Share

22. Bisik-bisik

"Silahkan, ini pak kopinya." Mita memberikan satu gelas yang tersisa di nampan kepada Vano. Dia meletakkannya di atas meja laki-laki itu.

Kemudian gadis bermata sipit itu pun undur diri ke mejanya sendiri. Sedangkan Vano masih tetap fokus menatap pada layar laptopnya.

Mita sangat akui, seorang pria yang sedang fokus melakukan sesuatu auranya menjadi semakin tampan. Seperti halnya CEO muda itu.

Tapi ya sayang sekali, Vano tampan-tampan tapi punya mulut yang pedes.

Duh, apasih malah bahas ketampanan si bos. Nggak penting banget.

Dari pada mulai halu yang enggak-enggak, lebih baik Mita menghubungi Billy saja untuk tanya-tanya perihal pembelajaran tugas kerja selanjutnya.

Beruntung sekali sih, ada Billy pacar Bianca, sebab Mita diberikan kesempatan satu minggu untuk beradaptasi dengan tugas yang harus dia lakukan sebagai asisten pribadi. Seperti kata Vano, Mita harus berinisiatif sendiri. Bahkan tanpa malu gadis itu juga beberapa kali menghubungi Bik Muti untuk tanya-t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
A'eni
seruuu bangettt ceritanyaaa,, semangat Mitaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status