Share

ASK-160

“Iya, harga sewa,” tegas Indah. “Memangnya kenapa? Kok, ketawa?” Ia memandang curiga Arsya yang terkekeh. Karena tak kunjung mendapat jawaban, akhirnya ia menepuk pelan perut pria itu.

“Aduh,” kata Arsya, menangkap tangan Indah dan mengecupnya. “Abang nggak tahu. Gimana kalau kita nggak usah membahas soal harga sewa rumah ini? Abang jadi merasa bersalah karena membiarkan kamu sendirian ke sana kemari. Abang nggak mau ingat bagaimana kamu melewati masa bingung dan perasaan bersalah itu sendirian.” Arsya membelai rambut Indah.

Baginya memang tidak tepat membahas hal lain selain hubungan mereka malam itu. Malam itu baru berlangsung setengah dan masih ada setengahnya lagi di mana ia harus memastikan berlangsung dengan baik. Ia masih ingin mencumbu Indah.

Indah menerawang dengan tangannya yang sedang membelai rahang Arsya. “Kadang-kadang sendirian sementara membuat perasaan kita lebih tenang. Membuat kita mampu menimbang keputusan-keputusan sendirian tanpa campur tangan orang lain. Papaku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
nah kan bukan di sewa lagi ternyata pemirsa, itu rumah sudah dibeli atas nama Indah ......
goodnovel comment avatar
mrs.wiraTAMAyuda
mksh njussssss sehat2 njussssss
goodnovel comment avatar
mrs.wiraTAMAyuda
hahahha kaget dongg innnnnn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status