Share

124. Puncak Prahara 2

Jakarta, 26 April 2018

Amara baginya saat ini bukan lagi seperti putri malu yang menguncup bila disentuh. Gadis itu telah menjelma jadi bunga candu yang membuat Bram lupa diri.

Lelaki itu lupa untuk perihal apa dia meminta Amara datang. Dia juga lupa dengan kondisinya. Semua rasa sakit yang menyerang seperti menemukan penyembuh.

Sebelah tangan Bram mulai mengelusi leher Amara yang berdenyut-denyut di bawah sentuhannya. Kemudian turun meraba kancing baju gadis itu dan mulai melepas pengaitnya.

Amara terkesiap mendengar erangan dari mulutnya sendiri. Tubuhnya meremang. Jemari Bram sudah menyelinap ke balik blouse-nya.

Kesadaran seketika menamparnya. Ditangkap dan ditahannya tangan lelaki itu. Amara membuka kedua matanya. Sukma yang semula terbang kembali pulang ke tubuhnya.

Gadis itu terhempas kembali ke alam nyata. Dilepaskannya ciuman Bram dan didorongnya tubuh lelaki itu agar menjauh.

“Pak, sebaiknya saya kembali saja ke kantor,” ujar Amara terengah-engah sambil berpaling
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Nina Milanova
Terima kasih sudah mengikuti ceritanya, Kak
goodnovel comment avatar
Nina Milanova
Hehehe.. Terima kasih sudah menyimak
goodnovel comment avatar
Nina Milanova
Terima kasih atas apresiasinya, Kak..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status