Share

8. Author

Penulis: Nul
last update Terakhir Diperbarui: 2020-09-30 11:32:04

Pov. Author

pesta pernikahan digelar di Ballroom salah satu hotel ternama yang berada di jantung ibukota dengan nuansa putih dan silver yang berkesan mewah dan suci. para undangan menatap takjup atas dekorasi ruangan yang terasa seperti di negeri dongeng. ya, para undangan tanpa karyawan Pratama Grup tentunya. Putri pun sudah di make up dengan sangat baik, terlihat sangat cantik dan anggun seperti bukan dirinya yang sering terlihat sehari-hari. tak sedikit yang memuji Putri saat memberikan selamat kepada kedua mempelai. sebenarnya Azka juga sependapat dengan para undangan, hanya saja ia tak mau mengakuinya. nanti dia besar kepala.

kedua orang tua Azka terlihat sangat bahagia. senyum bahagia itu pun tidak pernah luput dari pehatian Putri. hanya Rubbi saja yang tidak terlihat keberadaannya. Rubbi beralasan tidak bisa hadir karena sibuk. ia tidak bisa membatalkan kontrak dengan salah satu agensi katanya. walau pun Putri yakin itu hanya alasan saja.

"kamu dimana, bi?" tanya Azka dengan nada lembut melalui sambungan telepon.

"kamu lagi gak bohongin aku kan, Bi?"

"yaudah, kalau gitu jaga kesehatan, jangan terlalu capek,"

Zaka terdengar sangat lembut saat menghubungi Rubbi. Putri tidak sengaja mendengarnya ketika mereka sedang berganti pakaian pengantin di salah satu kamar hotel. sekarang Putri sudah yakin jika Azka dan Rubbi memang memiliki ketertarikan satu sama lain.

menyadari itu Putri semakin yakin jika pernikahan ini tidak akan berlangsung lama apa lagi selamanya, cepat atau lambat pasti mereka akan bercerai. saat itu tiba mungkin Azka akan kembali pada Rubbi dan hidup bahagia. dan ia pasti akan menemuka pria yang mencintainya apa adanya, kan? Putri menarik napasnya dalam-dalam. apa ada? bisiknya dalam hati.

***

"kenapa?" tanya Azka. ia melirik pada Putri yang sejak tadi terdengar menghela napas. saat ini sekitas jam sepuluh malam seusai acara, saat ini mereka sedang berada di perjalanan menuju apartemen Azka.

Putri yang sejak tadi menatap ke luar jendela mobil sedikit terkejut, "hah? oh nggak papa," jawab Putri menatap Azka yang terlihat fokus mengemudi mobilnya.

entah akan seperti apa kehidupan rumah tangga mereka nanti. Putri dan Azka sama sekali tidak memiliki kecocokan dalam hal apapun, sedangkan Putri tahu yang diinginkan Azka hanyalah Rubbi, bukan dirinya.

Apa ia telah salah mengambil keputusan dengan menjadi Istri Azka? Putri kembali menghembuskan napas berat. Kenapa terasa sesak? Siapapun perempuannya pasti menginginkan pernikahan yang abadi sampai akhir hayat. Tidak terkecuali dirinya, walaupun bukan manusia yang suci Putri juga menginginkan hal itu. Entahlah.. biar takdir yang membawa ke mana perjalanan kisahnya ini akan berujung.

Putri kembali menoleh menatap keluar jendela. Lampu-lampu yang menyala terang di sepanjang jalan dan keramaian diluar sana tidak dapat membuat suasana hatinya membaik.

***

"Kamu bisa pindahin isi koper mu di lemari itu" ucap Azka sambil menunjuk sebuah lemari besar di pojok kamarnya yang luas itu. Lalu Azka melangkah meninggalkan Putri memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri dan berharap bisa menyegarkan pikirannya yang sudah kacau sejak acara pernikahannya tadi.

Ya, sejak awal Azka memang sudah memutuskan mereka akan tinggal di apartemen nya. Menurutnya ini bukan pernikahan sungguhan, bukan pernikahan yang di dasari cinta sama cinta, bukan atas keinginan mereka apa lagi dirinya. Ini pernikahan hitam di atas putih. Jadi untuk apa membangun rumah tangga impian? Tidak ada gunanya karena tidak ada cinta antara ia dan Putri . Sama sekali tidak ada, dan tidak akan pernah ada.

Azka melakukannya dengan setengah hati, hanya formalitas saja. Sejak pertunangan hingga detik ini semua setengah hati. Ia juga sudah mengatur semua nya sampai alasan bahwa mereka tidak mungkin berbulan madu karena kesibukan mereka di kantor. Untung nya keluarga mereka percaya dan menerima alasan itu. Astaga! Siapa juga yang mau berbulan madu dengan si  pencopet ini? Menyentuhnya saja Azka tak berselera.

Sepeninggalan Azka, Putri dengan malas membuka lemari besar yang di tunjuk Azka tadi. Di sebelah kanan adalah pakaian Azka dan yang Kiri ada ruang kosong untuk pakaiannya. Saat mengeluarkan pakaian yang akan di masukan ke dalam lemari, alangkah terkejutnya Putri saat melihat pakaian di dalam kopernya berubah menjadi rok dan gaun yang super girly, serta pakaian tipis tembus pandang yang ia yakin akan masuk angin saat mengenakannya. Astaga.. astaga! Kemana perginya kaus oblong, skinny jeans, dan kemeja oversize miliknya?! Ia tidak terpikir akan seperti ini.

Semua barang-barangnya di urus oleh  keluarganya sendiri. Mulai dari baju hingga mobil barunya yang kemarin di belikan Om Salman, Putri hanya menerima beres saja tanpa ada rasa curiga hanya membawa kopernya ke apartemen. Tante Iren!! Geram bunga sambil membanting pakaian itu kembali ke kopernya.

"Mandi sana! Itu riasan hapus, kamu nggak akan bisa tidur kalau masih seperti itu." Azka keluar dari kamar mandi sudah berpakaian sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil. "Gimana mau ganti baju koperku isinya beginian semua" seru Putri mengangkat salah satu baju kekurangan bahan dari dalam kopernya. "Ini pasti ulah Tante Iren, harusnya aku nggak percaya gitu ajah sama dia"  ucap Putri dengan kesal sambil melempar baju di tangannya kedalam lemari dengan asal. "Itu biasa di pakai sama perempuan" sahut Azka. "Cepat mandi sana, bersihkan dulu koper kamu." Azka mulai naik ke atas tempat tidur mereka dan merebahkan dirinya dengan nyaman.

Putri mendengus seraya menatap Azka sinis. Putri pun mulai membereskan barang-barangnya dengan mulut yang berkomat-kamit tak jelas. Setelahnya barulah ia beranjak masuk ke kamar mandi. Terlebih dulu ia membersihkan makeup di wajahnya, setelah itu dengan kesulitan ia melepaskan jepitan di rambutnya di warnai umpatan kecil dari mulutnya.

Setelah selesai membersihkan diri, Putri keluar kamar mandi dengan baju tidur daster yang menjadi pilihannya dibanding baju yang lain. Rambut gelombangnya yang sepanjang punggung di biarkan tergerai begitu saja.

Azka sempat terpesona melihat Putri yang memakai baju tidur pilihan Tante Intan. Apa lagi melihat Putri menggerai rambutnya, begitu terlihat feminin. Seperti bukan gadis pencopet yang sering dilihatnya mengenakan jeans robek dan rambut di kuncir kudanya. "Awas, kesanaan aku mau tidur." Putri membuyarkan lamunan Azka. "Aku yang tidur disini." Azka dengan cepat menguasai dirinya. Ia menatap Putri dengan serus.

"Terus aku tidur dimana?" Tanyanya. "Sebenarnya apartemen ini punya dua kamar tapi yang satu sudah aku jadikan ruang kerjaku. Jadi....," Ucapan Azka tergantung. Alarm berbahaya berbunyi, Putri menatap Azka curiga. "Jadi kamu bisa tidur di sofa ruang TV ," sambung Azka tersenyum menyeringai. "Hah?!" Seru Putri tidak terima. Sial! Ini pasti kesempatan Azka untuk membuatnya menderita.

"Kenapa aku yang tidur di sofa? Kenapa nggak kamu aja? Aku kan perempuan." Putri menatap Azka sambil melirik pintu kamar memberi kode pada Azka. "Ini apartemenku, jadi aku yang lebih berhak tidur disini, Putri." Azka menekankan pada Putri, "kamu nggak bisa apa-apa!" Seru Azka menghentikan niat Putri untuk mendebatnya. "Sekarang, ambil selimut di lemari terus kamu tidur deh disana". Apartemen ini milik Azka jadi Putri hanya bisa menghembuskan napasnya kasar sambil berjalan ke arah lemari mengambil selimutnya, lalu membanting pintu kamar dengan keras.

"Putri!!" Teriak Azka yang langsung terduduk menatap pintu kamarnya kesal.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Faried Fadillah
banyak typo y..... putri jd bunga azka jadi zaka ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Arranged Married (Indonesia)   Epilog (terimakasih)

    PoV. AuthorAzka benar-benar kecewa dengan sikap Putri kali ini. Azka tahu jika dirinya pernah melakukan sebuah kesalahan yang fatal dan mungkin sulit untuk bisa di maafkan. Tapi kali ini Putri membuatnya takut dengan pemikiran-pemikiran yang sangat abu-abu."Bagai mana bisa aku selingkuh. Saat ini aku sudah kalah Put.. aku sungguh-sunggun jatuh cinta." Ujarnya Azka saat melihat anaknya yang ada di dalam ruang NOCU."Ka, kamu kenapa? Ada masalah sama Putri?" Tanya Mona."Aku juga nggak paham sama keadaan ini." Jawab Azka."Apa nggak bisa dibicarakan ini kan hari bahagia kalian, masa harus ada salah paham gini." "Aku akan bicara dengan nya saat dia sudah lebih tenang." Azka menjawab."Baiklah, kalau begitu aku pamit pulang ya, sekali lagi aku ucapkan selamat ya atas kelahiran putra kal

  • Arranged Married (Indonesia)   57. Author (salah siapa?)

    PoV. AuthorAzka menatap Putri. Dia terkejut dengan respon dari istrinya itu."Put, aku ada salah sama kamu? Tolong jangan gini, Put." Azka kembali mencoba mendekat pada Putri yang terlihat semakin kesakitan."Nggak!! Aku bilang nggak ya nggak!!" Seru Putri sambil mengatur napasnya."Salah aku apa, Put?""Kamu selingkuh!!" Azka terkejut bikan main mendengarnya."Kamu ngomong apa si Put? Aku nggak pernah seperti itu." Azka mendekat tak mengindahkan Putri yang mendorong dan memukuli dadanya yang Azka lakukan hanya memeluk istrinya."Awwhh sakit, Mas sakit perutku!" Putri meremas kerah baju Azka dengan keras saat rasa sakit sudah tidak bisa terbendung.Beberapa dokter, memasuki ruangan persalinan itu membuat Azka berubah pias. Ini merupakan hal pertama yang m

  • Arranged Married (Indonesia)   56. Author (rumah untuk siapa?)

    PoV. AuthorUsia kandungan Putri sudah melewati 9 bulan. Putri mengalami perubahan sikap, dia tidak lagi manja dan sensitif seperti sebelumnya. Putri bersikap sangat dewasa, seperti selayaknya ibu dan itu membuat Azka semakin mencintainya."Kali ini kamu masak apa untuk aku?" Tanya Azka yang baru saja memasuki dapur. Dilihatnya Putri tengah sibuk menyiapkan bekal makan siang Azka untuk dibawa ke kantor pagi ini seperti biasanya."Kentang balado sama kikil kecap, Mas" Putri menjawab sambil menutup Tupperware yang sudah berisi makanan. Kemudian diletakan nya diatas meja makan.Saat memasuki delapan bulan kehamilannya Putri selalu gigih belajar masak. perlahan akhirnya Putri pun bisa memasak."Kamu sarapan ya, aku ke kamar dulu ya," ucap Putri yang diangguki Azka. Putri pun kekamarnya untuk mandi pagi, satu lagi kebiasaan baru Putri yaitu mandi pagi dua kali sehar

  • Arranged Married (Indonesia)   55. Author (pengakuan)

    PoV. AuthorPutri berjalan bersebelahan dengan Rama seraya memasuki ballroom hotel tepat diadakannya pameran produk baru perusahaan mereka diselenggarakan. Putri terus melihat kesekeliling nya memperhatikan keberhasilan berlangsung acara."Itu Azka," Rama menunjuk kearah tengah ballroom."Oh iya, yuk kesana!" Putri berseru berniat mendekati Azka namun ditahan oleh Rama."Tunggu dulu," ujar Rama menatap kearah Azka. "Itu bukannya Mona? Kamu lihat kan, Put?" Tanya Rama."Iya, memangnya kenapa, Mas?""Apa perlu aku buat Mona menjauh dari Azka, aku takut kamu cemburu dan sedih lagi." Putri menatap Rama dengan haru."Nggak perlu, aku bisa tanganin ini sediri Mas Rama tenang saja. Cukup jadi penonton." Putri tau perasaan Rama terhadapnya, dia juga tidak mun

  • Arranged Married (Indonesia)   54. Author (Boxer)

    PoV. AuthorLangit sudah berubah warna menjadi hitam. Sinar bulan terang menderang di temani bintang untuk menghalau hujan. Putri sudah bersiap dengan kue coklat buatannya, dia akan mengajak Azka untuk duduk sambil melihat bintang di atas balkon kamar mereka. Putri berjalan melihat Azka yang masih sibuk membuat beberapa makanan sesuai keinginan Putri."Kamu pasti lelah banget, Mas. Maaf ya aku juga merasa aneh nih selama hamil." Putri memeluk Azka dari belang. Kepalanya di sandarkan ke punggung Azka."Enggak kok, aku malah senang kamu selalu butuh aku." Azka mematikan kompor lalu berbalik untuk membalas pelukan Putri. "Aku sayang kamu, Put." Ucap Azka sebelum memberi sebuah kecupan di kening Putri.***Keduanya duduk di bangku rotan yang ada di balkon, Azka sengaja membawa selimut untuk mereka berdua karena ia tahu pasti angin di sana

  • Arranged Married (Indonesia)   53. Author (video call)

    PoV. Author"Aku nggak maksud begitu, Put." Ujar Azka."Tapi aku merasa kalau kamu sebenarnya nggak percaya sama aku, Mas." Jawab Putri.Saat ini keduanya sedang berada di meja makan, duduk berhadapan dengan penampilan Azka yang masih sama. Mengenakan bokser nya.Azka menghembuskan napasnya gusah, diwajahnya terlihat kegelisahan yang sangat nyata. Dengan perlahan Putri menggapai jari jemari Azka yang sedang menggenggam segelas air."Mas, aku janji nggak akan ada perselingkuhan di dalam rumah tangga kita lagi. Aku cinta kamu mas." Azka menatap Putri. Azka masih tidak menyangka jika hanya dengan melihat senyum gadis barbar yang dulu sangat dia benci, bisa membuatnya setenang ini."Jangan tinggalin aku ya, Put. Maaf kalau aku sering nyakitin kamu." Azka beranjak dari duduk nya lalu memeluk Istrinya dengan erat."Iya Mas

  • Arranged Married (Indonesia)   52. Author (takut)

    PoV. AuthorPutri masih diam saat mereka sudah sampai di lobi Apartemen. Azka dengan cepat keluar lalu membuka pintu penumpang di sebelah Putri.

  • Arranged Married (Indonesia)   51. Author (Marah-marah)

    PoV. AuthorKeesokan hari nya di kantor. Azka baru saja tiba pukul sepuluh, lebih siang dari biasanya dia datang tidak sendiri melainkan bersama Mona di sebelahnya.

  • Arranged Married (Indonesia)   50. Author (hormon)

    PoV. AuthorJam tujuh malam, Azka pulang saat Putri sedang menyiapkan makanan. Entah apa yang di kerjakan Azka di kantor sampai larut malam begini yang jelas wajahnya sudah terlihat lusuh.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status