Share

HUKUMAN

Gadis kecil berusia sepuluh tahun itu berdiri gentar didepan ayahnya dalam gedung kepanglimaan Sofraz yang megah. Ayahnya yang gagah dan tampan dengan mata emas dan rambut berwarna kenari itu memandangnya tajam dari kursi besar miliknya. Ayah Tirza Antara itu memang tampan, namun diikuti raut keras yang membuat siapapun berhati-hati saat bersamanya. Belum lagi mata emas angker dengan pesona anehnya yang membuat orang lain segan memandangnya. Dialah Panglima Utama Kerajaan Sofraz, Antara Dafruz.

"Kenapa kau hanya diam saja?" suara berat lelaki itu membuat Putrinya, Tirza menjadi semakin gugup.

"Mo..mohon maaf, Ayah...."

"Aku tidak ingin membesarkan pelindung yang tidak berguna." kecam Antara Dafruz dingin. Ucapannya laksana pisau menusuk ulu hati Tirza yang ketakutan.

"Aku seringkali bertanya-tanya, mengapa darah pelindung harus jatuh kepadamu. Mengapa bukan pada Davar kakakmu. Padahal dia jauh lebih bertanggungjawab dan lebih membanggakan."

Tirza menutup bibirnya rapat-rapat. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status