Aunty Cantik untuk Daddy

Aunty Cantik untuk Daddy

last updateLast Updated : 2025-03-22
By:  NanasshiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
101Chapters
2.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Hidup Jaden Pradipta, seorang duda beranak dua dengan hati yang dingin tiba-tiba berubah setelah pertemuannya di Paris dengan Lyla Anyelir Daphne, aktris yang kariernya hancur sebab terkena skandal sebagai pelakor.

View More

Chapter 1

Bab 1

Aéroport Paris-Charles de Gaulle, pukul tujuh pagi dan kepalaku yang pengar. Pergi tanpa rencana, terburu-buru dan yang pasti tanpa perhitungan membuat melelapkan diri barang satu jam saja di pesawat, pun tak bisa. Kepala berputar, sibuk menyusun rencana. Perihal hidup, yang tak lagi sama.

Aku terus menarik koper, keluar bandara sebab keberadaan si brengsek Mark tak terlihat di area penjemputan. Padahal, ia sudah berjanji akan menjemput kakaknya yang cantik jelita ini di bandara. Dua manusia menyebalkan lainnya bahkan sengaja menutup telepon sebelum aku sempat mengatakan apapun.

Ah ... hidupmu sempurna, Nye!

Karena terus bersungut, kesialan datang. Menambah kekesalan, aroma muram dan keinginan untuk mengumpat naik ke permukaan dua kali lipat. Sebab, bayangkan Alexander McQueen tercintaku tiba-tiba patah karena kakiku yang terkilir. Aku terjatuh dengan kedua tangan yang sibuk melilitkan kain sebagai penutup kepala, kacamata hitam dan masker di wajah.

Aku tersuruk ke lantai dengan tidak elegannya!

"Brengsek! Brengsek! Brengsek!"

Aku memukul-mukul stilleto-ku yang telah patah ke lantai. Mata berair membuatku melepaskan paksa kacamata dan masker untuk kemudian membantingnya ke lantai. Terisak seperti orang bodoh dengan tatap mata orang yang berlalu lalang.

Aku tidak peduli.

Sama seperti banyaknya orang yang juga tidak peduli pada alasanku melakukan hal itu. Pada hari-hari yang aku lalui dengan patah hati, dengan sesak yang menyeruak, dan kumpulan luka yang memelukku di sepanjang malam. Mereka tidak pernah bertanya soal betapa kehilangan seseorang yang kita cintai ternyata bisa membuat seputus asa itu.

Tentu saja, siapa yang peduli. Yang mereka tahu hanya satu hal.

Lyla Anyelir Daphne adalah seorang pelakor.

"Mengapa Tuhan bersikap tidak adil sih padaku? Apa salahku? Yang perempuan jalang itu dia, bukan aku! Ah ... sial! Mark juga kemana sih? Brengsek! Semuanya memang brengsek!"

Aku meracau dengan segala macam umpatan yang keluar. Beberapa nampak berjengit heran, berbisik-bisik dan sepertinya menggunjingkan. Aku masih saja duduk dengan stiletto patah di tangan. Memaki adikku berulang-ulang, dan air mata masih berkejaran.

Hah!

Pasti akan sangat lucu kalau fotoku yang sedang riuh air mata ini tersebar di jagat maya. Kebanyakan di antara mereka pasti akan dengan senang hati menertawakan keadaanku yang menyedihkan ini. Lalu sebagian lainnya akan menyebut sebagai azab karena merajut kasih dengan suami orang lain.

Ya Tuhan, kepalaku masih saja mengingat bagaimana ujaran-ujaran kebencian itu terlontar padaku. Walau kepalaku menginstruksikan pada hati untuk tegar dan tidak usah peduli, sayangnya yang aku rasakan sebaliknya.

Hatiku sangat sakit.

"Aunty, jangan nangis. Kalau nangis, nanti cantiknya hilang."

"Benar. Aunty jangan nangis ya, nanti ketemu ayah kami. Dia pasti bisa membuat aunty tersenyum.

Aku mendongak, mendapati dua makhluk kecil, berambut panjang dengan muka serupa; setengah berjongkok dan mengulurkan tisu. Aku masih termangu ketika salah satu di antara mereka mengulurkan tangannya dan menghapus air mataku.

Mereka anak siapa?

"Percaya sama aku aunty, ayah kami itu punya keajaiban yang bisa bikin setiap orang tersenyum walau cuma melihatnya." Satu di antara dua makhluk kecil itu kembali berorasi. Mengatakan betapa hebat ayahnya yang punya keajaiban dan bisa membuatku tersenyum.

"Sana. Aku nggak suka anak kecil," jawabku sinis. Anehnya, mata kedua makhluk pendek di hadapanku ini justru berbinar.

"Kami mau hibur aunty."

"Terserah. Pergi sana. Hatiku sedang buruk, aku nggak mood main dengan kalian," jawabku ketus. Aku buru-buru bangkit dan meraih stilleto-ku, kacamata dan masker. Berniat menarik kembali koper berwarna marun milikku, ketika tanpa sengaja koperku menyenggol salah satu makhluk kecil tadi. Membuat ia meraung, menangis seperti baru saja tersenggol kereta api.

Sial!

Mereka anak siapa sih?

"Aunty, kenapa membuat Thea terjatuh," teriak satu makhluk kecil lainnya yang turut pula menangis.

Oh God! Aku tanpa sengaja menyenggol satu makhluk pendek dan satu lainnya turut menangis. Adakah hari sial yang begitu lengkap seperti hari ini? Setelah dimaki seluruh perempuan Indonesia dan membuatku harus kabur ke Paris, aku masih harus berurusan dengan anak-anak ... aneh ini?

Brengsek!

"Aku tidak sengaja, hey. Ayo bangun."

Aku celingukan sebab orang-orang mulai memandang aneh ke arahku. Sudah dipastikan, aku antagonis di sini. Ya Tuhan ... hidupku.

"Aunty ... jahat!" teriak mereka berdua dengan tangisan yang masih serempak. Di hidupku yang sudah 26 tahun ini belum Tuhan beri kesempatan untuk menjadi istri apalagi ibu, jadi jelas menenangkan anak kecil bukan hobby apalagi keahlianku. Jadilah, aku berjongkok di hadapan mereka berdua. Mencolek-colek pipi mereka yang kenyal dan chubby.

"Hey! Jangan menangis. Aku nggak sengaja. Lagipula, mana orang tua kalian? Kenapa berkeliaran tanpa orang dewasa," ucapku masih dengan nada sedikit ketus.

Perlu aku tegaskan, aku ... Lyla Anyelir Daphne tidak suka anak kecil!

"Aunty ... aku bukan squishy, jadi jangan colek-colek pipiku!"

"Dimana ayah?" tanya makhluk kecil yang tadi tersenggol koperku. Entah bertanya pada siapa, sebab mereka saja tidak tahu dimana ayah mereka lantas bagaimana aku bisa tahu?

"Aunty, dimana ayah kami?"

Aku menunjuk diriku dengan bodoh. Menatap mereka bergiliran dan semakin kesal.

"Hey, mana aku tahu."

"Aunty jahat," teriak mereka serempak untuk kemudian menangis lagi semakin keras.

Aku berusaha menahan kesal. Sejak semalam, Indonesia dan isinya adalah yang sudah begitu buruk untukku. Beruntung, aku tidak memilih bunuh diri. Dan sekarang, pagiku di Paris pun harus diisi dengan kesialan juga?

"Hey! Apa yang kamu lakukan pada anak-anakku?"

Aku menoleh, di arah jam 12. Satu laki-laki dengan kemeja bermotif summer dengan warna biru; berdiri. Ia bergegas berlari, membantu dua makhluk kecil dengan pipi kenyal itu bangkit. Mencium pipi keduanya untuk kemudian mengusap air mata mereka.

Jadi ... ini ayah mereka?

Aku terlalu pandai mendeskripsikan sesuatu secara visual. Dia tampan, tinggi, dengan kulit pucat dan bibir yang berwarna merah alami. Jangan lupakan dekik di pipinya yang begitu menawan. Oh iya, badannya pun tegap, akan sangat hangat bila memeluk.

Sebentar?

Apa?

"Kamu apakan anak-anakku?" tanyanya sinis. Membuyarkan lamunanku yang terlalu sensual.

Aku mengernyit. "Permisi, apa maksudnya ya?" tanyaku bingung.

"Anna-Thea, apa orang ini gangguin kalian?

Aku berdecak kesal. Kupandangi laki-laki itu dengan tatapan mata tak terima. Dibandingkan aku yang mengganggu, kedua bocah kecil itu yang jelas sudah menggangguku lebih dahulu. "Hey Squishy, bilang sama ayah kalian. Aku nggak mengganggu kalian tapi justru kalian yang menggangguku," sergahku.

Dua makhluk kecil itu saling pandang dan mengeratkan pelukannya di pundak ayahnya.

"Kami ingin menghibur aunty yang sedang menangis dan sepatunya patah. Tapi ... dia menyenggol Thea sampai jatuh, Dad."

"Hey squishy, aku nggak sengaja ya. Koperku yang menyenggol kalian," jawabku tidak terima.

"Pokoknya aunty jahat, Dad," ujar mereka serempak.

Aku diam dan menatap mereka kesal. Bisa-bisanya dua makhluk kenyal ini menurunkan citraku di depan ayah mereka yang tampan.

Sebentar?

Aku memuji ayahnya?

"Bukankah itu terlalu kasar, Mademoiselle?"

Aku mendelik, dalam hati meralat pujianku sebelumnya sebab tatapan dingin yang diberikan oleh laki-laki berparas tam - ah sial, aku memujinya lagi.

"Aku nggak melakukan apapun. Aku juga betul-betul nggak sengaja membuat koperku nyenggol putrimu," jawabku masih terus membela diri.

"Kenyataannya kamu bikin anak-anakku menangis," keluhnya lagi.

Aku memijit pangkal hidung; kesal. Ini masih pagi dengan kepalaku yang berat. Belum terlelap selama hampir 24 jam dan rasanya sekarang ingin meledak. Aku bangkit, meraih pegangan koper.

"Terserah anda, Monsieur, yang pasti aku nggak sengaja. Dan squishy, aku bukan aunty kalian ya, mengerti," cecarku kesal.

Aku buru-buru melangkah dengan kaki pincang sebab stilleto yang patah sebelah. Baru pada langkah ketiga, sakit menjerat membuatku setengah berteriak dan kembali tersuruk ke lantai. Kakiku sepertinya terkilir!

Saat aku dengan susah payah memijat kaki kiriku, seseorang nampak mendekat. Nyatanya, itu adalah laki-laki dengan dua anak-anak squishy tadi. Ia setengah berjongkok dengan tangannya yang menggamit dua jemari mungil di sisi kiri dan kanan.

Dan Tuhan memberi hari yang lengkap padaku. Sebab, saat aku kira ia mengulurkan tangan untuk membantuku, nyatanya laki-laki brengsek itu justru sedikit merunduk untuk kemudian membenarkan letak kacamata di pangkal hidungku.

Hanya itu!

Setelahnya ia berlalu dengan kekehan kecil dan tawa menyebalkan dua makhluk pendek di sisinya.

"Brengsek kamu!"

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
wafiqas
Ayo up terus kak, bagus ceritanya
2025-01-19 13:37:29
0
default avatar
king.safir11
Penasaran banget gimana kisah akhir Jaden sama Anye. Bagus
2025-01-16 20:32:57
1
101 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status