Share

50

“Pak, saya sudah menyiapkan ruang rapatnya.” Tikta baru saja sampai ke kantor dan sudah di sambut oleh Wisnu yang membawa banyak berkas di tangannya. Pria itu masuk ke dalam ruangannya, melepas mantel yang dia kenakan dan meninggalkan jas di gantungan.

Dengan cekatan dia mengambil beberapa berkas yang dibawa oleh Wisnu dan keluar dari ruangannya menuju ruang rapat. Wisnu mengekor di belakang.

Rapat hari ini cukup serius, mereka membicarakan anggaran untuk pabrik baru yang kemungkinan besar akan di bangun akhir tahun ini. Anggaran yang begitu besar, lokasi, dan banyak hal lainnya yang perlu dibicarakan.

Tikta melirik ke arah ponselnya. Ponsel itu menyala beberapa kali menampilkan notifikasi dari beberapa orang atau grup pekerjaan, tapi tidak ada satupun dari Nina.

Setiap kali layarnya menyala, dia meliriknya, terus dan berulang.

Tidak ada satupun dari Nina.

Menengok ke arah jam, ini sudah pukul sebelas siang.

“Apa Nina tidur ya?” Dia bergumam, membolak balik berkas di tangannya.

Pukul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status