Share

BAB 55. PENGAKUANKU

Ekspresi wajah mama menunjukkan ada yang ingin ditanyakan. Mama menarik napas pelan, mungkin menimbang-nimbang apakah pantas dia menanyakannya dan apakah aku akan menjawab atau menolak menjawab pertanyaan mama.

Mama menatapku lekat-lekat, “ Je, apakah mama berhak menanyakannya kepadamu?”

“Silahkan ma, Jeje akan menjawab, jika Jeje rasa mama perlu mengetahuinya.”

“Apakah hanya bermanja-manja atau lebih dari itu?” tanya mama was-was.

“Maaf Ma, Jeje sangat ingin dimiliki dan memilikinya. Kami melakukannya.”

“Cukup!” kata mama.

Aku menatap mama, “ Jeje mencintainya ma, demikian juga oom Bulus mencintai Jeje.”

“Kalau dia mencintaimu dia tidak memaksamu melakukan hubungan intim,”

“Tidak ada paksaaan Ma … Jeje melakukannya karena cinta.”

“Kamu tidak menanyakan apakah dia punya isteri?”

“Jeje tanya, dia bilang dia lajang, tidak laku. Jeje percaya karena setiap hari kami selalu bersama. Kalau Jeje pulang kuliah ke apartemennya, tidak pernah ada perempuan.Jeje percaya. Entah mengapa Jeje malah y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status