Share

Bab 17. Rahasia yang Terbongkar

“kakang selalu membelanya, huh!”

Juragan Karta menghela nafas panjang, baru saja kakinya melangkah ke dalam kamar, dia sudah disambut dengan ucapan ketus dari Anjani Istrinya. Bukan hanya kata-kata ketus, dia juga disambut dengan wajah cemberut penuh amarah dari sang istri.

“Aku tak membelanya, dia memang tak salah,” jawab Juragan Karta sambil berjalan mendekati.

“Tak salah bagaimana, hah? gara-gara dia putri kita hampir celaka,”sengit Anjani matanya melotot lalu membuang muka ke samping.

Juragan Karta berusaha menenangkan Anjani yang terbakar emosi dengan menyentuh pundaknya. Tapi Anjani buru-buru menepis tangan Juragan Karta yang menjamahnya. Juragan Karta tak berkata-kata lagi. Dia merebahkan diri di ranjang mengingat kemabali peristiwa lima belas tahun yang lalu. Sebuah peristiwa yang mengubah sikap Anjani yang dulu lembut kini menjadi pemarah.

Waktu itu, Juragan Karta sedang menemani Anjani menyuapi Candrawati di teras rumah. Candrawati yang tumbuh dengan sehat dan baru bisa berj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status