Share

Tak Bisa Sendirian

“Aku sudah tidak peduli lagi siapa pria itu, aku ingin hidup tenang,” sahut Clarita menatap tajam Raya. Wanita itu mengernyitkan bibirnya tak enak hati.

Sahabat lama Clarita menatapnya tak percaya. “Apa jangan-jangan pria tadi –“ Ucapan Raga terhenti kala Ganes menepuk lengannya mengingatkan agar ia tak membuat Clarita kecewa.

“Sudah tidak ada lagi yanng mau dibicarakan, ‘kan?” tanya Clarita menghela napas. “Hari juga semakin sore, aku sedang banyak kerjaan dan pesanan.”

“Cla tunggu, boleh tidak kita lihat anak kamu sebentar saja,” pinta Raya menatap Clarita penuh harapan.

Clarita tampak berpikir sejenak, kemudian ia menggelang. “Dia baru keluar dari rumah sakit, tidak bisa sembarangan dikunjungi. Mungkin lain waktu.” Jawaban Clarita membuat mereka berempat mendesah pasrah.

Dengan berat hati merek

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status