Share

46. Bertindak tanpa berpikir

Dentingan suara sendok dan piring mengalun memenuhi ruang makan. Suasana yang biasanya hangat karna tercipta oleh obrolan diantara mereka, kini hanya canggung yang terasa. Bukan canggung sih, Mita saja yang merasakan canggung. Sedangkan Vano hanya berekspresi datar, lalu Bik Muti dan Mang Joko yang kebingungan dengan suasana yang tercipta. Mereka berdua jadi ikutan terdiam.

Mita sungguh nggak berani mendongak, dia sedari tadi menundukkan kepala saja. Bahkan tanpa melihat pun dia dapat merasakan tatapan pedang yang ingin mencabik-cabiknya.

Tentu saja berasal dari Vano yang duduk tepat di depannya. Laki-laki itu seolah ingin menghakimi Mita dan menghukumnya dengan menembak mati targetnya.

Dan Mita sendiri nggak nyaman dengan keadaan seperti itu. Dia hanya mengambil makan sedikit karena di rumah, dia sudah makan terlebih dahulu. Harusnya Mita bisa dengan cepat menghabiskan makanannya, tetapi karena nggak nyaman dia kalah cepat dengan Mang Joko dan Vano, bahkan kalah deng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status