karena Richard menyeretku lepas dari meja aku pasti tidak makan siang.

    Tidak kusangka Richard menyeretku ke penthouse. Rupanya Bernard sudah naik duluan. Lelaki paruh baya itu sedang sibuk memanggang ayam di dapur. Aromanya membuat air liurku terbit.

    "Bekerja keras itu baik, tapi nggak boleh lupa makan," ucap Richard.

    "Iya, Paman Richard," ledekku.

    "Apa kamu bilang??" Richard mengernyit.

    "Paman. Kamu kan lebih tua sepuluh tahun dariku." Aku menahan tawa.

    Bernard geleng-geleng kepala. Dua bocah ini mulai lagi, batinnya.

    "Kalau begitu kamu harus sopan sama orang tua."

    "Nggak ah. Kecuali kamu t
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status