Share

Arwah Istri Sah
Arwah Istri Sah
Author: Cynthia

Bab 1

Author: Cynthia
Cuaca sangat dingin, tapi bau busuk mayat tetap tercium di dalam ruangan ini.

Aku sudah mati selama seminggu ketika pintu ruangan ini akhirnya terbuka.

Aroma mayat yang menyengat langsung membuat langkah kaki Elina terhenti.

Dia menutup hidungnya dengan jijik, "Kenapa ada bau busuk begini?"

Diego yang sedang mabuk berat terlihat tengah memeluknya dengan sangat erat.

"Hari ini hari ulang tahunmu, aku akan membuat Sherina Madya si wanita jalang itu minta maaf padamu di depan orang-orang!"

Elina tentu senang mendengarnya, tapi bibirnya memilih mengatakan sesuatu yang lebih lembut.

"Nggak perlu, Kak Diego. Kak Sherina pasti nggak sengaja mengunciku di mobil."

"Dia pasti lupa mengeluarkanku, makanya hal itu bisa sampai terjadi."

"Bukankah sekarang aku baik-baik saja? Jangan sampai hubungan kalian jadi rusak gara-gara aku."

Sorot mata Diego terlihat marah, "Dia pasti sengaja melakukannya! Dia iri karena kamu mendapat perhatianku!"

"Kalau saja aku nggak menyadarinya tepat waktu, kamu mungkin sudah kehilangan nyawamu!"

"Jadi, kamu jangan membelanya. Aku nggak akan mengasihaninya!"

Elina menutup mulutnya, dia seperti mau muntah.

Bau busuk di dalam ruangan ini terlalu menyengat. Baru berdiri di depan pintu saja sampai tidak tahan dengan baunya.

"Kalau begitu, terserah kamu saja. Beri dia pelajaran secukupnya."

"Aku akan kembali ke aula dulu. Bicarakan masalah ini baik-baik dengan Kak Sherina."

Elina langsung berlari pergi usai berkata demikian.

Diego berteriak dari belakangnya, "Tunggu saja, aku akan menyeretnya ke sana agar minta maaf padamu!"

Aku tertawa dingin, rohku yang sudah berhari-hari terperangkap di dalam peti kayu itu akhirnya melesat keluar.

Aku melayang terbang ke sampingnya.

Aku sudah mati, lantas apakah dia mau menyeret jasadku agar minta maaf pada Elina?

Dia mencungkil paku-paku pada peti kayu itu, tapi terlalu malas untuk membuka peti kayunya dan melihat kondisiku.

Dia malah menendang peti kayu itu dengan keras!

"Apa kamu sudah menyadari kesalahanmu?"

"Kalau kamu sudah menyadari kesalahanmu, cepat keluar dan minta maaf pada Elina!"

"Kuberi waktu setengah jam untuk siap-siap dan membersihkan bau busuk itu dari tubuhmu!"

"Kalau sampai kamu telat, kamu akan terus berada di dalam sana! Akan kupaku lagi peti itu!"

Setelah berkata seperti barusan, dia akhirnya pergi meninggalkan ruangan.

Dia kembali pergi untuk bersenang-senang dengan wanita pujaannya.

Setengah jam kemudian, Elina memonyongkan bibir dan merajuk pada Diego.

"Kenapa Kak Sherina nggak datang-datang?"

"Apa dia masih marah pada kita?"

"Hari ini kan ulang tahunku, aku harap Kak Sherina mau mengucapkan selamat ulang tahun padaku!"

Diego melihat jam tangannya, emosinya langsung tersulut.

Dia lalu menyuruh asisten di sampingnya, "Cepat pergi periksa keadaan wanita jalang itu!"

Asisten itu mengangguk dan segera berlari ke ruangan bawah tanah.

Dia membuka tutup peti kayu dan melihat kondisiku yang sudah sangat mengenaskan.

Dia sontak kaget saat itu.

Dia lalu berlari kembali ke aula dengan wajah yang sangat ketakutan.

Diego terlihat tidak sabar.

"Ada apa? Apa jalang itu masih berlagak sombong?"

"Bukankah ini sama saja dengan membuang-buang waktu Elina?"

Asisten itu terlihat ketakutan saat mau angkat bicara, apalagi setelah melihat apa yang barusan dia lihat.

"P-Pak Diego, Nyonya terlihat sudah nggak bernyawa lagi."

"Ruangan itu sudah penuh dengan bau busuk mayat, mayat Nyonya mulai membusuk ...."

Kata-kata barusan tentu saja membuat semua orang yang ada di sana kaget!

Malam ini adalah ulang tahun Elina, dan Diego mengundang teman-temannya ke rumah untuk merayakannya.

Elina sudah seperti nyonya rumah di sini.

Sementara aku, aku mati lemas di ruangan bawah tanah.

Elina menyadari ada yang tidak beres, dan buru-buru menjelaskan.

"Asisten ini sedang mabuk, dia cuma bercanda dan menakut-nakuti kalian saja."

"Tapi candaannya itu benar-benar nggak lucu!"

Orang-orang masih ragu setelah mendengar penjelasannya.

Wajah asisten itu terlihat sangat pucat, keringat dingin membasahi keningnya. Ketakutannya terlihat sangat nyata dan tidak seperti sedang akting.

Diego merasa aku telah merusak suasana di perayaan ulang tahun Elina.

Dia pun langsung marah!

"Mana mungkin wanita pencemburu itu mati begitu saja?"

"Dia benar-benar beruntung, padahal dia saja tidak mati saat kecelakaan mobil kemarin."

"Dia sampai rela minum air kencing dan darahnya sendiri demi bisa bertahan hidup."

"Aku cuma mengurungnya beberapa hari, dia mungkin hanya sedang menggunakan trik lamanya, yakni memakan segala sesuatu yang bisa dia dapatkan."

"Makanya wajar kalau di ruangan bawah tanah itu jadi bau busuk!"

Asisten itu lalu mengusulkan dengan hati-hati, "Pak Diego, sebaiknya Bapak langsung memeriksanya sendiri."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Arwah Istri Sah   Bab 10

    Sesak di dalam dadaku mereda perlahan melihat ada orang yang membelaku dan menegakkan keadilan untukku.Diego terlihat terus meneteskan air mata buayanya."Dia sangat mencintaiku, tapi kenapa dia malah mengkhianatiku? Bahkan sampai mengandung anak haram dari pria lain?""Kalau bukan karena dia selingkuh, aku juga nggak akan menghukumnya. Apalagi sampai membuatnya mati."Mendengar pembelaan Diego barusan malah membuat petugas kembali membawanya ke sudut yang tidak terjangkau kamera pengawas untuk dipukuli lagi.Petugas itu memukulinya sambil memaki-maki, "Dasar binatang! Kamu ini sudah nggak pantas disebut manusia, tahu nggak!""Jelas-jelas anak yang dia kandung itu anakmu! Kenapa kamu malah menuduhnya begitu?""Masalah kesuburanmu sudah sembuh berkat usaha kerasnya mencarikan obat. Bahkan meracik dan merebuskan ramuan untukmu!""Kamu bukan hanya membunuh istri yang sangat mencintaimu, tapi juga membunuh anakmu sendiri!"Diego menangis pilu mendengarnya, hatinya seperti dicabik-cabik."

  • Arwah Istri Sah   Bab 9

    Dulu Eliana selalu patuh pada Diego, tapi sekarang wanita itu malah membantahnya. Diego jelas tidak terima."Kenapa sekarang kamu berani membantahku? Dulu kamu cuma pura-pura, ya?"Elina tertawa sinis, "Kalaupun aku pura-pura, kamu juga pura-pura, 'kan?""Kamu ini pria beristri, tapi masih saja berharap aku patuh padamu. Mimpi!"Diego menampar keras wajah Elina."Kenapa saat menghabiskan uangku, kamu nggak keberatan dengan statusku sebagai pria beristri?""Apa setelah puas bermain, sekarang kamu mau bersikap sok suci?""Kamu ini cuma wanita murahan yang sudah main dengan banyak pria! Suamimu bahkan bersikap buruk padamu! Makanya kamu kembali mencariku!""Kamu pikir aku masih akan tertarik padamu kalau saja waktu memacarimu dulu aku sudah bisa mendapatkanmu?"Elina memegangi wajahnya yang memerah dan agak bengkak akibat ditampar barusan. Tatapan matanya penuh dengan kebencian."Diego, kamu memang sudah mewarisi harta milik istrimu, tapi kamu masih terlihat seperti orang miskin!""Kalau

  • Arwah Istri Sah   Bab 8

    Artis itu marah, lalu pergi meninggalkan Diego dan Elina yang tampak saling pandang di dalam ruangan VIP."Apa Kak Sherina benar-benar sudah mati, Kak Diego? Apa dia marah pada kita?"Elina melihat tulisan berwarna merah di dinding putih dengan ekspresi wajah yang terlihat merasa bersalah.Aku tertawa sinis, "Bukankah kamu yang tahu jelas apakah aku masih hidup atau sudah mati?""Kan kamu sendiri yang mengubur mayatku. Buat apa kamu berpura-pura?"Diego tidak percaya pada hal-hal gaib.Dia berjalan mendekat dan menyentuh tulisan di dinding, lalu mencium aroma tulisan tersebut."Berhenti pura-pura, ini jelas-jelas cuma krim, bukan darah!""Sherina pasti menyuap orang untuk merusak pestamu!""Lebih baik dia mati saja! Aku takut kalau dia belum mati, dia malah akan menghalangi rencana kita!"Diego memaki-maki diriku yang sudah menjadi arwah dan sedang terbang di udara. Aku terus meniupkan udara dingin ke tengkuknya.Dia menoleh ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa di belakangnya.Tidak

  • Arwah Istri Sah   Bab 7

    Elina kaget, wajahnya sontak memucat, "Ka-Kak Diego, aku ... cuma sedang menggemburkan tanah saja."Diego lalu berkata dengan serius, "Jangan pura-pura lagi, aku sudah tahu semuanya!"Elina langsung berlutut di depannya."Kak Diego, aku terpaksa melakukannya!""Bajingan itu sudah menipuku dan menikahiku di luar negeri. Dia lalu memaksaku melayani tamu demi melunasi hutang judinya.""Aku nggak akan pernah bisa lepas darinya kalau nggak menghabisinya!"Diego terdiam sejenak, lalu akhirnya membantu Elina supaya berdiri."Yang berlalu biarlah berlalu. Mulai sekarang kita harus menjalani hidup dengan baik."Elina menangis haru di pelukan Diego sambil terus berterima kasih padanya.Mereka berdua berpelukan cukup lama, kemudian Elina bertanya dengan hati-hati, "Apa Kak Sherina sudah ditemukan?"Diego melambaikan tangan, "Jangan menyebut namanya lagi, bawa sial!""Hari ini kan ulang tahunmu, aku maunya kamu bersenang-senang.""Kalau di rumah saja masih kurang seru, ayo kita pergi ke luar untuk

  • Arwah Istri Sah   Bab 6

    Wajah Elina tampak memucat, dia lalu mendekat dan bertanya."Siapa yang menelepon?"Diego menjawab dengan santai, "Orang gila. Dia bilang Sherina sudah mati!"Elina tentu saja tahu siapa orang gila itu.Dia takut setengah mati."Kak Diego, sebaiknya kamu pergi memastikannya.""Aku takut ada masalah dengan Kak Sherina. Dia kan sendirian di luar sana, berbahaya sekali."Diego sudah mau menolak, tapi dia tiba-tiba menyadari perubahan ekspresi Elina yang sekarang terlihat pucat.Dia lalu dengan cemas bertanya, "Kamu kenapa Elina? Nggak enak badan?"Elina berusaha menyembunyikan kecemasan serta ketakutannya."Aku cuma takut terjadi sesuatu pada Kak Sherina. Sebaiknya aku pergi mencarinya."Diego jadi tidak tega melihat kondisi Elina sekarang."Jangan! Kamu ini jadi orang kelewat baik. Kamu selalu saja memikirkan orang lain.""Kalau memang kamu mencemaskannya, biar aku saja yang pergi ke tepian sungai itu untuk memastikannya.""Kamu di rumah saja dan tunggu aku. Jangan pergi ke mana-mana!"E

  • Arwah Istri Sah   Bab 5

    Diego memegangi tubuh Elina yang nyaris jatuh, sambil mencoba menenangkannya."Kenapa takut? Mana mungkin ada hantu di taman ini?""Pasti ini akal-akalan Sherina sialan itu!"Diego berkata demikian sambil menendang tanah dengan keras.Dia lalu berteriak marah, "Sherina, keluar kamu sekarang juga!""Jangan main-main di tempat berhantu begini!""Atau aku akan menutup pintu taman ini supaya kalian berdua nggak akan bisa keluar dan mati kelaparan di sini!"Aku tertawa sinis, "Nggak perlu seperti itu juga aku sudah mati karena ulahmu, dasar brengsek!"Tempat dia menginjakkan kakinya sekarang saja adalah tempat jasadku dikuburkan!Apa matanya buta? Kenapa dia bisa tidak sadar?Aku terus melemparkan batu ke kakinya, hingga akhirnya dia menatap ke bawah.Dia lalu memerhatikan lagi gundukan tanah tempatnya berdiri.Lalu dia menyuruh salah satu pelayan, "Ayo, gali di sini. Kita lihat apa yang sedang dilakukan Sherina!""Jangan-jangan, dia menguburkan bukti perselingkuhannya dengan pria lain di s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status