Share

Bab 2

Author: Nanasshi
last update Last Updated: 2024-12-02 18:39:35

Aku memukuli Mark dengan stiletto, mengomeli Naeema dan Sella serta mengabaikan Ardio yang sejak tadi hanya terus tersenyum. Mereka berempat adalah manusia-manusia jahat yang membiarkanku mengalami pagi yang sial di bandara Paris. Sebab, karena mereka tidak menjemputku di bandara, aku jadi harus bertemu dengan makhluk kenyal dan ayah mereka yang tampan.

Ah ... apa gunanya tampan bila menyebalkan!

"Jadi kamu mau tinggal di sini?"

Naeema membuka suara. Jelas saja dia tak tahu tentang rencana dadakanku. Dia dengan kurang ajarnya menutup telepon saat aku mengatakan bahwa aku akan terbang ke Paris.

Menyebalkan bukan?

"Menurutmu?"

"Menurutku, iya," jawabnya tanpa dosa.

"Dimana kau akan tinggal?"

Kali ini Sella yang angkat suara. Sahabatku itu masih asik dengan game di ponselnya dan mengabaikan keberadaanku di ruang dan waktu yang sama dengannya. Sifatnya yang paling aku benci.

"Di sini ... sama kalian dong," jawabku acuh tak acuh. Tangan sibuk mengeluarkan pakaian-pakaian dari dalam koper. Dan jawabanku sontak membuat Mark, Sella dan Naeema protes.

"Hey, yang benar aja, aku nggak mau." Satu. Itu protes dari Sella.

"Aku juga nggak mau, ya." Dua. Naeema juga protes.

"Aku sungguh-sungguh nggak mau tinggal sama kakak." Dan itu adik kurang ajarku, Mark, yang protes.

"Hey, tempat tinggal kalian luas. Ada tiga kamar di sini," rengekku tak mau kalah.

"Aku dan Sella nggak bisa lagi berbagi kamar sama kamu, sempit." Sella mengendikkan bahu. Sekarang mataku menatap Mark dan Ardio dengan tatapan memohon.

"Mas, jangan terbuai oleh tatapan mata memelasnya. Biarin aja dia terlunta-lunta di jalanan," komentar Mark yang kurang ajar.

"Kamu boleh tinggal di sini tapi dengan satu syarat."

Yes!

Ardio-ku memang berhati malaikat. Sekarang, Naeema, Sella dan Mark tidak berkutik sebab Ardio sudah memberi izin. Aku tahu, Ardio adalah orang yang menjamin tempat ini.

"Syarat apapun akan aku penuhi, Dio-ku," jawabku seraya tersenyum lima jari ke arah laki-laki bermata bulat tersebut. Naeema dan Mark bergaya layaknya ingin muntah sebab mendengar ucapan sok manisku yang menjijikkan.

"Jangan pernah berhubungan lagi dengan laki-laki itu."

Telak!

Si pendiam memang selalu punya bom waktu yang siap meledak. Sisi ini yang tidak aku suka dari Dio, sahabatku sejak kecil. Dia selalu memiliki senjata untuk memukulku telak. Dan kali ini, ia membawa-bawa 'dia' dalam syarat untukku mendapatkan tempat tingal di Paris.

Dia yang sudah menyeretku pada hubungan tidak pantas dan menempelkan stigma kotor di belakang namaku.

"Akhirnya dia nggak berkutik," komentar Sella.

Dan benar. Aku diam dan tak berkutik dengan apa yang diajukan oleh Dio. Sebab, masih banyak hal yang tertinggal di sana bersama 'dia'. Mungkin, termasuk hatiku juga.

"Kamu masih mencintai dia?" tanya Naeema seraya menyerahkan segelas air minum padaku. Aku masih bergeming dan hanya sibuk meneguk air yang disodorkan olehnya.

"Kamu sudah jatuh seperti ini dan masih memikirkan laki-laki itu. Aku nggak tahu bahwa sahabatku itu ternyata bodoh banget."

Aku membenarkan perkataan Sella. Bahwa, aku terlalu bodoh hingga masih menaruh harap dan rasa di kejauhan sana. Di tempat yang sudah sepatutnya aku lepaskan sejak lama. Meski, aku yang pertama. Tetap saja, nyatanya aku menjadi terekspos yang kedua dan kehilangan segalanya.

Karierku!

Nama baikku!

Hidupku!

"Aku nggak akan berhubungan lagi dengan dia," gumamku lirih. Dan Dio mengangguk serta tersenyum sebagai diterimanya aku jadi bagian dari Belle Epouqe -tempat tinggal mereka- ini.

"Kalau begitu, ayo kita temui nenek Willie," ajak Dio.

"Nenek siapa?"

"Nenek Willie, bodoh," komentar Mark. Aku langsung melempar adikku yang kurang ajar itu dengan dalaman dari dalam koper.

"Orang gila! Kamu nggak malu ngelempar dalaman kamu di depan Mas Dio?" protes Mark kesal.

Aku hanya mengendikkan bahu, sedangkan Naeema dan Sella hanya geleng-geleng kepala. Berbeda dengan si mata bulatku. Dia sedikit merona dan mendehem beberapa kali. Sepertinya ia malu.

Wah ... Ardio-ku sudah besar.

Dia bahkan malu melihat underwear yang tadi aku lempar pada Mark.

"Nenek Willie adalah pemilik tempat ini. Kita harus mengonfirmasi keberadaan kamu di sini supaya kamu nggak diusirnya kalau sedang berkeliaran di sekitar tempat ini," papar Dio.

Meski malas, sebab badan yang terasa remuk dan kepala yang mirip hang over, aku menurut. Melepaskan bolero yang menutupi tubuhku dan membiarkan thanktop berwarna putih dengan rok selutut berwarna peach menjadi yang tertinggal. Mark mendelik dan aku hanya mengendikkan bahu.

"Ya Tuhan ... ampuni dosa kakakku," keluh Mark seraya bergegas menuju kamarnya. Meninggalkan kekehan Sella, Naeema dan Dio sedang aku hanya mendengus kesal.

Aku dan Dio bergegas turun ke lantai satu. Sebab, rumah yang mereka sewa ada di lantai dua. Dio sudah kali ketiga membunyikan belnya, namun nenek Willie yang mereka maksud belum juga muncul. Saat Dio dan aku hendak kembali ke atas, pintu tersebut terbuka.

Oh ... Tuhan!

Sesempit apa Paris hingga aku harus bertemu kembali dengan ....

"Aunty?"

Dua makhluk seperti squishy tadi pagi!

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 100 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Tidak pernah ada yang bisa memaksakan hati seseorang, bergerak ke arah mana, berlabuh pada siapa, dan menyimpannya dengan jenis perasaan bagaimana.Segalanya misteri. Sulit untuk ditebak.Saat Anyelir kehilangan Micko --yang tiba-tiba menikah dengan Jannieta-- ia tidak pernah sekalipun akan menyangka bahwa di ujung perjalanan itu akan dipenuhi oleh darah dan duka.Saat Anyelir memutuskan masih bermain belakang dengan Micko --padahal ia sudah menikah dengan Jannieta-- ia tidak pernah membayangkan bahwa akan ada yang hampir mati, yang berbulan-bulan antara sadar dan tidak, hingga ada yang benar-benar terkubur di tanah.Anyelir, saat ia memutuskan pergi ke Paris dan jatuh cinta pada Jaden dan kedua anaknya, ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan menyeret mereka semua berada dalam lingkaran setan yang berbahaya itu.Tidak ada yang tahu.Siapapun, termasuk Anyelir.Andai ia tahu, ia tidak akan pernah memulai segalanya. Ia akan merelakan Micko berbahagia dengan Jannieta. Ia juga akan berte

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 99 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    "Ruang operasi?" Jaden kompak berseru bersama Anye. Mereka saling pandang dengan raut penuh keheranan dan cemas. Lanjut Jaden. "Di rumah sakit mana? Anakku kenapa?"Si detektif swasta itu menunjukkan sebuah alamat yang kemudian direbut Jaden dengan tergesa. Lalu ketiganya bergegas menuju rumah sakit yang dimaksud.Hati Jaden dan Anye tentu berdebar tak keruan. Ketakutan, cemas, gelisah, berbagai pikiran buruk yang hilir mudik di kepala. Hingga ketika Dio mengabarkan lewat pesan singkat perihal keadaan Micko yang dinyatakan hilang setahun lalu dengan terduga Jannieta sebagai pelakunya, ketakutan itu bertambah menjadi berkali-kali lipat.Anye menangis di pelukan Jaden. Ternyata, obsesi Jannieta dari 12 tahun silam, mengekori mereka hingga hari ini. Ke Paris. Ke kehidupan mereka yang sebelumnya tenang dan damai.^^^Anna memberontak. Tangan dan kakinya dibebat tali, namun ia masih bisa bergerak-gerak untuk menunjukkan penolakan. Hanya saja, yang ada di sana, di ruangan dengan cahaya-caha

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 98 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    "Dia ibu kamu?"Wajar rasanya bila Anna hampir terpekik saat mendengar Dylan Louise mengatakan perempuan jahat itu adalah ibunya. Bagaimanapun Anna masih mengingat bagaimana rasa takut, gelisah, putus asanya ketika ia mengalami insiden penculikan 12 tahun silam.Dan itu karena perempuan yang diakui Dylan Louise sebagai ibunya."Tentu saja, yang cantik dan berhati hangat itu ... ibuku."Anna melengos, ia meludah kecil mendengar kata' hangat' yang meluncur dari mulut Dylan Louise. Wanita yang menjadi dalang kecelakaan keluarganya, menculik ia dan Thea, juga bahkan menculik ibunya yang koma di rumah sakit. Katakan pada Anna, di mana letak 'baik' dan 'hangat' yang Dylan katakan tadi?"Baik?" Anna mendengus. "Kamu tidak tahu seberapa jahatnya perempuan itu."Dylan mengernyit, menatap tak suka pada Anna. "Jangan membual. Kamu yang tidak tahu apapun soal ibuku."Anna tidak habis pikir. Laki-laki itu, yang kemarin masih bersikap manis padanya, ternyata bisa berubah dengan cepat."Lebih baik k

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 97 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Jaden mungkin pernah gagal membina rumah tangganya dengan Mina, tapi ia tentu saja, tidak akan pernah membenci buah hati yang ia dapatkan dari pernikahan itu. Ia sangat mencintai si kembar, Anna dan Thea. Apalagi setelah keduanya mengalami banyak nasib buruk 12 tahun silam, Jaden jadi semakin protektif demi menjaga keduanya. 'Kami merasa sesak ayah.' Kemarin Thea bercerita sambil menangis saat ia mengatakan permasalahan Anna. 'Kami merasa sesak karena sikap posesi ayah. Tapi aku juga nggak menyangka bahwa Anna akan senekat ini hanya karena seorang laki-laki.' Jaden mengusap wajahnya kasar. Perjalanan dari Colmar ke Paris terasa lama sekali, padahal ia sudah dikejar waktu. Tidak mungkin sekali, Jannieta yang selama ini tenang, diam-diam mengirimi istrinya sebuah foto dengan Dylan Louise. Perempuan itu pasti sudah mengetahui bahwa Jaden menemukan asal usul Dylan. Si nak adopsinya. "Ini semua salahku." Suara Anye, di sisinya, tiba-tiba terdengar parau. Perempuan itu, menangis di leng

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 96 :(Season 02 : Anna - Thea Story)

    Jaden tidak bisa mentoleransi lagi. Ini Jannieta. Perempuan gila yang hampir membunuhnya, keluarganya, sahabat-sahabatnya. Perempuan gila yang dulu menculik anak-anak dan istrinya. Jaden bergerak cepat. Ia mencari keberadaan Dylan Louise dan mengajak Mark untuk mendatangi tempat tersebut. Sebuah apartemen kecil di sudut kota Paris. Apartemen yang bahkan tak layak untuk ditempati putri kesayangannya. Duh ... Jaden merasa perih. Bisa-bisanya Anna lebih memilih laki-laki itu, dengan keadaan yang tidak lebih baik, dibandingkan keluarganya sendri. Jaden menoleh sesaat pada Mark. Ia meminta persetujuan untuk memulai. Dan sang adik ipar mengangguk sebagai tanda setuju. Jaden mengetuk. Satu kali, dua, hingga lima. Jaden mengetuk namun tak ada jawaban dari dalam sana. Hening saja. Jaden merasa heran. Ia lantas mengencangkan ketukan jemarinya di pintu. Atau lebih tepatnya jika disebut dengan menggedor. Jaden tidak punya waktu untuk bersopan santun setelah si laki-laki brengsek itu

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 95 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Thea tidak punya banyak pilihan selain akhirnya beringsut menuju rumah sang ayah. Meski awalnya ia memang ingin merahasiakan kepergian Anna, dan berusaha sendiri untuk membujuk sang kembaran pulang. Tapi kini, melihat hasil nihil tersebut, Thea jadi berpikir ulang. Ayahnya yang harus turun tangan. Ia yang bisa menyeret Anna kembali kepada keluarga mereka. Meski tentu saja, sebagai akibat perbuatan Anna ini, kebebasannya pun akan dipertaruhkan. Oh ayolah, sang ayah akan menjadi lebih superrrr strict. Ia dan Anna mungkin tidak akan pernah mendapatkan izin untuk tinggal terpisah kembali. Langkah Thea berhenti di depan pintu rumah orang tuanya. Mematung sesaat, ragu melingkupinya. Ia kembali menimbang soal apakah akan mengadukan sang saudara kembar atau membiarkannya saja. Saat Thea masih membeku, tiba-tiba pintu terbuka. Suara bersorak yang muncul dari adik laki-lakinya; Bhumi, menyadarkan Thea. "Kak, kapan kakak datang? Ayo main game denganku." Thea mengusap puncak kepala Bhumi.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status