Share

Chapter 15

Jihan gelisah. Waktu telah menunjukkan pukul setengah dua siang. Namun suasana warungnya masih sama seperti tujuh jam yang lalu. Sepi. Tiada ada satu pelanggan pun yang berkunjung untuk makan siang. Padahal biasanya pukul sebelas tiga puluh saja, warungnya sudah ramai oleh pelanggan.

Jihan berjalan ke depan warung. Memperhatikan para pekerja kantoran yang berlalu lalang, namun tidak menyinggahi warungnya. Mereka hanya berjalan melewati warungnya saja. Padahal biasanya mereka sampai berebutan ncup meja yang paling strategis, agar bisa mengobrol dengan leluasa dengan rekan-rekannya. Serombongan pekerja  kembali berjalan beriringan. Dan seperti tadi mereka hanya lewat saja. Beberapa ada yang berbisik-bisik dengan nada rendah pada temannya, saat melihatnya berdiri di depan warung.

Memikirkan barang dagangannya yang belum terjual sebungkus pun, Jihan memberanikan diri menyapa mereka ramah.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status