Malam harinya di BarBar Cafe.
Ramsey agak telat karena sopir taxi online yang dia tumpangi mogok di tengah jalan. Sesampainya di salah satu sudut cafe, dia pun duduk tak jauh dari kursi Carlos dan Kate.“Maaf sedikit telat.” Marvin sebisa mungkin menyenangkan hati Carlos dan Kate.Kate mencebik malas. “Huft. Aku pikir kau tidak hadir. Lebih baik kau tidak usah datang, Ramsey. Tempat ini terlalu mewah untuk pekerja baru seperti mu, tapi karena Carlos berbaik hati, hari ini kau dapat makanan dan minuman gratis.”Sementara itu Carlos sebenarnya ingin menghilangkan stres akibat kena marah Pak Bastian. Selain itu, dia juga ingin merayakan keberhasilan tugas pertama dari seorang karyawan baru bernama Ramsey. “Selamat, Bro! Kau berhasil! Semoga pada tugas selanjutnya kita bisa lebih kompak! Hari ini, kita harus merayakannya. Hahaha.”Meski Carlos meminta kepada Kate untuk bersikap sopan terhadap Ramsey, Kate tetap pada watak aslinya. Dia masih kesal lantaran urung dapat duit dari denda yang seharusnya diterima Ramsey, seharusnya dia setidaknya mendapatkan duit tiga ratus dollar.Carlos mirip Jim Carrey, aktor papan atas, dan kocak. Jika dia mau tampil lebih keren dan berwibawa, dia pasti akan lebih digandrungi oleh para wanita. Namun karena dia tidak suka penampilan formal, amburadul, dan hobi cengengesan, hanya sedikit wanita yang menaruh hati padanya.Sebenarnya Carlos cukup tampan dan Kate masih tergila-gila.Ketika Kate memperhatikan Ramsey dan membandingkannya dengan Carlos, rasanya Kate ingin muntah. Kate memang kurang suka dengan pria berkulit agak hitam seperti Ramsey, padahal jika Kate menyadari sepenuhnya bahwa Ramsey bukanlah pria berkulit hitam, pasti dia akan sangat tergila-gila.Sekilas, Ramsey milik pemain bola Jude Bellingham, hanya saja Ramsey rambutnya normal dan sangat pendek, hampir botak. Ramsey juga punya kumis dan berewok. Namun, jika lebih diperhatikan, Ramsey memang punya pesona baik di wajah, maupun di tubuh kekarnya.“Ramsey, kau tidak minum ketika sedang bekerja, tapi aku yakin kau minum ketika sedang santai seperti sekarang, bukan?” Carlos menepuk-nepuk pundak Ramsey.Ramsey menjawab ringan dan apa adanya. “Aku pernah minum, tapi dulu. Dan sudah lama aku tidak lagi menikmati minuman memabukkan apa pun.”“Jangan berbasa-basi, Bro! Vodka atau wiski?” tawar Bastian blak-blakan.“Aku pesan kopi saja.”Saat mendengar jawaban simpel dan sok suci itu, Kate mencebik gusar, lalu menatap Ramsey dan berkata, “Kau takut kami laporkan kepada Pak Bastian dan lainnya? Kau mau jadi karyawan yang selalu bersih? Ramsey, dengarkan kami, saat ini kita sedang tidak bekerja. Dan mereka, orang-orang yang bekerja di kantor, lebih parah dari pada kita. Intinya, hal semacam ini sudah sangat biasa.”Ramsey mau atau tidak, terserah, pokoknya Carlos sudah memesan banyak sekali minuman. Ada delapan botol minuman berbeda. Sebagai pemabuk sejati, Carlos tampak biasa saja, sementara Ramsey agak kaget begitu melihat banyak sekali botol minuman di atas meja.“Kita hanya bertiga?” Ramsey mengedarkan pandangan dan mencari kira-kira siapa lagi yang akan menjadi teman minum di meja ini.“Ya, hanya kita bertiga! Widih, musiknya mulai bagus. Nanti jam sebelas baru kita masuk ke dalam. Oke?” Carlos menuangkan wiski ke gelas-gelas dan menyodorkannya kepada Kate dan Ramsey.Kate terperanjat. Mulutnya menganga. “Carlos, apa kau sudah gila? Minuman yang kau pesan terlalu banyak!”Biasanya, Carlos tidak pernah pesan minuman sebanyak ini. Dia mau melampiaskan kekecewaannya, menghibur Ramsey, dan tentu bersenang-senang dengan Kate. Namun, Carlos memang berlebihan.Bukannya apa, Kate khawatir nantinya Carlos malah tidak bisa bayar, sebab sudah dipastikan semua minuman di atas meja jauh lebih dari tujuh puluh dollar. Tujuh puluh dollar biasanya hanya dapat satu botol wiski kecil.Kate membatin, ‘Dari mana Carlos bisa punya uang ribuan dollar?’ Kate bukannya hepi, malah resah.Namun, sebuah intuisi buruk melesat di kepala Kate.Kate malah bilang, “Minuman di atas meja cukup untuk kita, tapi kurang untuk yang lain. Ramsey, jika kau belum pernah pergi ke sini sebelumnya, kau pasti heran. Tapi nanti kau pasti akan tahu sendiri.”Kate punya rencana busuk. Dia sengaja membiarkan Carlos memesan banyak minuman, lalu mabuk parah. Bahkan, dia ingin agar pesanan ditambahkan lagi, lebih banyak dari pada ini. Dia juga punya rencana untuk mentraktir semua orang yang ada di dalam cafe.Seperti kerasukan bidadari dari surga, Kate mulai centil, “Ramsey, apa kau tidak ingin bersenang-senang bersama kami semua?”“Bukannya aku tidak mau, tapi aku memang tidak suka. Jika kalian mau minum dan berpesta, silakan, aku lebih suka minum kopi dan melihat kalian senang, aku juga senang.”“Kau akan senang ketika melihat kami senang? Oke kalau begitu. Aku tahu kau orang dermawan, Ramsey. Tadi siang, kau bermaksud mau menolong Annita.”Carlos langsung menyergah. “Oh iya, kita kan mau ngomongin Annita.” Carlos memperbaiki posisi duduknya, lalu meletakkan betis kanannya di atas paha kiri. “Hm, aku sudah sabar mendengar cerita cinta dari teman baruku. Hehe.”Adrian tidak mungkin lupa dengan peristiwa bersejarah itu, mengingat kalau saja dia tidak kalah main poker sama Ramsey, sangat besar kemungkinan dia masih berkubang dalam lumpur setan dunia hitam perjudian, narkoba, dan seks bebas. “Aku tahu kalau kau adalah saudaraku, Adrian. Aku tidak rela jika ada satu keluarga Rock yang sengsara.” Ramsey melepaskan pelukan hangat itu. Adrian kian hanyut dalam perasaan haru dan bahagia. Namun dia pun bingung dengan cara apa dia membalas semua kebaikan Ramsey selama ini. Ketika memandang kecantikan Annita dan kepolosannya, Adrian kian tersentuh hatinya. “Ramsey, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku akan membantu mu.” Ramsey ingin mengatakan kepada Adrian agar Adrian berusaha mencarikan di mana sekarang anaknya berada. Namun, Ramsey tidak mengatakannya sebab selain tugas itu sangat berat, Ramsey juga tidak mau memberikan beban yang merepotkan Adrian nantinya. “Kau tidak perlu berbuat apa pun padaku, Saudaraku. Aku hanya meminta pada mu
Di saat Levon lengah dan banyak oceh, saat itulah Zion melepaskan satu tembakan pas mengarah ke batok kepala Levon. Lalu, Levon langsung mati di tempat. Zion, Quinn, dan lainnya bergegas menyelamatkan Ramsey, melepaskan ikatan yang melilit tangan dan tubuhnya. Setelah lepas, Ramsey lantas jongkok di hadapan mayat Levon yang tergolek tak bergerak. “The Darky ternyata tidak sekuat yang aku kira. Cuh!” Ramsey meludahi wajah sampah itu, lalu bangkit berdiri. “Bawa mayat bajingan ini menuju kediaman Olsen Rock. Kita punya kado istimewa buat Adrian di hari pernikahannya.” *** Sore hari ini, rombongan Adrian baru saja pulang dari acara pernikahannya. Baru saja mereka beristirahat, tiba-tiba mereka dikejutkan atas kedatangan sepuluh mobil Jeep hitam di halaman rumah mereka. “Ramsey! Ada apa ini?” Adrian berlari-lari kecil dan mendekati Ramsey. “Apa yang terjadi?” Ramsey memeluk Adrian seraya berkata dengan nada ringan dan tegas. “Orang yang selama ini kita cari ternyata kakak mu sendiri
Terdengar suara tembakan dari luar. Levon langsung gelabakan. “Apa yang terjadi?” Ramsey yang tadi berusaha berdiri, kini terduduk lagi, tidak ada celah untuk melepaskan ikatan tangan di kursi ini. Sementara itu, di luar sana, lebih dari lima puluh pasukan yang dibawa oleh Zion dan Quinn telah tiba di lokasi. Roy telah melakukan blunder besar, jika saja dia tidak membebaskan dua bodyguard-nya Qiarra, Zion dan Quinn serta pasukannya tidak mungkin datang ke sini. Dor! Dor! Terjadi baku tembak yang tidak seimbang antara pasukan Zion dan Quinn melawan pasukan Roy. Begitu anak buah Roy melihat lawannya memegang AK-12 dan M4, mereka merinding ketakutan, keringat dingin keluar dari kening dan tengkuk mereka. “Aku menyerahkan diri!” “Ya, ampuni kami!” Satu per satu anak buah Roy pun mengangkat tangan dan berjalan menunduk keluar rumah, menyerahkan diri mereka yang tak berdaya kepada Zion dan Quinn. Mereka dibayar seribu lima ratus dollar untuk tugas hari ini dan itu tentu saja tidak
“Kau tidak usah berpura-pura tidak tahu, Levon! Kau telah bekerja sama dengan pengkhianat Mafia Morgan, lalu menyuruh anak buahmu juga untuk menculik anakku.”Levon berjalan mondar-mandir, mengitari Ramsey yang berada di tengah-tengah ruangan. Sengaja dia memberikan kesan agar Ramsey merasa terancam dan bingung. Dia menikmati setiap tarikan cerutunya yang mahal, semakin jahat.“Oh, aku ingat!” Levon jongkok di hadapan Ramsey. “Serius kau mau melihat anak mu, Ramsey? Ya, tentu saja! Haha. Aku tahu kau datang ke Daire York dan menyamar hanya untuk mencari tahu tentang di mana keberadaan anak mu. Hebatnya, kau datang ke tempat dan orang yang tepat. Kau datang ke Luxor secara kebetulan dan bertemu denganku. Sebuah kebetulan yang mengesankan, bukan?”Levon berdiri, lalu kembali berjalan memutari Ramsey, terus memberikan tekanan dingin dan mengerikan.“Kau sekarang sudah tahu semuanya, Levon. Sekarang, cepat katakan di
Levon Sanrock adalah orang yang menculik anaknya Ramsey.Levon Sanrock adalah orang yang merencanakan pembunuhan terhadap Richard Swan.Levon Sanrock adalah orang yang ingin menculik Qiarra Winsor.Levon Sanrock adalah The Darky!Mafia Darky sebenarnya tidak ada. Hanya saja Levon bisa mengontrol semuanya hanya dengan uang. Levon membuat seolah-olah Mafia Darky itu ada padahal sebenarnya tidak ada. Max Rodri, Roy, dan lainnya merupakan orang-orang suruhannya dan dia membayarnya. Sekali lagi, Levon tidak pernah sekali pun membentuk Mafia Darky berikut struktur organisasinya.Levon tertawa terbahak-bahak. “Ciptakan kebohongan besar, ulangi secara terus menerus, lalu mereka akan percaya!”Levon sangat cerdik dalam merekayasa kejadian dan mengolah propaganda. Sejatinya, Mafia Darky tidak ada, tetapi Levon membuatnya seperti ada. Dia bekerja sama dengan para polisi korup untuk menutupi identitas dirinya yang sebenarnya sehingga dia sep
“The Darky!” gumam Ramsey menyeringai marah.The Darky sadar bahwa keberadaan Ramsey sangat berbahaya dan sering menggagalkan semua rencananya. Oleh karena itu, kematian Ramsey adalah hal yang sangat penting.Ramsey meninggalkan tempat acara tanpa berpamitan lagi dengan Adrian. Baru kali ini Ramsey agak tergesa-gesaa dan dia tidak bisa menyembunyikan kepanikan yang meledak di dadanya namun sebisa mungkin dia tetap tenang meskipun berada dalam situasi yang begitu mencekam.Baginya, nyawa Qiarra sangat penting.Tiga puluh menit kemudian, saat dia telah tiba di sebuah halaman rumah tua yang berada di ujung kota, Ramsey turun dari mobil. Dia mengedarkan pandangan, ada beberapa mobil terparkir dan memang benar itu mobil yang pernah dia bawa ketika mengantar jemput Qiarra.Ponsel Ramsey berdering.“Ya, aku sudah sampai.”“Baik. Tunggu sebentar.”Tidak lama berselang, pintu rumah itu pun terbuka. Qi