“Carlos, aku tidak suka bir. Bawakan aku minuman berenergi saja.” Ramsey masih berada di dalam mobil sementara Carlos turun dari mobil dan masuk ke minimarket.
Ketika Carlos selesai berbelanja, dia memantik api dan menyalakan rokok, kemudian berjalan petantang-petenteng seperti penjudi menang banyak yang baru saja keluar dari casino. Dia menghembuskan asap rokok ke udara sambil mengedarkan pandangan ke sekitaran, padahal tidak ada satu pun orang di halaman parkir minimarket.“Huuuuu ... Aku suka pekerjaanku,” gumamnya sambil cengar-cengir seperti orang gila.Begitu kembali masuk ke dalam mobil, dia meletakkan dua botol minuman berenergi di depan Ramsey sambil berkata, “Gratis! Tenang, semua telah dibayar oleh perusahaan. Ramsey, jika kau butuh sesuatu, bilang saja pada ku. Kalau lapar, bilang saja, hehe.”Mesin menderum, mereka pun melanjutkan perjalanan.Kiri kanan jalan adalah padang savana yang luas terbentang seluas mata memandang.Tidak ada gedung atau pun rumah, sebab mereka sudah masuk ke wilayah perbatasan antar kota.Setelah meneguk birnya lima kali, Carlos mendecak sebelum berkata, “Ramsey, apa yang akan kau lakukan ketika kita berjumpa dengan para penjahat yang mau merampok barang bawaan kita?”Ramsey pikir, Carlos tidak tahu tentang kejadian siang tadi di kantor Luxor, sebab jika Carlos tahu, mana mungkin dia bertaya seperti itu.Kemudian Ramsey menjawab dengan ringan dan apa adanya. “Aku pasti melawan mereka dengan semampunya. Aku tidak akan membiarkan mereka merampas barang yang kita bawa, sebab hal itu sudah menjadi tanggung jawabku.”“Ya, seperti itulah apa yang ada di atas kertas, Ramsey. Nanti, ketika kau memang berjumpa dengan para tukang begal, aku mau melihat apa reaksi kau nanti.”“Apakah mereka merupakan bagian dari jaringan mafia yang ada di Daire York?”Carlos menarik asap rokoknya cukup lama lalu mendenguskannya dengan cukup geram. “Dan aku sekarang bicara tentang mafia? Waduh! Urusan mafia adalah sesuatu yang besar, Ramsey. Intinya, ya, bisa jadi para perampok itu berafiliasi dengan jaringan mafia yang ada di Daire York, Green South dan kota-kota lainnya.”Bukannya ngeri ketika mendengar tentang mafia, Ramsey malah antusias. Bukankah dia sedang mencari mafia yang telah menculik anaknya? Dia menoleh kemudian bertanya, “Sebutkan nama komplotan mafia yang berada di negara ini? Dan siapa dari mereka yang kerap melakukan pembegalan dan perampokan terhadap Luxor?”“Ada banyak mafia dan gangster di negara ini. Sebagian mereka bersarang di Daire York dan sekitarnya. Darky, Vox, Sinus, Plante, dan banyak lagi. Kalau kau bertanya siapa dari mereka yang kerap kali melakukan pembegalan dan perampokan terhadap Luxor, aku tidak bisa menjawab.”Selama melakukan aksinya, para mafia dan gangster tidak akan membeberkan identitas kepada siapa pun sehingga orang lain tidak bisa menebak siapa yang telah melakukan tindakan kejahatan, bahkan polisi saja sering dibuat bingung dalam mengusut berbagai kasus.Tidak seperti Mafia Morgan dan Gangster The Titanz yang blak-blakan di hadapan publik tentang siapa mereka sebenarnya, maka para pelaku kriminal di Daire York dan sekitarnya sangat tertutup, bahkan hingga saat ini banyak kalangan yang tidak mengetahui di mana markas masing-masing mereka berada.“Para penjahat di sini licin seperti belut dan terbang seperti burung hantu,” ungkap Carlos lalu kembali menenggak birnya berkali-kali sampai kepalanya sedikit pusing. “Ramsey, aku tidak yakin kalau kau bisa diandalkan. Jadi, aku hanya berharap setiap perjalanan kita selalu aman dan sentosa. Aku khawatir terjadi apa-apa dengan dirimu.”Pada saat tengah malam, Carlos menyerah karena matanya sudah sangat merah. Dia menyuruh Ramsey untuk gantian mengemudi. Tadi sore, Ramsey sudah meneguh Carlos agar tidak minum terlalu banyak. Namun, Carlos malah membantah bahwa dia hanya minum bir, bukan vodka atau wiski.Sementara Carlos tertidur pulas, Ramsey fokus mengemudi. Jalanan panjang lurus dan minum belokan membuatnya harus jauh lebih berhati-hati. Biasanya, dalam situasi seperti demikian para pengemudi lebih suka mengantuk, apalagi minumannya sudah habis.Tiba-tiba ponsel Carlos bergetar dan berdering. Pangglilan masuk dari Bastian. Meski Ramsey berulang kali berusaha membangungkan, tapi Carlos tak kunjung membuka kelopak matanya. Dia terjerembap dalam mimpi indah bersama Kate.‘Apa sebaiknya aku angkat? Bisa jadi penting.’Namun, karena bukan urusannya, Ramsey membiarkan ponsel itu terus berdering walaupun sudah panggilan ke tujuh. Ramsey tak mengindahkannya.***Pagi harinya, Carlos tercekat saat tahu banyak panggilan tak terjawab dan juga pesan masuk dari senior Bastian. “Astaga! Gawat! Ramsey, kenapa kau tidak membangungkan aku?” cecar Carlos menyeringai gusar. Dia melenguh seperti kerbau padahal taik matanya masih saja belepotan.Ramsey menjawab santai, “Aku sudah membangunkan kau berkali-kali, tapi kau seperti orang pingsan. Aku juga tidak mau mengangkat telepon tersebut, khawatirnya Pak Bastian ingin membahas sesuatu yang pribadi.”Carlos mengucek kelopak matanya dan berusaha menyempurnakan nyawanya. Sejurus kemudian, wajahnya berubah menjadi sangat risau dan kepalanya cukup pening. Dia menggerutu sendiri, menyesali perbuatannya semalam. Jika dia tidak mabuk dan tertidur, urusan tidak akan separah ini.Untuk menghilangkan rasa kekhawatirannya, lantas dia segera menghubungi Bastian, namun berulang kali dia menelepon, tak pernah diangkat. Pesan balasan yang dia kirim juga hanya di-read saja. Carlos tambah pening dibuatnya.Author akan update 2 bab per hari. Selamat membaca!
Adrian tidak mungkin lupa dengan peristiwa bersejarah itu, mengingat kalau saja dia tidak kalah main poker sama Ramsey, sangat besar kemungkinan dia masih berkubang dalam lumpur setan dunia hitam perjudian, narkoba, dan seks bebas. “Aku tahu kalau kau adalah saudaraku, Adrian. Aku tidak rela jika ada satu keluarga Rock yang sengsara.” Ramsey melepaskan pelukan hangat itu. Adrian kian hanyut dalam perasaan haru dan bahagia. Namun dia pun bingung dengan cara apa dia membalas semua kebaikan Ramsey selama ini. Ketika memandang kecantikan Annita dan kepolosannya, Adrian kian tersentuh hatinya. “Ramsey, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku akan membantu mu.” Ramsey ingin mengatakan kepada Adrian agar Adrian berusaha mencarikan di mana sekarang anaknya berada. Namun, Ramsey tidak mengatakannya sebab selain tugas itu sangat berat, Ramsey juga tidak mau memberikan beban yang merepotkan Adrian nantinya. “Kau tidak perlu berbuat apa pun padaku, Saudaraku. Aku hanya meminta pada mu
Di saat Levon lengah dan banyak oceh, saat itulah Zion melepaskan satu tembakan pas mengarah ke batok kepala Levon. Lalu, Levon langsung mati di tempat. Zion, Quinn, dan lainnya bergegas menyelamatkan Ramsey, melepaskan ikatan yang melilit tangan dan tubuhnya. Setelah lepas, Ramsey lantas jongkok di hadapan mayat Levon yang tergolek tak bergerak. “The Darky ternyata tidak sekuat yang aku kira. Cuh!” Ramsey meludahi wajah sampah itu, lalu bangkit berdiri. “Bawa mayat bajingan ini menuju kediaman Olsen Rock. Kita punya kado istimewa buat Adrian di hari pernikahannya.” *** Sore hari ini, rombongan Adrian baru saja pulang dari acara pernikahannya. Baru saja mereka beristirahat, tiba-tiba mereka dikejutkan atas kedatangan sepuluh mobil Jeep hitam di halaman rumah mereka. “Ramsey! Ada apa ini?” Adrian berlari-lari kecil dan mendekati Ramsey. “Apa yang terjadi?” Ramsey memeluk Adrian seraya berkata dengan nada ringan dan tegas. “Orang yang selama ini kita cari ternyata kakak mu sendiri
Terdengar suara tembakan dari luar. Levon langsung gelabakan. “Apa yang terjadi?” Ramsey yang tadi berusaha berdiri, kini terduduk lagi, tidak ada celah untuk melepaskan ikatan tangan di kursi ini. Sementara itu, di luar sana, lebih dari lima puluh pasukan yang dibawa oleh Zion dan Quinn telah tiba di lokasi. Roy telah melakukan blunder besar, jika saja dia tidak membebaskan dua bodyguard-nya Qiarra, Zion dan Quinn serta pasukannya tidak mungkin datang ke sini. Dor! Dor! Terjadi baku tembak yang tidak seimbang antara pasukan Zion dan Quinn melawan pasukan Roy. Begitu anak buah Roy melihat lawannya memegang AK-12 dan M4, mereka merinding ketakutan, keringat dingin keluar dari kening dan tengkuk mereka. “Aku menyerahkan diri!” “Ya, ampuni kami!” Satu per satu anak buah Roy pun mengangkat tangan dan berjalan menunduk keluar rumah, menyerahkan diri mereka yang tak berdaya kepada Zion dan Quinn. Mereka dibayar seribu lima ratus dollar untuk tugas hari ini dan itu tentu saja tidak
“Kau tidak usah berpura-pura tidak tahu, Levon! Kau telah bekerja sama dengan pengkhianat Mafia Morgan, lalu menyuruh anak buahmu juga untuk menculik anakku.”Levon berjalan mondar-mandir, mengitari Ramsey yang berada di tengah-tengah ruangan. Sengaja dia memberikan kesan agar Ramsey merasa terancam dan bingung. Dia menikmati setiap tarikan cerutunya yang mahal, semakin jahat.“Oh, aku ingat!” Levon jongkok di hadapan Ramsey. “Serius kau mau melihat anak mu, Ramsey? Ya, tentu saja! Haha. Aku tahu kau datang ke Daire York dan menyamar hanya untuk mencari tahu tentang di mana keberadaan anak mu. Hebatnya, kau datang ke tempat dan orang yang tepat. Kau datang ke Luxor secara kebetulan dan bertemu denganku. Sebuah kebetulan yang mengesankan, bukan?”Levon berdiri, lalu kembali berjalan memutari Ramsey, terus memberikan tekanan dingin dan mengerikan.“Kau sekarang sudah tahu semuanya, Levon. Sekarang, cepat katakan di
Levon Sanrock adalah orang yang menculik anaknya Ramsey.Levon Sanrock adalah orang yang merencanakan pembunuhan terhadap Richard Swan.Levon Sanrock adalah orang yang ingin menculik Qiarra Winsor.Levon Sanrock adalah The Darky!Mafia Darky sebenarnya tidak ada. Hanya saja Levon bisa mengontrol semuanya hanya dengan uang. Levon membuat seolah-olah Mafia Darky itu ada padahal sebenarnya tidak ada. Max Rodri, Roy, dan lainnya merupakan orang-orang suruhannya dan dia membayarnya. Sekali lagi, Levon tidak pernah sekali pun membentuk Mafia Darky berikut struktur organisasinya.Levon tertawa terbahak-bahak. “Ciptakan kebohongan besar, ulangi secara terus menerus, lalu mereka akan percaya!”Levon sangat cerdik dalam merekayasa kejadian dan mengolah propaganda. Sejatinya, Mafia Darky tidak ada, tetapi Levon membuatnya seperti ada. Dia bekerja sama dengan para polisi korup untuk menutupi identitas dirinya yang sebenarnya sehingga dia sep
“The Darky!” gumam Ramsey menyeringai marah.The Darky sadar bahwa keberadaan Ramsey sangat berbahaya dan sering menggagalkan semua rencananya. Oleh karena itu, kematian Ramsey adalah hal yang sangat penting.Ramsey meninggalkan tempat acara tanpa berpamitan lagi dengan Adrian. Baru kali ini Ramsey agak tergesa-gesaa dan dia tidak bisa menyembunyikan kepanikan yang meledak di dadanya namun sebisa mungkin dia tetap tenang meskipun berada dalam situasi yang begitu mencekam.Baginya, nyawa Qiarra sangat penting.Tiga puluh menit kemudian, saat dia telah tiba di sebuah halaman rumah tua yang berada di ujung kota, Ramsey turun dari mobil. Dia mengedarkan pandangan, ada beberapa mobil terparkir dan memang benar itu mobil yang pernah dia bawa ketika mengantar jemput Qiarra.Ponsel Ramsey berdering.“Ya, aku sudah sampai.”“Baik. Tunggu sebentar.”Tidak lama berselang, pintu rumah itu pun terbuka. Qi