Share

Bab 49

Alvaro berjalan tergesa melewati jalan yang ditunjukkan oleh pria peruh baya tadi. Saking tidak sabarnya, dia mendahului Anjar yang sedari tadi berseru untuk menunggunya.

Anjar menubruk tubuh besar Alvaro yang tiba-tiba saja berhenti tanpa aba-aba.

“Kenapa, Bos?” tanya Anjar menjadi segan setelah tanpa sengaja menubruk tubuh kekar bosnya. Dia mengira bosnya itu akan memarahinya karena sikap keteledoran.

Namun, tidak. Alvaro justru bergeming di tempatnya. Dia menatap tanpa arti sebuah rumah kayu yang berada di hadapannya.

Meski bukan daerah pegunungan, tetapi desa ini selalu diselimuti kabut khas daerah yang berada di dataran tinggi.

“Sepertinya ini rumahnya.” Anjar meluruskan pandangan setelah mendengar celetukan Alvaro.

Pria itu kembali mengingat petunjuk yang diberikan oleh Pak Tua yang mereka temui di tengah hutan tadi.

“Akan saya pastikan, Bos.” Anjar berjalan melewati Alvaro guna mengetahui siapa pemilik rumah.

“Assalamu'alaikum!” Anjar berseru seraya mengetuk pintu.

Sekali dua k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status