Share

Bab 56

"Kami pergi dulu!" pamit Maria dan juga Louis.

"Kalian boleh pergi, tetapi kembali dalam waktu dua menit!" seru Tuan Edbert yang mendengar suara mereka padahal seperti gumaman.

Louis dan Maria saling pandang, lalu melangkah menjauh. Sementara itu Tuan Edbert tersenyum manis, membawa tubuh kecil ini dalam pelukannya.

Aku ragu, ingin menolak, tetapi takut. Tuan Edbert malah semakin mengeratkan pelukan. Dia mengaku sedang bahagia entah kenapa. Lelaki aneh yang kadang sehangat mentari, pun kerapkali sedingin kutub utara.

Saat mengurai pelukan, aku bernapas lega. Tuan Edbert pun mengeluarkan benda pipih dari kantong celananya. Warna merah muda berlogo apel.

"Ponsel ini untukmu biar aku tidak kesulitan memberi kabar. Ini juga sebagai permintaan maaf karena merusak milikmu kemarin." Tuan Edbert tanpa beban menyerahkan benda mahal itu.

"Tidak, Ed. Ponsel itu terlalu mahal sementara milikku berkisar dua juta saja."

Bukan mendebat, Tuan Edbert malah meraih tanganku memaksa menggenggam benda pip
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status