Share

BAB 51: Perseteruan

Aku memutuskan ikut bersama Azzam. Sebelumnya aku sudah menghubungi Hadi untuk memberitahu sekaligus meminta izin padanya, akan tetapi setelah beberapa kali dihubungi, lelaki itu tidak menjawab panggilan dariku.

"Lelaki dungu itu sudah kelewatan. Istri sedang hamil begini malah dibiarkan sendirian." Azzan terdengar menggerutu.

"Aku yang melarangnya, Zam. Tiara sedang tidak sehat. Dia lebih membutuhkan Hadi berada di sampingnya." Aku mencoba membela Hadi. Karena memang seperti itu kenyataannya tadi. Hadi sudah melarangku, tetapi aku yang bersikeras untuk pulang menggunakan taksi.

"Bela terus sampai kucing bertelur! Buka mata kamu, Nadia. Lihat dengan akal sehat, dia lebih mementingkan siapa?"

Aku merasa kesal mendengar ucapan Hadi. Tidak pantas menurutku jika ia terlalu jauh mencampuri urusan rumah tanggaku.

"Aku bisa mengerti keadaannya sekarang. Dia pasti bingung menghadapi kamu berdua. Makanya aku ngga mau membuat Hadi tambah pusing. Selama aku bisa melakukan sendiri, aku ngga akan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status