Share

49

Catur menatap Nina yang tengah duduk menatap televisi sambil memakan makanannya, tangisan Nina tadi membuatnya terkejut. Selama dia berteman dengan Nina ini kali pertama dia melihar wanita itu menangis karena merindukan seorang pria.

Iya, tadi ketika Catur menanyakan kenapa dia menangis dia menjawab, “Gue kangen sama Tikta.”

Dia membawa gelas berisi air dan menyerahkannya pada Nina, “Minum dulu, makannya pelan-pelan.”

Nina menoleh dan mengambil gelas di tangan Catur, dengan perlahan meminum isinya. Dia tidak mengatakan apapun setelah menangis di pelukan Catur selain mengatakan kalau dia lapar.

Catur melirik kotak makan yang berada di pangkuan Nina.

“Kok kayak orang diet makannya?” Tanya sambil membuka bungkusan makanannya sendiri. Dia sengaja datang jam segini karena tahu Tikta sudah berangkat kerja dan Nina akan sendirian, entah kenapa perasaannya mengatakan kalau Nina akan kesepian.

“Emang disuruh diet,”

“Loh kenapa?”

“Bukan diet sih, lebih tepatnya kontrol asupan makanan yang masuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status