Share

BAB 20

“I am a big believer that in life, things happen the way they are supposed to.”

― Kristin Harmel, When We Meet Again

Rasanya seperti mimpi yang beberapa kali aku dapati di malam hari. Bertemu seseorang yang secara singkat pernah kukenal untuk kedua kali di tempat berbeda tanpa kuduga. Apa mungkin dia datang ke mari dan sengaja menemuiku? Atau ini hanya sekadar sebuah kebetulan saja?

Brian terkekeh. “Lo udah makan belum? Bengong mulu, takut gue dilihatin kayak gitu.”

“Hah?”

“Tha? Lo baik-baik aja, kan?”

Aku mengangguk. Sadar, Thalia.... Ini kenyataan, ini kenyataan...

“Nah, kayaknya lo belum makan makanya jadi kayak patung gini. Pak, ke Kemang ya.” Brian menepuk bahu bapak supir.

Aku dan Brian saling diam. Beberapa kali Brian mengajakku berbicara, menanyakan tentang banyak hal, tapi entah mengapa yang aku bisa lakuk

Vani Vevila

So sorry, agak lama posting part menuju ending cerita ini karena kesibukan. Terima kasih buat para pembaca yang sudah mengikuti cerita ini ya! Semoga suka. ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status