Share

18. Rania murka

Rania menatap Raihan dengan nyalang, bisa-bisanya laki-laki itu berbicara yang buruk kepada seorang ibu seperti Rania. Sungguh, bukan menunjukkan sikap seseorang yang berpendidikan.

"K-kau sepertinya sangat membenci anakku karena perbuatanku di masa lalu. Tapi, terlepas dari itu ... apa kau tidak punya hati berbicara seolah-olah anakku nakal dan Tuhan sedang menghukumnya. Apa yang anakku lakukan sampai kau sebenci ini kepadanya? Apa dia meminta uangmu? Apa dia berkata tidak sopan kepadamu? Apa keberadaanya sangat mengusik kehidupanmu, Tuan Raihan Atmadja?"

Deg!

Hati Raihan bergetar hebat, perkataan Rania sungguh tidak bisa ditebak. Wanita itu dengan emosinya yang membuncah mampu membuat seorang Raihan terdiam, dia tidak menyangka jika Rania bisa semarah ini atas perkataannya yang kelewatan.

"Rania, mas Raihan adalah bosmu," tekan Jihan memperingati. Jihan tidak suka ada bawahan yang sekenanya berbicara layaknya memiliki derajat yang tinggi dari pad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status