Share

15. Aku Bukan Perempuan Murahan!

Sepanjang perjalanan menuju kantor, hanya deru mesin yang terdengar. Baik Rose maupun Brian tidak banyak bicara. Brian tahu jika Rose harus menata hatinya saat ini.

“Mau aku ambilkan tisu?” Brian menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Ia menyodorkan selembar tisu untuk, Rose.

Perempuan itu menoleh dengan ekspresi yang datar. “Buat apa ….?”

Brian pun mengurungkan niatnya, ia mengembalikan tisu tersebut ke dalam kotak di atas dashboard. Pria muda itu menghembuskan napas untuk membuang kesal.

“Aku bukan perempuan lemah, Bri. Yang ada mereka akan menginjak harga diriku lebih dari ini,” ujar Rose tanpa memperhatikan pria tersebut. Ia lebih memilih untuk melihat senyapnya jalanan karena diguyur hujan dari pagi.

“Jadi, dia ayahnya Dania?” Brian masih menatapnya tanpa berkedip. Ia memiringkan tubuhnya agar bisa bicara dari hati ke hati.

Rose mengangguk kecil, ada suara dengusan dari dirinya. “Hem, ya! Dia masa laluku, dan sekarang menjadi CEO di tempat kerja Kita. Lucu bukan? Apa sebaiknya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status