Share

Emang Iya?

Green yang saat itu tengah dipenuhi amarah, kekesalan, dan merasa dirugikan mendatangi rumah Langit, ia sudah siap untuk mengomeli laki-laki tersebut. Menurutnya, apa yang terjadi hari ini sedikit banyak disebabkan oleh Langit yang tiba-tiba datang dan mengajaknya berbicara di luar malam itu.

"Eh Non Green, mau ketemu Non Cherry, ya?" tanya Ardi yang tengah berjaga di pos satpam, seperti biasa laki-laki botak itu tengah sibuk dengan ponselnya.

"Enggak Pak Ardi, saya mau ketemu kak Langit," jawab Green cemberut, amarah di wajah ayunya sudah tak bisa disembunyikan lagi. Ardi yang melihat itu segera membuka gerbang dan menyuruh Green masuk.

"Silakan masuk non." Green berjalan dengan langkah lebar, sesampainya di depan pintu ia segera menekan bel berkali-kali.

"Eh si cantik, bibi pikir debt colector tadi." Ruri terkekeh pelan, napasnya sedikit tersengal karena tergopoh-gopoh membuka pintu. Green menjawabnya dengan senyum tipis, asisten rumah tang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status