Share

CHAPTER 18

Lisa mengangkat bahu dengan sedikit ragu, seakan mengisyarakan jika ia tak memperkirakan pertanyaan dari Didit. Matanya memicing, memikirkan jawaban yang tepat.

        “Kukira kita akan membahas buku.” Lisa menjawab sekenanya.      

       “Terlalu biasa.”

        “Lalu apa ide kamu?”

       “Hmm, mungkin nanti kamu akan tahu sendiri. Sekarang, kita makan dulu. Kamu kan terbiasa makan tepat waktu.”

       Lisa mengangguk, lalu berjalan di sebelah Didit. Tangan kanannya digenggam oleh tangan besar lelaki itu. Mereka berjalan menuju lobi samping dan sepanjang perjalanan, Didit tak melepaskan genggaman tangannya. Gadis itu mencoba menyejajarkan langkahnya dengan langkah Didit yang panjang. Ugh, dia harus hati-hati berjalan saat menggunakan wedges. Sesekali ia melirik ke arah lelaki itu. Tatapan lurus dan air muka segar, sesegar aroma tubuhnya. Jadi terkuak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status