Share

Chapter 44

"Ini kopinya, Yah." Jihan meletakkan kopi yang masih mengepul itu di atas meja kaca. Beginilah panggilannya pada Pak Nadiem dan Bu Sahila. Azzam memintanya memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan ayah dan ibu. Biar lebih akrab katanya. Untuknya Pak Nadiem dan Bu Sahila tidak keberatan. Mereka tidak mengatakan apa-apa atas berubahnya panggilannya.

"Terima kasih, Han. Iya, letakkan saja di sana. Setelah agak dingin nanti, baru akan Ayah minum." Pak Nadiem menjawab sambil lalu. Ia masih asyik menyusun satu persatu puzzle bersama Niko.

Setelah menghidangkan kopi pada Pak Nadiem, Jihan celingukan. Ia tidak melihat bayangan Bu Sahila di ruang tamu ini. 

"Ibu mana, Mas?" bisik Jihan pada Azzam, seraya meletakkan kopi di meja samping. Ia gelisah. Soalnya Bu Sahila membawa Niki bersamanya. Ia khawatir kalau Niki rewel dan akhirnya merepotkan Bu Sahila. 

"Ibu membawa Niki berkeliling rumah, biar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
jederrrrrr akhirnya bukan hanya prasangka saja ya .... ternyata memang benar Naima mencintai Ammar
goodnovel comment avatar
Lila Khalila
ayo dong thor.. lanjutkan
goodnovel comment avatar
Yanti Kurnia
ditunggu kelanjutanya kakak......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status