Share

52. Menolong Seli

"To-to-looong!”

Seli berteriak panik. Dia berusaha untuk tidak tenggelam dengan menggerakkan kaki dan tangannya. Itu justru membuatnya semakin jauh dari pinggiran kolam. Beberapa kali dia sempat tenggelam, lalu muncul lagi.

Panji sendiri cukup syok melihat tingkah sang putri. Sebelumnya Zea tidak pernah sekasar ini. Jika sedang marah biasanya anak itu hanya akan menyakiti diri sendiri dan bukan orang lain.

Wajah Seli sudah tidak tampak lagi di kolam. Kini hanya tangannya saja yang terlihat menggapai-gapai. Melihat itu Panji didera takut. Dia ingin menolong, tetapi kemampuan renangnya juga belum terlalu mumpuni.

“Yah, Ayah ... Lapar. Lapar.” Zea menarik-narik lengan Panji.

Namun, Panji tidak peduli. Dia terus menatap Seli yang timbul tenggelam.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status