Share

Bab 22

Aku hanya diam menanti kalimat selanjutnya. Maria kelihatan sangat terluka. Aku begitu iba dan seandainya pernah bertemu kekasih Maria, mungkin bisa memberitahu bahwa kekasihnya sangat menderita.

"Apa Anda tahu siapa nama kekasihku?"

"Tidak."

"Marlon Addison."

Bola mataku membulat sempurna ketika mendengar nama Addison. Apakah mungkin kekasih Maria adalah saudara kandung Tuan Edbert sehingga rela bekerja di sini demi mencapai sebuah misi?

"Anda tidak perlu terkejut. Hanya nama belakang saja yang sama. Tuan Edbert adalah milik Anda, Nona." Maria mengulum senyum seperti berusaha membaca pikiranku.

"Bukan itu, Maria. Maksudku apa kekasihmu adalah saudara Tuan Edbert Addison?"

Maria mengangguk. Ini sungguh fakta mengejutkan. "Dan kemarin Marlon kembali menikah untuk kedua kalinya."

"Bersamaan dengan pernikahan Tuan Edbert?"

Sekali lagi perempuan itu mengangguk. Dia menceritakan dengan jujur alasan kemarin tidak bisa fokus bekerja sampai mata bengkak seperti itu. Dia bilang mendengar kabar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status