PoV. Author
Siang sudah berganti malam, Dering ponsel Rama terus terdengar di apartemen dua lantai itu. Rama yang tergeletak di lantai ruang tv nya masih belum sadarkan diri. Tak lama suara bel juga berbunyi saling bersahutan.
PoV. Author 18++ JANGAN DI BACA KALAU KALIAN MASIH SUCI!!“kita belum selesai, kamu harus tanggung jawab.”
PoV. Author “kamu sih, terus Mitha gimana dan ini gimana ?” Putri meremas dressnya menahan rasa malu yang luar biasa. Bagai mana tidak jika dia harus menghadapi amarah dari seorang Mitha yang terkenal drama sekali dan yang lebih parah dia sudah tidak bisa berpikir lagi saat harus berjalan di depan orang banya tanpa menggunakan celana dalam.
PoV. Author Azka duduk di hadapn sang dokter dengan
PoV. AuthorPagi hari Azka sudah siap pergi kekantor, dengan rok span pensil dan kemeja putih slim fit dengan rambut bergelombang yang tergerai indah sebatas punggung. Tidak seperti hari sebelumnya yang selalu mendekati
PoV. AuthorJam tujuh malam, Azka pulang saat Putri sedang menyiapkan makanan. Entah apa yang di kerjakan Azka di kantor sampai larut malam begini yang jelas wajahnya sudah terlihat lusuh.
PoV. AuthorKeesokan hari nya di kantor. Azka baru saja tiba pukul sepuluh, lebih siang dari biasanya dia datang tidak sendiri melainkan bersama Mona di sebelahnya.
PoV. AuthorPutri masih diam saat mereka sudah sampai di lobi Apartemen. Azka dengan cepat keluar lalu membuka pintu penumpang di sebelah Putri.
PoV. Author"Aku nggak maksud begitu, Put." Ujar Azka."Tapi aku merasa kalau kamu sebenarnya nggak percaya sama aku, Mas." Jawab Putri.Saat ini keduanya sedang berada di meja makan, duduk berhadapan dengan penampilan Azka yang masih sama. Mengenakan bokser nya.Azka menghembuskan napasnya gusah, diwajahnya terlihat kegelisahan yang sangat nyata. Dengan perlahan Putri menggapai jari jemari Azka yang sedang menggenggam segelas air."Mas, aku janji nggak akan ada perselingkuhan di dalam rumah tangga kita lagi. Aku cinta kamu mas." Azka menatap Putri. Azka masih tidak menyangka jika hanya dengan melihat senyum gadis barbar yang dulu sangat dia benci, bisa membuatnya setenang ini."Jangan tinggalin aku ya, Put. Maaf kalau aku sering nyakitin kamu." Azka beranjak dari duduk nya lalu memeluk Istrinya dengan erat."Iya Mas