Share

121. Menyerahkan Diri (?)

Jakarta, 26 April 2018

Bram menemui Adhilangga yang memarkir mobilnya di tepi jalan. Berjarak dua gedung dari Cakrawangsa Persada. Adhilangga mempertemukan Bram dengan seorang rekannya dari kepolisian yang sedang bertugas. Setelah berdiskusi tentang ini dan itu dan mempersiapkan segala sesuatu, Bram bergegas beranjak dari sana.

"Jangan bertindak gegabah dan mudah terkecoh. Yang dia inginkan adalah dirimu. Soal para sandera biar polisi yang menangani," pesan Adhilangga. Lelaki itu duduk di dalam kabin bagian tengah X-Trail nya.

"Kumpulkan sebanyak-banyaknya petunjuk. Kedatanganmu tidak boleh sia-sia."

“Aku usahakan yang terbaik, Om,” jawab Bram.

Dari sang paman Bram mendapat informasi bahwa puluhan polisi menyamar sebagai karyawan menyebar ke setiap lantai. Begitu juga dengan enam orang anak buah Adhilangga yang menyusup di antara mereka. Berbaur bersama karyawan dan orang-orang suruhan Cakrawangsa yang juga berada di sana. Salah seorang di antaranya menyelinap ke ruang pemanta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kharem Nisya
menegangkan.. lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status