Share

154. Bukan Novia

Author: Naya Senja
last update Last Updated: 2025-06-25 10:28:27

#Arisan Bodong Keluarga

Bab 154 ( Bukan Novia )

" Loh loh kok kabur sih? " kedua Satpam itu kebingungan.

Diki terus saja melaju padahal Pak Yanto sudah memanggilnya berulang kali.

" Dasar aneh, pasti dikiranya yang mau menikah Teh Novia makanya dia kabur hehee " ucap Pak Yanto sambil terkekeh.

" Ada yang lucu ya Pak? " tanya Satpam baru temannya.

" Gak ada, aku mau berikan ini dulu ke rumah Pak Arif ya. Kamu tunggu disini nanti uang rokoknya aku bagi 2 lumayanlah ya " Pak Yanto langsung menaiki motornya yang dipakai untuk berkeliling komplek.

" Assalammu alaikum " Pak Yanto memberi salam pada orang rumah yang kebetulan sedang berkumpul di depan rumah.

" Eh Pak Yanto ada apa Pak? " tanya Manda sambil menghampiri lelaki tersebut.

" Ini Teh Manda tadi ada Pak Diki nitipin ini buat Key " tangan Pak Yanto terulur menyerahkan kantong keresek besar berisi makanan.

" Oh yang tadi teriak teriak itu Bapak manggil Diki. Kenapa dia gak masuk ya? " tanya Manda keheranan.

" Mungkin malu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Arisan Bodong Keluarga   208. Memilih Resign

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 208 ( Memilih Resign ) " I-iya Bu, sebenarnya saya keberatan tapi mau gimana lagi " Dadang kembali terisak. Namun keputusan perusahaan sudah mutlak dan tak dapat di ganggu gugat. Meski Dadang ingin melawan tapi mustahil dia akan menang. Hari itu juga Dadang resmi bukan karyawan perusahaan yang sudah belasan tahun memberinya nafkah. Dengan langkah lunglai dia keluar dari ruangan HRD dengan membawa amplop coklat di tangannya. Sebenarnya dia ingin bertemu Diki, tapi sepertinya mustahil karena mereka tidak akan di pertemukan kembali di dalam area pabrik. Tak lama Diki menyusul dipanggil, kali ini Bu Mely menunggu Diki bersama Pak Hendra. " Sore Pak, Bu " sapa Diki setelah membuka pintu ruangan kemudian duduk di depan Bu Mely dan Pak Hendra. " Per hari ini Dadang sudah resmi bukan karyawan perusahaan ini lagi, seperti yang kita tahu perusahaan tidak akan mentolerir tindak kekerasan di area perusahaan. Kami sangat menyayangkan mengapa Pak Diki tidak

  • Arisan Bodong Keluarga   207. Di Pecat

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 207 ( Di Pecat ) " Heheee makasih To, memang seharusnya begitu. Aku sudah tak peduli meski harus dipecat setidaknya apa yang sudah aku tahan selama ini bisa aku lepas " " Cckkk " Yanto berdecak mendengar ucapan Diki. Diki kini duduk di meja keamanan sedangkan Dadang sedang diberi tindakan di ruang kesehatan. Kejadian tadi cukup heboh membuat pekerjaan terhenti sejenak. Namun dengan cepat pihak manajemen mengatasinya. Setelah keadaan Dadang lebih baik mereka dipertemukan di sebuah ruangan di dampingi atasan Diki yang menjabat sebagai manager produksi. Hadir juga bagian keamanan yang melerai perkelahian mereka, bagian HRD yang terakhir Yanto karena dialah yang melaporkan perkelahian tersebut. " Jadi bagaimana kejadiannya dan ada masalah apa? " tanya Pak Hendra atasan langsung Diki tanpa basa basi. Dia nampak geram dengan kejadian ini yang menurutnya sangat memalukan. Diki menunduk tak berbicara. Dadang mengambil kesempatan ini untuk mengadu. " Sa

  • Arisan Bodong Keluarga   206. Perkelahian

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 206 ( Perkelahian ) Keenan, Mamihnya dan Vity hanya bisa menganga mendengar ancaman dari Cantika. Akhirnya mau tak mau Keenan dan keluarganya pulang karena Cantika sudah membukakan pintu untuk mereka. Mereka hanya bisa bersungut sungut tak membawa hasil. " Tik, tanpa bantuanku kamu bisa mengusir mereka. Hebatlah " puji Diki pada adik perempuannya. " Iyalah Mas kita harus mandiri gak bisa ngandelin orang terus. Jangan berharap pada manusia " sindir Cantika pada Ibunya. Bu Murni mencebik dan meninggalkan kedua anaknya. Mereka pun terkikik berdua. " Kemana anak emas Amah, apa ngumpet diatas? " tanya Diki karena nampak sepi. " Mungkin mereka keluar dulu karena tahu bakalan ada kita. Biarkan saja gak usah di pikirin dan gak usah di tanyain. Ngapain pusing pusing segala " balas Cantika sembari meraih tasnya dan keluar rumah tanpa pamit pada Ibunya. Diki berinisiatif pamit pada Ibunya dia menuju kamar namun dikunci. Kemudian dia hanya berteriak dan meng

  • Arisan Bodong Keluarga   205. Tuntutan Keluarga Keenan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 205 ( Tuntutan Keluarga Keenan ) " Biarkan saja Pak, gak penting kok " Benar saja ponselnya langsung berhenti. Tak lama kemudian ada pesan masuk di ponselnya. Cantika langsung membaca pesan tersebut. [ Hey dasar kurang ajar ngapain kamu ke kantor? senang kamu sekarang Vity sedang disidang. Dan Keenan terpaksa menyusul kesana. Tunggu saja balasan untukmu ] Pesan ancaman kembali di terima Cantika dari Ibunya Keenan. " Pesan dari teman Pak " Cantika langsung menjelaskan meski berbohong, karena tak mau Pak Imam banyak pikiran. Cantika abaikan pesan dari calon mantan ibu mertuanya. Baginya sekarang hal yang biasa ketika mereka mengumpat dan mengancam Cantika. *** Sore hari Cantika kembali menerima panggilan dari Bu Murni. Awalnya ia abaikan namun karena ponselnya terus berbunyi akhirnya dia angkat. [ Tika kesini kamu sekarang, Mamih Keenan ada disini dia ngamuk ngamuk lagi. Amah malu sama tetangga kamu selesaikan masalahmu sekarang ] [ Ya ] Jawab

  • Arisan Bodong Keluarga   204. Bertemu Atasan Keenan

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 204 ( Bertemu Atasan Keenan ) { Hey jangan banyak gaya, bayar hutang lo } { Penipu !!! } Diki dan Cantika langsung saling berpandangan. " Apa lagi ini? " ujar Diki. " Apa mereka pinjam uang atau nipu lagi ya? " kini kepala Cantika penuh dengan pertanyaan. " Kalau benar, untung saja sertifikat kontrakan dan bpkb sudah kamu ambil Tik. Kalau gak kamu tahu sendiri kan " Tentu saja anak anaknya tahu sifat Ibunya. Setiap kali Robi mendapat masalah maka Ibu mereka akan bergerak cepat. " Menurut Mas apa aku harus kasih tahu Ayah jangan? soal sertifikat, bpkb dan Robi. Ini sih buat jaga jaga saja biar Ayah gak kaget " Sebagai anak yang kini bertanggung jawab pada kondisi Ayahnya Cantika meminta saran pada Diki. Firasatnya mengatakan akan ada hal buruk lagi akibat ulah adiknya Robi. " Iya mending kasih tahu saja buat antisipasi kita ya " Setelah cukup lama berbincang Diki pun pulang ke rumahnya. Pukul 8 malam toko sudah tutup. Mereka sudah bersiap

  • Arisan Bodong Keluarga   203. Ada Apa Lagi Dengan Robi

    # Arisan Bodong Keluarga Bab 203 ( Ada Apalagi Dengan Robi? )Setelah dua hari berlalu Cantika, Pak Imam dan Ikbal tinggal di toko. Mereka merasa damai karena tak ada lagi teriakan Bu Murni. Bukan mereka tega meninggalkannya sendirian hanya saja ingin memberi sedikit pelajaran agar sadar dan mau berubah. Cantika tak perlu pusing untuk biaya sehari harinya. Karena uang kontrakan yang diterima setiap bulan memang di kelola olehnya. Dia tak lupa memberikan sebagian uang untuk biaya makan Bu Murni serta membayar air dan listrik. Untuk tempat tinggal sekarang juga dia cukup nyaman karena lantai 2 cukup luas. Namun jika anak anaknya pulang dia akan menjual perhiasan dan mencari kontrakan tahunan agar bisa tetap tinggal bersama anak anak, Ayah dan adiknya.Apalagi setelah ada perkataan dari Bu Murni bahwa uang yang dulu diberikan Diki setiap bulannya, Bu Murni simpan dan dibelikan rumah kontrakan. Setelah berpikir beberapa saat di dalam kamar dia akhirnya memutuskan untuk mengambil sert

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status