Share

Bagian 48

"Fani, sumpah! Kayaknya dari semua orang yang dekat sama kamu, dia paling cocok jadi suami kamu!" ledek Dinda. "Kalian bisa langsung buka usaha. Jawa menguburkan mayat, hahahaha ...." Dinda berhenti dan duduk untuk menahan perutnya yang sakit. Fani yang kesal meninggalkan Dinda seorang diri duduk di pinggir jalan.

Ilma melihat pemandangan di hadapannya membuat hati semakin panas. Dan rasa bendi itu semakin besar. Satu hal lagi yang ia tidak punya, sahabat yang bisa sebebas itu tertawa dan kesal bersama.

*

Irsya pulang dii suatu malam dengan mengendarai sepeda motor. Rasa rindu yang membuncah membuatnya nekat meskipun Nia masih marah.

Demi menghindari amukan dan usiran dari istrinya, pria yang berprofesi sebagai kepala sekolah itu nekat mendorong motor dari depan gang sampai rumah. Bila di jalan ada yang bertanya, maka dijawabnya bahwa bensin habis.

&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Marsiti Sarbini Dwi Atmaja
carimuka pada keluarga fani tentang skripsi.... unjung2nya akan nyebur ke got kamu ilma.... ha ha ha dikira Nia tidak tahu kalau gagalnya skripsi Fani ulah dari Ilma..... ayo masukkan Ilma ke got atau comberan thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status