***** Ketika mobil yang ia tumpangi memasuki area parkir Mansion, Aya dapat melihat dari jok belakang, Beau duduk bersedekap di atas kursi -yang terlihat seperti kursi taman- yang ia letakan tepat di jalur masuk. Sepertinya ia berniat menghalangi laju mobil yang akan memasuki area parkir. Pandangan pria itu syarat akan amarah. "Nyonya?" Sang sopir menoleh ke arah Aya seakan meminta bantuan. "Aku akan keluar." Si sopir mengangguk, ia menghentikan laju mobil dan mengamati Nyonya majikannya turun lalu menghampiri Sang Tuan majikan. Terlihat Beau berdiri ketika Aya berjalan ke arahnya. Beau segera menyingkirkan kursi dan memberi isyarat kepada sang sopir untuk melanjutkan laju mobil. Mobil itu melaju lurus ke arah parkir bagian belakang. "Apa yang kau lakukan, Beau? Kau..." Belum sempat pertanyaan Aya terselesaikan, Beau menarik lengan dan memeluk pinggangnya. Serangan itu pun terjadi. Beau Prince menciumnya. Awalnya Aya kaget, namun lambat laun, ciuman penuh tuntutan itu membu
***** Aya masih bermalas-malasan di ranjang besar, ditemani oleh salah satu anak bulunya yang mendengkur keras sembari mendekap lengannya. Aya terkekeh, "Manja sekali, Ken." Ia elus kepala si kucing sembari menciumi hidung besar kucing itu. Aya mengadopsi Kenshin semenjak ia menemukannya bergelung kedinginan di depan teras rumah. Waktu itu hujan terus-terusan mengguyur kota Semarang. Usianya kira-kira masih dua bulan, dia kemungkinan terpisah dari induknya atau memang sengaja dibuang orang ke area gangnya, karena memang gang dimana Aya tinggal, sebagian besar merupakan pencinta kucing. "Kau tahu Ken, Mama dilema," Aya mendekap tubuh Kenshin, menduselkan wajahnya pada perut si kucing. "Aku masih mencintai Papamu, tapi Uncle Liam menawarkan Mama sesuatu yang tak mampu Mama tolak! Gosh! Aku sudah resmi berselingkuh sekarang!" Kucing jantan itu tidak bereaksi apapun, dengkurannya kian keras. Aya beruntung, Beau memperbolehkannya memboyong ke empat kucingnya ke Inggris -Beau bahkan
*****"Kau marah?"Pertanyaan sang kakak membuat Wiwid mendesah. Apa itu perlu dijawab? Bodoh! Tentu saja ia marah. Ia yang seharusnya sudah berada di Roma saat ini, menikmati bulan madunya dengan Elizabeth, terpaksa harus membatalkannya. Atau mungkin tertunda, karena memang perjalanan itu berbalut perjalanan bisnis."Apa kau pernah mendengarkan saranku, Mbak?" Aya tertunduk, ia bak anak kecil saat adik lelakinya memarahi. "Tidak, Mbak! Kau cenderung menuruti egomu dan aku yang akan membereskan kekacauanmu!" lanjutnya berusaha meredam emosi.Beau sudah pergi tanpa sepatah kata lagi terucap. Pria itu selalu begitu apabila hatinya sudah dikuasai amarah. Ia akan mencari barang yang bisa dia banting sebagai pelampiasan emosi. Baru setelahnya, memikirkan kemungkinan solusi yang bisa diambil.Aya mendongak dengan mata berkaca-kaca, "Jika kau bosan dengan peranmu itu, aku bisa minta tolong Liam."Wiwid menggeram marah, ia mengambil duduk di sebelah Aya, kedua tangannya meremas bahu Aya dan p
*****"Oh Tuhan! Kau membuatku gila, Aya!" Ucap Liam di tengah cumbuan mereka. Kekasih mungilnya ini bersikap sangat agresif, mendorongnya ke kursi dan melompat ke pangkuannya sebelum menyerang bibirnya.Liam mendapat undangan dari Wiwid dan Beau untuk datang ke Restoran guna membahas video panasnya bersama Aya yang bocor. Ini cukup mengejutkan bagi Liam karena sesaat setelah ia menerima telepon dari Wiwid, sopirnya menemukan sebuah paket tak bernama di bagasi mobil. Sebuah ponsel keluaran terbaru yang hanya terisi satu file video berdurasi satu menit. Hot Scene in One Minute. Tanpa adanya surat pemerasan atau semacamnya. Liam langsung menghubungi L. Henderson Media guna mengkonfirmasi hal serupa, namun nihil. Belum ada seorang gila yang meneror media dengan paket tak bernama. Sepertinya si peneror memperingatkan mereka terlebih dahulu."Haruskah kubatalkan perpanjangan kontrak nikahnya, Liam?" Aya sedikit merintih saat bibir Liam menyesap bahunya. "Dengan begitu kau bisa menikahiku,
***** "Aku akan langsung ke ruangan suamiku. Atasanmu sudah datang kan? Bagaimana dengan Beau Prince dan Aya?" "Saya baru saja mengantarkan Mr. Prince dan Pasangan Star ke dalam, Mam. Sedangkan suami anda sedang berada di ruang kerja dan AyaBeast sudah duluan menunggu bersama Liam Henderson di Private Room # 9." Kepala pelayan Pawone Pak Karmo menyambut kedatangan Rengganis, istri dari sang pemilik restoran. Ia hendak membimbing Rengganis untuk masuk melewati pintu samping sebelum Rengganis menghentikannya. "Ada apa, Mam?" Kepala pelayan itu mengekori Rengganis yang membelokan langkahnya menuju pintu depan. Ia melihat Rengganis mengamati seseorang yang sedang melakukan reservasi. Pelayan restoran yang bertugas menyambut tamu di pintu masuk, membungkuk menyambut mereka. "Selamat malam, Mrs. Semito," sapa pelayan itu. Yang menarik perhatian Rengganis Cahyadi adalah sepasang kekasih dilihat dari gerak-gerik kemesraan yang ditunjukan. Sang wanita mengenakan gaun malam panjang ber
*****"Berharap saja King tidak tahu kita berkumpul di sini. Si brengsek itu sangat jeli. Setelah ini, kalian bisa keluar dari jalur pribadi di sisi samping gedung," Wiwid memandang serius sang kakak. "Khusus untuk pasangan Prince, mulai sekarang terlihatlah natural!"Mereka terpaksa bermain kucing-kucingan untuk menghindari Daniel King. Beruntung, selain Private Room, bangunan restoran juga didesain dengan sebuah jalur keluar pribadi dan parkir khusus yang terpisah dari parkir pelanggan restoran. Area-area ini dijaga ketat oleh beberapa security. Meskipun begitu, Wiwid berpikir ia tetap harus mengalihkan atensi Daniel dengan menargetkan Rebecca Welsh. Rengganis sempat marah mendengar ide dari sang suami karena publik tahu Rebecca menargetkan Wiwid untuk menjadi mangsa berikutnya. Wanita itu begitu terobsesi kepada suaminya."Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu kan, Mr. Semito?" Daniel curiga! Kenapa si pemilik restoran menemuinya secara langsung, seperti terakhir kalinya tiga tah
***** Berita itu santer terwartakan di setiap laman berita, bahkan wadah yang menampung aspirasi politik pun menyempilkan berita tertangkapnya Beau dan Aya oleh polisi patroli karena bercinta di publik area. Mungkin ini akan sedikit mencoreng nama perusahaan, tapi setidaknya pelaku teror bungkam, dua Minggu ini tidak ada lagi paket susulan. Aya sedikit merasa lega melihat keantusiasan publik Inggris terhadap berita ini. Lucunya, banyak netizen yang justru menyalahkan si polisi karena telah mengganggu aktifitas intim mereka. Pasangan terfavorit masyarakat Inggris, begitu mereka menyematkan julukan. "Kau tertawa? Ada yang lucu, Sayang?" Ah! Publik begitu mengangkat namanya dan Beau, tapi bagaimana seandainya jika mereka mengetahui bahwa ia justru bergelung nyaman di ranjang seorang Liam Henderson? "Aku hanya merasa kasihan pada polisi itu." Aya menarik selimut ke atas hingga sebatas dada, menutupi tubuh telanjang keduanya yang saling berpelukan. Liam mendekap tubuh Aya erat dari
***** Beau mendiamkan Aya. Ini tidak seperti yang sudah-sudah. Ada kecemburuan yang berperan besar di sini. Jangan salah, Beau memperlakukan Aya dengan mesra di hadapan para pemegang saham, namun sandiwara itu akan berakhir detik dimana mereka memasuki mobil jemputan. Tidak ada sarkasme atau saling cela, Beau akan diam seribu bahasa dengan pandangan tertuju pada entah apa yang ada di luar jendela. "Ingatkan aku jika kaulah yang menyuruhku untuk memberi Liam kesempatan, Beau! Jangan bersikap childish!" sungut Aya. Tapi tetap tidak ada tanggapan. Beau akan bersikap sedingin es setiba mereka di Green Mansion. Sengaja tidak bertegur sapa ketika berpapasan dan akan diam di meja makan tanpa mau terlibat pembicaraan project W. Kalaupun terpaksa dia hanya akan mengedikan bahu, menggeleng atau sekedar mengangguk. Ini membuat Aya frustasi. Padahal mereka mendapat undangan dari Keluarga Rodney untuk menghadiri pesta pembukaan galeri di pusat London, akhir bulan ini. "Dia itu kekanakan, Ni
Shock adalah gambaran perasaan yang Daphne rasakan ketika ia selesai menonton siaran live streaming video seks -yang heboh seminggu belakangan- yang diadakan oleh media online The Rumor. Bagaimana bisa mereka memutarnya secara menyeluruh tanpa adanya sensor? Tapi, Daphne akui kejeniusan mereka bisa diacungi jempol. The Rumor hanya bisa diakses bagi mereka yang memiliki barcode dan barcode tersebut didapatkan dengan cara yang sangat sulit dan terbatas. Ada data pribadi yang menyertai dan setiap peserta streaming diharuskan bergabung dalam sebuah forum live. Tujuannya, agar pihak penyelenggara bisa memantau visual dari si pemegang barcode, supaya mereka tidak bisa melakukan tindak kecurangan, seperti perekaman misalnya, atau penyusupan peserta live di bawah umur.Pun siaran konferensi live yang diadakan sebagai bentuk klarifikasi tak cukup mampu meredakan keterkejutan Daphne. Kali ini siapa pun bisa menontonnya. Siaran tersebut sengaja diadakan pada pukul sepuluh malam, agar terhindar d
*****"Aku mempunyai saudara kembar?"Pertanyaan Aya tidak terjawab. Baik Elizabeth maupun Wiwid memilih untuk diam, karena konferensi pers masih berlanjut. Aya mengabaikan reaksi mereka, ia pun kembali memfokuskan diri pada siaran langsung.Kini, di layar televisi tersorot wajah dari Markus Rodney, orang yang duduk di sisi sebelah kiri George Henderson. Ia merupakan sepupu jauh dari Ronald Rodney. Pria itu menceritakan bagaimana ia bisa bertemu dengan seseorang yang santun yang berasal dari pulau Jawa bernama Karmo Semito. Bagaimana mereka bisa akrab lalu saling bersepakat untuk sebuah adopsi. Pak Karmo dan istrinya berjanji akan menyerahkan anak kembar mereka kepada Markus dan Mellanie untuk diadopsi. Ia sudah memiliki seorang anak perempuan dan dua anak lelaki ketika istrinya sedang mengandung bayi kembar. Faktor berikutnya adalah ekonomi, pasangan Semito berharap dua anak mereka bisa pasangan itu bawa, namun Markus dan Mellanie memutuskan hanya akan mengadopsi satu bayi saja. Dan
*****"Raya!"Nama yang tersebut tidak cukup keras, namun mampu terdengar. Teriakan itu terucap dari bibir pria gagah yang sedang menggauli seorang wanita. Tubuh telanjangnya yang menindih wanita di bawahnya mengejang, sedikit bergetar. Ia mengumpat beberapa kali sembari menekankan pinggulnya lebih dalam, sebelum badannya sengaja ambruk menimpa tubuh telanjang si wanita.Adegan intim nan panas dalam video pun berakhir. Lalu kamera menyorot ke arah tiga pria paruh baya yang duduk berjajar dengan meja panjang di depan mereka, seperti sedang terlibat dalam sebuah konferensi diskusi atau semacamnya. Beberapa orang lain duduk di depan mereka, hanya posisi mereka lebih rendah dari ketiganya. Orang-orang itu jumlahnya mungkin tidak lebih dari dua puluh, terdiri dari baik pria maupun wanita."Baiklah! Saya akan mulai saja!"Pria yang berada di tengah membuka sesi setelah mendapatkan arahan dari sang produser acara. Mula-mula ia memperkenalkan diri sendiri -walaupun namanya sangat termahsyur d
*****"Bayi itu bukan anakku, kan Nis?"Hanya tersisa Beau dan Rengganis di kamar Aya. Rengganis berusaha meredakan gejolak polah si calon bayi dalam perut dengan mengusap-usap permukaan perutnya lembut. Ia masih terduduk di ranjang Aya. Peristiwa tadi cukup mengguncangnya. Beruntung, ia teringat nasihat temannya tentang hipnotis lagu pada orang yang mengalami sesi traumatis. Ternyata Aya mempunyai keterikatan tersendiri dengan lagu Angel-nya Sarah Mclachlan."Itu tidak bisa kaujadikan alasan untuk pembenaran tindakanmu, Beau. Kau memperkosa istrimu!"Beau tertunduk, memandangi karpet bulu lalu pandangannya beralih ke sebuah novel berjudul The Pale Horse karya Agatha Christie. Buku itu terbuka pada halaman awal, menyorot sebuah sub judul dengan larik Cerita Mark Easterbrook.Mesin espresso di balik pundakku mendesis bagaikan ular marah. Bunyi yang dibuat benda itu berkesan seram, bahkan mungkin jahanam. Mungkin, pikirku, kebanyakan bunyi di masa modern ini punya kesan seperti itu. Des
Aya merasa tidak nyaman, "Beau ..." Ia berusaha menjauhkan bibir Beau dari tengkuknya."Kau menyakitiku, Beau, kumohon berhenti ...," rintih Aya. Gerakan yang Beau lakukan pada tubuhnya pun tidak membuatnya terangsang, justru membuat tubuh sensitif bawahnya ngilu."Beau, kumohon ..."Tapi Beau malah semakin bertindak kasar. Hentakan semakin cepat, sesapan di tengkuk membuat Aya meneteskan airmata. Itu terasa sangat perih, sepertinya Beau mengigit lehernya hingga berdarah. Dan ketika tangan kanan Beau menyusup di antara celah kedua tubuh mereka, meremas kasar dada Aya, spontan Aya dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Beau dari atas tubuhnya.Gedubrak!"Sial!" umpat Beau.Tubuh Beau terjatuh mengenai buku-buku karya Agatha Christie yang berserakan di karpet bulu. Aya sedang marathon membaca buku-buku tersebut ketika ia menyeret wanita itu ke ranjang. Beau segera berdiri, tangannya terkepal erat merasakan amarah yang kian menggelegak. Ia kembali berjalan menuju ranjang, bermaksud melanju
Daphne menerobos masuk, padahal sudah dicegah oleh Rachel, bahkan security ikut turun tangan. Namun, Beau terpaksa memperbolehkannya saat wanita itu mengancam dengan kalimat, "Kau harus membayar tagihan rumah sakitku!"Saking gembiranya Beau atas kehamilan Aya, ia lupa akan jebakan Daphne sebulan lalu. Daphne dengan tipuan permen buahnya mampu membuat Beau tersihir agar kembali menidurinya. Beruntung, ia memutuskan untuk berterus-terang kepada Aya. Awalnya Aya mendiamkannya selama dua hari, setelahnya sikap Aya berbalik 360 derajat. Ia menjadi manja dan agresif, sering menggoda Beau. Ini sungguh aneh! Apalagi setelah pengakuan Aya bahwa sebenarnya ia sudah mengetahui akal bulus Daphne. Aya mengirim orang untuk memata-matai Daphne dan Velma. Jika begitu, bukankah seharusnya Aya menjadi lebih waspada? Kenapa justru seolah sengaja membiarkan insiden ranjang rumah sakit terjadi? Apa yang sebenarnya Aya rencanakan?"Perlu kau ketahui Daphne! Aku sudah mengatakan yang sejujurnya pada Aya te
Aya merasa dirinya sedang disidang. Wiwid menyuruh Aya untuk menemuinya di kamar. Kebetulan Rengganis pamit untuk berbelanja keperluan bayi bersama ibunya yang datang berkunjung. Perkiraan kelahiran adalah awal Desember atau akhir Nopember, nyaris berdekatan dengan peluncuran buku Aya. Sedangkan Beau dan pasangan Star sudah berangkat kerja. Dapat dipastikan mereka akan kerepotan menangani media yang memburu klarifikasi dari pihak Mansion Green. Mereka sepakat untuk diam, setidaknya itu yang Wiwid perintahkan karena Wiwid meyakinkan mereka sudah memiliki rencana untuk menanggulangi skandal ini.Banyak pertanyaan terlontar untuk Aya dari sang adik. Wiwid menanyakan tentang video teror. Wiwid menuntut penjelasan dari Aya secara terperinci, dari maksudnya datang ke Mansion Henderson hingga tahapan mereka bercinta. Berapa jam ia dan Liam bercinta dan teknik apa saja yang mereka lakukan. Aya tahu, Wiwid mencurigai sesuatu. Jika sudah begini, ia tidak bisa lagi menutupinya lebih lama, percum
Rebecca Welsh keluar dari kamar mandi tanpa mau repot-repot mengenakan jubah mandi. Ia hanya mengeringkan badannya lalu mengembalikan handuk pada tempatnya semula. Pagi ini seseorang menelpon, orang itu membutuhkan tubuhnya karena sedang patah hati. Mereka pun mengadakan janji temu untuk sebuah brunch dan sebuah hidangan penutup spesial. Selama hampir dua jam, Robert Noran melampiaskan rasa frustasinya dengan menggarap tubuh Rebecca. Berita kehamilan Aya sangat memukul hatinya."Kau bilang ada janji dengan pasien setelah ini, kenapa masih memainkan ponsel?"Rebecca berkacak pinggang di hadapan Robert yang masih terbaring dengan selimut menutupi tubuh bagian bawahnya. Pria itu melirik padanya dan berakhir memandanginya. Rebecca menyeringai ketika Robert menghela napas berat."Aku bisa memberimu diskon khusus, Rob Baby!"Rebecca menaikan badannya ke atas ranjang, merangkak perlahan ke arah Robert yang menatapnya kembali penuh nafsu."Ya, aku benar-benar membutuhkannya hari ini!" Rebecca
"Kurang ajar!"Liam membanting laptopnya hingga hancur ketika ia tidak lagi bisa membuka akun yang baru saja ia rintis awal Januari kemaren. Akunnya telah hilang! Menjadikan usahanya selama ini sia-sia. Liam akan menjadi tipe yang sangat teliti dan sabar melalui serangkaian proses jika berkaitan dengan obsesinya. Ia telah merencanakan semuanya, segala langkah dan antisipasi demi mendapatkan kepemilikan atas tubuh dan hati dari Ayanti Semito. Liam bisa saja membeli akun seseorang, atau memasukan banyak follower asli ke satu akun untuk mempercepat berjalannya tahapan rencana. Ia punya banyak hacker untuk memuluskan tindakan itu. Tetapi tidak. Pria itu memilih untuk membaur. Berlagak seperti masyarakat awam yang berusaha merintis media sosial online.Liam terduduk kembali, kepalanya mendongak. Terlintas olehnya bayangan mendiang terkasih, bagaimana mereka pertama kali berjumpa.Tubuh mungil berlekuk itu sangat luwes bergerak, mengikuti musik club yang kebetulan bertempo sedikit lebih lam