Share

Chapter 20

Jihan duduk melamun di pojok warung. Menatap nelangsa titik-titik air yang turun membasahi bumi. Sudah seminggu ini warungnya sangat sepi. Tepatnya sejak tiga orang ibu-ibu melabrak warungnya tujuh hari yang lalu. Tiga hari setelah kejadian, warungnya sempat kembali ramai. Jihan waktu ia sangat gembira. Ia mengira kalau para pelanggannya telah melupakan kejadian ayam busuk itu. Walaupun ia merasa sedikit aneh. Karena mereka tidak bersedia makan di warung seperti biasanya. Mereka lebih memilih makanannya dibungkus saja.

Sekitar satu jam kemudian, barulah Jihan mendapatkan jawabannya. Ternyata para pelanggannya yang sebagian besar adalah karyawan dan karyawati Azzam itu membeli makanannya karena terpaksa. Azzam mentraktir mereka semua makan siang, dengan catatan harus memesan di warungnya. Mereka semua memang membelinya. Namun mereka membuang semua pesanan ke tempat sampah. Mereka sepertinya takut diberikan bangkai ayam, namun mereka tidak berani membantah p

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status